Selebrita
Tanggal Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini Tersentil, Sule Siap Punya Mantu
Rencana pernikahan artis Rizky Febian dan Mahalini jadi bahasan komedian Sule kala berbincang dengan Raffi Ahmad, Kiky Saputri dan Irfan Hakim.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Rencana pernikahan artis Rizky Febian dan Mahalini jadi bahasan komedian Sule kala berbincang dengan Raffi Ahmad, Kiky Saputri dan Irfan Hakim.
Memang, kemesraan Rizky Febian dan Mahalini tampak tak pernah lepas dari sorotan.
Maklum, Rizky Febian dan Mahalini memang tak sungkan menontonkan kemesraan mereka.
Ternyata, pertemuan keluarga di antara Rizky Febian dan Mahalini sudah terjadi.
Hal ini dibocorkan sendiri oleh Sule.
Sule mengaku belum lama ini ia bertemu dengan keluarga Mahalini, hal ini bak menandakan keseriusan hubungan asmara Rizky Febian.
Apalagi Sule juga mengakui pertemuannya dengan keluarga Mahalini lantaran membicarakan perihal pernikahan keduanya.
Baca juga: Rayyanza Nyaris Tenggelam, Sus Rini dan Mbak Lala Panik Lihat Putra Raffi Ahmad
Sayangnya Sule belum membicarakan hal tersebut lebih lanjut kepada publik, ia hanya mengaku menerima Mahalini menjadi menantunya.
Lantaran perbedaan agama yang terjalin diantara Rizky Febian dan Mahalini, Sule tak memberikan komentar lebih jauh.
Pasalnya Sule menyebtu dirinya menyerahkan keputusan dengan Tuhan.
Hal itu tampak diceritakan Sule saat menjadi bintang tamu di Trans TV beberapa waktu lalu.
Saat itu sebagai host Raffi Ahmad menanyakan kesiapan Sule bakal memiliki menantu.
"Kang Sule sudah siap mantu?" tanya Raffi Ahmad sebagai host.
"Ya harus siap, apa pun itu harus siap. Dari segala perjalanan gue juga kan kalau ditanya 'Lu siap nggak, bisa?' Ya bilang nggak siap, tapi terjadi juga," terang Sule.
Lebih lanjut, Sule kembali menegaskan bahwa dirinya sudah siap saat disinggung perihal menerima Mahalini menjadi menantunya.
"Tapi kalau dalam waktu dekat ini siap punya mantu?" tanya Kiky Saputri sebagai host.
"Ya harus siap," tegas Sule.
"Karena udah deket banget nih," imbuh Kiky.
Dalam kesempatan tersebut, Sule juga mengaku dirinya dan keluarga Mahalini telah membahas perihal tanggal baik untuk pernikahan putranya.
"Kemarin kan ulang tahun Mahalini katanya ketemu sama calon besan? Yang diobrolin apa?" tanya Irfan Hakim sebagai host.
"Iya, ya gitu aja pada ngelawak aja gitu, seru-seruan aja," tutur Sule.
"Tapi nggak ada yang nyebutin tanggal baik gitu-gitu?" Irfan penasaran.
Sule pun enggan menyebutkan tanggal pastinya.
"Ada, tapi belum boleh diomongin tanggal pastinya itu," jelasnya.
"Tapi udah ada perbincangan seperti itu?" Irfan mencoba meyakinkan dan diiyakan oleh Sule.
Baca juga: Ada Akuarium Raksasa di Rumah Baru Aurel dan Atta Halilintar, Imbas Ameena
Baca juga: Mendadak Lesti Kejora Minta Perlindungan, Imbas Rizky Billar dan Baby L
Risiko Nikah Beda Agama
Menikah beda agama masih menjadi suatu hal yang dianggap kontroversial dalam masyarakat Indonesia.
Mengutip tulisan Khaerul Umam Penghulu Ahli Muda KUA Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, di Website Kementerian Agama, Perkawinan beda agama akan menimbulkan berbagai ekses yang berkepanjangan di belakang hari.
Ini khususnya bagi pengantin yang beragama Islam, seperti:
1. Melahirkan keturunan yang tidak jelas nasabnya
Karena pernikahan beda agama tidak sah menurut hukum Islam, maka keturunan yang terlahir dari pasangan tersebut disebut anak garis ibu. Artinya dia terputus nasabnya dari bapaknya yang memproses secara biologis.
Jika kemudian terlahir anak perempuan dari pernikahan mereka, kemudian anak perempuan ini beragama Islam sedangkan bapaknya beragama lain, maka dia tidak bisa diwalikan oleh bapak.
Apabila dipaksakan bapak biologisnya menjadi wali nikah, maka pernikahan anak tersebut tidak sah. Dan pernikahan yang tidak hanya akan sah melahirkan hubungan suami istri yang tidak sah alias zina.
2. Terputusnya hak waris
Dalam agama Islam, salah satu penyebab seseorang tidak bisa mendapatkan harta waris (terputus hak warisnya) yaitu perbedaan agama antara pewaris dan ahli waris.
Akhasil, ini bisa saja menimbulkan konflik (perebutan harta waris) yang berkepanjangan jika terdapat beberapa ahli waris yang berbeda agama dalam sebuah keluarga.
3. Membuat ketidakpastian dalam memilih agama
Karena biasanya orang tua yang berbeda agama cenderung memberikan kebebasan memilih agama kepada anak-anaknya. Kebebasan ini justru sebenarnya akan menjadi beban psikologis terhadap anak-anak mereka, sebab :
a. Seorang anak yang belum mencapai kematangan berfikir dan tidak memiliki wawasan keagamaan, sesungguhnya akan membuat mereka bingung dalam menentukan pilihan agamanya.
Hal inilah yang kemudian membuat mereka hidup dalam ketidakpastian dan akan selalu diliputi keragu-raguan.
b. Beban psikologis besar juga akan dirasakan oleh anak dari pasangan berbeda agama ini ketika mereka mempertimbangkan perasaan salah satu dari orangtuanya, apakah akan ikut agama bapak atau ibu.
Hal ini tidak bisa dianggap remeh sekalipun orangtua memberi kebebasan, tetap anak akan merasakan kebimbangan dalam menentukan pilihannya.
c. Yang paling dihawatirkan adalah, karena selalu diliputi kebingungan dan ketidakpastian pada akhirnya anak-anak mereka masa bodo terhadap agama.
Mereka memilih hidup bebas seperti orang yang tidak beragama.
Baca juga: Tabir Perceraian Indra Bekti dan Aldilla Terkuak, Ashanty Auto Nangis
Baca juga: Satu Pemicu Kemarahan Ayu Ting Ting pada Boy William Mencuat, Efek WA
(Banjarmasinpost.co.id/Sriwijaya Post)
Simak juga berita lainnya di GoogleNews, Klik: Banjarmasin Post
DPR Tuai Sorotan Miring, Tasya Kamila Ungkit Alasan Kuat Tolak Ikuti Jejak Eko Patrio Cs ke Senayan |
![]() |
---|
Ayu Ting Ting Menangis, Andhika Pratama Sentil Sikap Eko Patrio Cs di DPR RI: Stop Reaksi Konyol |
![]() |
---|
Dua Poin dalam Video Pandji Pragiwaksono yang Colek Presiden dan Kapolri: Indonesia Menuntut Lebih |
![]() |
---|
Sosok Wanita Idaman Pratama Arhan Sebelum Nikahi Azizah Salsha, Nama Vanesha Prescilla Disorot Lagi |
![]() |
---|
Postingan Marshel Widianto yang Picu Tudingan Status Buzzer, Ngotot Bantah Terima Bayaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.