Kriminalitas Banjarmasin

Penemuan Bayi di Jalan Purna Sakti Banjarmasin Terbongkar, Hanya Akal-akalan Pasangan Muda Ini

Polisi membongkar temuan bayi di samping gerai ponsel, Jalan Purna Sakti, Kota Banjarmasin, Kalsel, hanya akal-akalan pasangan S (22) dan D (23).

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/RIFKI SOELAIMAN
Bayi laki-laki yang dibuang dekat toko ponsel, saat masih dalam perawatan di Puskesmas Banjarmasin Indah, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (11/3/2023). Akhirnya kasus ini terbongkar, laki-laki yang mengaku pertama kali menemukan ternyata adalah ayah dari bayi ini. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Terbongkar, kasus penemuan bayi laki-laki di di samping sebuah Gerai Ponsel di Jalan Purna Sakti, Kelurahan Telaga Biru, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Saat  Jumat (10/3/2023) tengah malam, warga geger karena ada bayi ditemukan di lokasi tersebut.

Ternyata, itu hanya akal-akalan dari seorang berinisial S (22) yang tak lain ayah bayi. Dia ini yang mengaku-ngaku menemukan. Ternyata, hanya pura-pura.

Baca juga: Bayi yang Ditemukan di Jalan Purna Sakti Banjarmasin Diperkirakan Baru Berusia Dua atau Tiga Hari

Baca juga: BREAKING NEWS - Bayi Laki-laki Ditemukan di Samping Toko Ponsel di Jalan Purna Sakti Banjarmasin

Terungkap semua bahwa kejadian itu siasat dari S (22) dan pasangannya, yakni D (23).

Dan hal ini terungkap setelah petugas dari Polsekta Banjarmasin Barat melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap saksi.

"Setelah menerima laporan, kemudian saksi-saksi kami periksa, didapatlah pengakuan bahwa ternyata yang pertama kali menemukan bayi tersebut adalah bapak kandungnya," ujar Kapolsekta Banjarmasin Barat, Kompol Faizal Rahman, melalui Kanitreskrim, Iptu Firuza Bahri.

Baca juga: Tiga Warga China Tewas di Terowongan Tambang Kabupaten Kotabaru, Begini Sikap Disnakertrans Kalsel

Baca juga: Kematian 3 Tenaga Kerja Asing yang Tewas di Tambang Kabupaten Kotabaru Diusut Polda Kalsel

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Kerja di Kotabaru, 3 TKA Meninggal Diduga Keracunan Gas

Motif pasangan itu adalah karena merasa malu sama keluarga. Lalu, menyusun skenario seolah-olah S menemukan bayi.

Bila berhasil,  mereka mau mengadopsi bayi tersebut. Padahal, proses adopsi sangat panjang.

"Pada kenyataannya, bayi tersebut adalah anak biologisnya sendiri," lanjut Iptu Firuza,

Baca juga: Sembilan Orang di Arena Judi Dadu Belitung Banjarmasin Ditetapkan Polda Kalsel sebagai Tersaangka

Baca juga: Hujan Intensitas Tinggi Guyur Batola, Tujuh Desa di Kecamatan Jejangkit Terendam Banjir

Baca juga: Sungai Tabalong Meluap, Jalan Raya dan Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir

Dibeberkan juga bahwa untuk proses persalinan dilakukan pasang dimabuk cinta tersebut.

"Tidak ada yang membantu, hanya mereka berdua saja. Tidak ada orang lain yang membantu," jelasnya.

Dilanjutkan Iptu Firuza , pada kasus ini rencananya akan diselesaikan secara restorative justice.

"Kemungkinan besar diselesaikan secara restorative juctice karena tidak ada korban. Kemudian, bisa diselesaikan secara kekeluargaan juga. Kondisi bayi juga sehat," tutupnya

(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved