Selebrita

Modus Ajudan Pribadi Dalam Dugaan Penipuan dan Penggelapan, Jadi Perantara Jual-Beli Mobil

Selebgram Ajudan Pribadi kini mendekam sebagai tahanan kasus dugaan penipuan dan penggelapan, diduga bermodus jadi perantara jual-beli mobil.

Editor: Achmad Maudhody
instagram Ajudan Pribadi
Ajudan Pribadi. Selebgram Ajudan Pribadi kini mendekam sebagai tahanan kasus dugaan penipuan dan penggelapan, diduga bermodus jadi perantara jual-beli mobil. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Akbar selebgram yang dikenal dengan julukan Ajudan Pribadi kini mendekam di tahanan Polisi pasca menjadi tersangka kasus penipuan Rp 1,3 miliar.

Diduga menipu dan menggelapkan uang sebanyak itu, Ajudan Pribadi diduga menggunakan modus jual beli mobil.

Ia disebut menawarkan sejumlah unit mobil kepada orang lain dan menjadi perantara jual-beli.

Hal itu juga diterangkan oleh saksi korban yakni AL melalui penasihat hukumnya, Sulaiman Djokoatmojo.

Sulaiman Djokoatmojo mengungkapkan bahwa selebgram Ajudan Pribadi sempat mengaku ditipu setelah ditagih tentang penjualan mobil mewah.

Pengakuan pemilik nama lahir Akbar Pera Baharudin itu disampaikan kepada Sulaiman sebelum AL resmi melaporkan selebgram tersebut atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan.

"Nah, katanya si Akbar, Akbar ditipu sama orang di sana (Singapura)," kata Sulaiman saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (15/3/2023) dilansir Banjarmasinpost.co.id dari Kompas.com.

Sulaiman yang berprofesi sebagai pengacara lantas langsung menawarkan jasa untuk mengusut tentang pengakuan Ajudan Pribadi.

Penawaran jasa terhadap Ajudan Pribadi sekaligus untuk membuktikan bahwa selebgram tersebut memang benar berniat menjual dua mobil mewah terhadap AL.

Baca juga: Fakta Sosok Selebgram Ajudan Pribadi: Jadi Kuli, Berubah Miliarder Hingga Terjerat Kasus Penipuan

Baca juga: Sosok Selebgram Ajudan Pribadi yang Kini Ditangkap Dugaan Penipuan, Dulu Pernah Jadi Kuli Bangunan

"Saya pernah menawarkan jasa saya sama dia. ‘Untuk membuktikan bahwa omongan kamu benar, ayo, saya dampingi kamu, kita bikin laporan di Polda tentang orang tersebut’," ujar Sulaiman.

"(Tapi Ajudan Pribadi bilang) ‘oh jangan bang, jangan. Enggak enak aku bang, biar urusan aku saja bang, aku bereskan’. Nah, sampai sekarang, enggak pernah ada laporan polisi kalau dia ditipu," kata Sulaiman melanjutkan.

Sulaiman dalam kesempatan ini sedikit menjelaskan tentang awal mula dugaan penipuan dan penggelapan Ajudan Pribadi ini.

"November 2021 itu, si Akbar menawarkan mobil dari Singapura, Land Cruiser sama Mercy dengan chating-an yang bahasanya, ‘bos, ini ada mobil, bagus. Harganya murah’," ungkap Sulaiman.

Setelah menyetujui, AL mentransfer sejumlah uang dengan total senilai Rp 1,350 miliar secara berkala.

"Nah, setelah dibayar, kami menuntut, ‘mana mobilnya? Antar ke rumah’. Alasan dia, ‘oh lagi bermasalah sama Bea Cukai’, ‘lho, kamu bilang, ini mobil bersih’," imbuh Sulaiman.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved