Resep Bakwan Sehat buat Sahur dan Berbuka di Bulan Ramadhan 2023, dr Zaidul Akbar Bagikan Ini

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penggagas kesehatan ala Nabi Muhammad SAW, dr Zaidul Akbar membagikan resep menu sehat untuk sahur dan berbuka di bulan Ramadhan 2023.

Salah satu hidangan yang bisa dikonsumsi di kala sahur dan berbuka, dikatakan dr Zaidul Akbar di antaranya ada bakwan JSR.

dr Zaidul Akbar menuturkan resep bakwan JSR mudah dan praktis dibuat di rumah, selain nikmat juga menyehatkan dan berbeda dengan bakwan biasanya.

Saat ini telah memasuki awal bulan Ramadhan 2023, yang mana umat Islam diperintahkan menunaikan ibadah puasa.

Perintah puasa di bulan Ramadhan selama sebulan penuh atau kurang lebih 30 hari. Dalam berpuasa bertujuan menahan hawa nafsu, di antaranya tidak makan dan minum di siang hari.

Selain mendapat pahala, puasa juga memberikan efek menyehatkan tubuh sebab adanya pembatasan makanan yang masuk dapat mencegah berbagai penyakit.

dr Zaidul Akbar menyerukan d bulan Ramadhan kali ini agar dapat mengganti kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat.

Baca juga: Saatnya Bikin Menu Sahur Sehat Ramadhan 2023, dr Zaidul Akbar: Bahan-bahan Ini Perlu Distok

"Mengubah kebiasaan memasak dengan minyak yang berlebihan, kemudian dengan terigu, karena itu saya akan bagikan resep yang baru, insya Allah bermanfaat, bahan-bahannya sehat dan mudah didapatkan," jelas dr Zaidul Akbar dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube JSR Store.

Resep bakwan JSR yang dimaksud tidak menggunakan tepung terigu, sebagaimana bahan utama pada pembuatan bakwan pada umumnya.

Resep Bakwan JSR

Bahan-bahan:

1. Telur

2. Kol ungu

3. Wortel

4. Kucai

5. Minyak kelapa

6. Cabai hijau

Cara pembuatan:

1. Masukkan sebutir telur ke dalam wadah bisa berupa mangkok.

2. Tambahkan wortel dan kol ungu ke dalam mangkok berisi telur, lalu aduk rata.

3. Nyalakan kompor dan panaskan wajan, tambahkan sedikit minyak kelapa.

4. Lalu tuang adonan bakwan tadi ke dalam wajan, masak hingga matang.

5. Setelah matang bisa disantap selagi hangat

"Salah satu bahannya yaitu wortel, ketika dipanaskan, bisa direbus, kukus, atau goreng dengan minyak sehat maka vitamin A nya akan keluar, sama halnya dengan tomat ktika dipanaskan likopennya akan keluar, sehingga nutrisinya optimal terserap tubuh," papar dr Zaidul Akbar.

Adanya kucai juga bermanfaat bagi kesehatan, sebab salah satu sayur yang tinggi serat dan sangat baik untuk menguatkan fungsi jantung.

Pada resep bakwan JSR, kucai bisa dicampurkan ke adonan atau ditaburkan di atas bakwan ketika bakwan sudah matang.

dr Zaidul Akbar menuturkan membuat makanan sehat tidak susah, bahan-bahan bisa didapatkan di pasar atau swalayan.

"Bakwan tersebut bisa dimakan dengan cabai, enak dan sederhana, resep ini bisa dibuat jika teman-teman belum bisa meninggalkan gorengan, dan salah satu solusi menggunakan bahan-bahan non terigu untuk membuat beragam panganan," ucap dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar menjelaskan di fase puasa insulinnya akan turun. Sehingga jika Ramadhan itu dikembalikan ke konsep dasar adalah bulan bersih-bersih hormon atau reset, karena 11 bulan sebelumnya semua makanan sehat maupun tidak dimakan seluruhnya.

Maka yang terjadi saat puasa, terjadi keajaiban yabg tak semua orang tahu, yakni tubuh akan membakar simpanan gula dalam bentuk glikogen dan membakar simpanan lemak.

Ditambahkannya, orang mengikhlaskan niatnya untuk berpuasa akan bertenaga atau powerfull.

"Karena apa? Karena sahur itu ibarat kata berita yang menyampaikan bahwa di tubuh tidak ada makanan, dan dipersilakan memakai cadangan makanan yang ada, gula, glikogen atau lemak. Ini adalah rahasia puasa," paparnya.

dr Zaidul Akbar mengibaratkan cadangan makanan di tubuh seperti bahan bakar di tangki mobil yang memiliki cadangan.

Agar bahan bakar di tangki cadangan terpakai maka jangan berhenti di rest area. Ini artinya adalah sama dengan orang yang berpuasa tak mendapat makanan tambahan seharian penuh.

"Kalau lemak sudah dipakai sebagai bahan bakar, satu atau dua sendok minyak zaitun diminum di pagi hari Insya Allah sampai sore akan powerful," tukas dr Zaidul Akbar.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)