Selebrita

Perkembangan Kasus Dugaan Penipuan yang Dialami Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag, CSB Tersangka

Kasus dugaan penipuan yang dialami Jessica Iskandar dan suaminya Vincent Verhaag ada kemajuan. Mantan rekan bisnisnya inisial CSB jadi tersangka.

Editor: Achmad Maudhody
Instagram @inijedar
Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag. Kasus dugaan penipuan yang dialami Jessica Iskandar dan suaminya Vincent Verhaag ada kemajuan. Mantan rekan bisnisnya inisial CSB jadi tersangka. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kasus dugaan penipuan yang dilaporkan oleh Jessica Iskandar dan suaminya, Vincent Verhaag mengalami kemajuan.

Polisi sudah menetapkan pihak terlapor berinisial CSB sebagai tersangka.

Ini merupakan perkembangan dari penyidikan atas laporan Jessica dan suami beberapa waktu lalu.

Tersangka CSB diketahui merupakan mantan rekan bisnis Jessica dan Vincent.

Meski merasa lega karena ada kemajuan dalam kasus yang dilaporkannya, Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag tetap membuka pintu perdamaian dengan CSB.

"Kami masih ingin berdamai," kata Vincent Verhaag ditemani Jessica Iskandar di rumah mereka di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023) dilansir dari Wartakotalive.com.

Sejauh ini Vincent dan Jessica Iskandar tetap berharap CSB mengembalikan kerugian yang dialaminya terkait kasus dugaan penipuan itu.

"Kami cari win win solution dan berharap uang yang telah dibawa CSB supaya dikembalikan semua, biar sama-sama happy," ucap Vincent Verhaag.

Namun, Vincent Verhaag melihat tidak ada itikad baik CSB untuk berkomunikasi dan membahas perdamaian.

"Kami menunggu itikad baik saja," kata Vincent Verhaag.

Rolland E Potu, kuasa hukum Vincent Verhaag dan Jessica Iskandar, tidak akan mencabut laporannya di Polda Metro Jaya.

Jessica Iskandar dan Vicent Verhaag mengaku ditipu CSB saat menjalankan usaha rental mobil.

Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag mengaku mengalami kerugian Rp 10 miliar.

Mereka melaporkan CSB ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penipuan pada 15 Juli 2022.

Jessica Iskandar ingin kasusnya tersebut segera berakhir baik

Jessica melalui akun instagramnya, @inijedar juga menyentil CSB soal status tersangka tersebut.

Tips Terhindar Dari Penipuan Investasi Bodong

Dilansir dari Kompas.com, untuk menghindari penipuan investasi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain :

1. Waspadai return tinggi dalam waktu singkat

Para pelaku penipuan investasi biasanya menawarkan return (imbal hasil) investasi tinggi dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, jangan pernah percaya dengan tawaran investasi yang membuat menjadi kaya mendadak atau cepat kaya dalam waktu singkat.

“Pelaku yang demikian ini biasanya hit and run atau langsung kabur dan menghilang begitu mendapatkan keuntungan,” kata Paramita kepada Kompas.com, Rabu (23/9/2020).

2. Pastikan izin usahanya

Sebagai calon investor yang cerdas, tentunya wajib untuk memastikan orang atau perusahaan yang menawarkan produk investasi memiliki izin sesuai dengan bidang usaha atau bisnisnya.

“Oleh sebab itu, kita wajib memastikan produk yang ditawarkan terdaftar atau memiliki izin dari otoritas yang berwenang dalam hal investasi, seperti OJK,” jelas dia.

Namun sayangnya, aspek legalitas lembaga yang menawarkan produk kerap kurang diperhatikan masyarakat karena beragam cara dilakukan untuk meyakinkan imbal hasil tinggi yang sebenarnya tidak logis.

3. Tidak ada investasi tanpa risiko

Pelaku penipuan investasi biasanya memperdaya korban dengan tawaran investasi dengan return tinggi yang menggiurkan tanpa risiko atau dengan risiko kecil.

Masalahnya, masyarakat atau acap kali hanya memperhatikan tingkat imbal hasil yang ditawarkan (return), tapi lupa dan kurang memperhatikan potensi risiko yang mungkin terjadi.

“Oleh sebab itu, dalam investasi masyarakat wajib berpegang pada prinsip dasar dalan investasi, high risk high return. Karena pada dasarnya tidak ada investasi tanpa risiko,” tegas dia.

4. Jangan beli kucing dalam karung

Masyarakat yang tergiur dengan iming-iming dan janji imbal hasil tinggi tanpa memperhatikan risiko, biasanya melakukan investasi karena ‘faktor kedekatan’, seperti misalkan kerabat, ataupun saudara.

Oleh sebab itu, jangan mudah tergoda bujukan atau iming-iming teman atau rekan atau keluarga dekat.

“Nah, yang wajib dilakukan saat ada tawaran investasi dari orang dekat ini adalah memastikan kebenaran produk investasinya seperti apa, dan jangan beli kucing dalam karung,” kata dia.

5. Jaga data pribadi

Penipuan berkedok investasi dengan imbal hasil tinggi tidak jarang mengincar data pribadi korban mulai dari pin, username, password dan data pribadi penting lainnya.

Tak jarang penipu menghubungi korban melalui media sosial palsu (tidak ada centang biru) dengan mengatasnamakan perusahaan jasa keuangan atau sekuritas tertentu dengan tujuan membobol akun pribadi atau meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk hasil yang lebih besar.

“Oleh sebab itu, selain menjaga data pribadi sebaik mungkin dengan tidak memberikan data-data personal kepada siapa pun, baik juga memperhatikan akun penipu melalui medsos yang biasanya tidak terverifikasi,” tambah dia.

(Banjarmasinpost.co.id/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved