Wisata di Kalsel
Taman Wisata Menanti Laburan Tabalong, Objek Wisata yang Raih Penghargaan Kemenparekraf RI
Objek wisata di Desa Padang Panjang, Kabupaten Tabalong terus berkembang hingga mendapat penghargaan pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Mulai dikelola sejak tahun 2019 lalu, Taman Wisata Menanti Laburan mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Objek wisata yang berada di Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong ini terus berkembang hingga akhirnya mendapat penghargaan pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2023.
Sistem pengelolaan yang dijalankan oleh BUMDes setempat membawa Wisata Laburan semakin menuai prestasi dan kunjungan.
Bahkan beberapa waktu lalu, penghargaan serupa juga sempat diraih oleh tempat wisata buatan ini.
Selain Taman Wisata Menanti Laburan, ada dua wisata lainnya di Kabupaten Tabalong yang juga meraih penghargaan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Dua objek wisata ini berada di Desa Santuun dan Desa Lumbang, yakni objek wisata riam bidadari di Kecamatan Muara Uya.
Baca juga: Taman Menanti Laburan dan Taman Burung Hutan Kota, Juara Lomba Destinasi Wisata Disporapar Tabalong
Baca juga: Jadi Wisata Edukatif di Kalsel, Taman Menanti Laburan Tabalong Bersaing di Nasional
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Tabalong, Abdul Halim mengutarakan penghargaan yang diraih oleh tiga wisata ini diumumkan oleh Kemenparekraf RI beberapa waktu lalu.
Tentunya prestasi tersebut menggambarkan Kabupaten Tabalong sudah bisa mandiri dalam membangun objek wisata.
Terlebih, pembinaan terhadap Pokdarwis terus dilakukan.
"Ke depan, kami akan meningkatkan pembinaan terhadap Pokdarwis di Kabupaten Tabalong, agar wisata di Kabupaten Tabalong semakin meningkat," ungkap Halim, Kamis (9/3/2023).
Selain itu, pihaknya menghendaki adanya kekhasan dari objek wisata tersebut yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan menjadi buah tangan bagi wisatawan.
Sehingga adanya olahan khas dari objek wisata, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.