Hari Raya Idul Fitri 2023
Hukum Takbiran Sebelum Hari Raya Idul Fitri, Ustadz Abdul Somad Ungkap Caranya
ustadz Abdul Somad terangkan hukum takbiran sebelumHari Raya Idul Fitri. Simak penjelasannya dalam ceramah ini
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID -Penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum takbiran sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Diterangkan Ustadz Abdul Somad, dalam melakukan takbir hari kemenangan hendaknya sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Ustadz Abdul Somad menuturkan cara pertama sebelum melakukan takbiran Hari Raya Idul Fitri adalah menyempurnakan dan menetapkan puasa sebanyak 29 atau 30 hari.
Kini umat Islam mendekati pertengahan bulan Ramadhan 2023, kurang lebih dua pekan lagi menuju Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Di hari Raya Idul Fitri terdapat amalan-amalan sunnah yang sebaiknya dilaksanakan oleh umat Islam, di antaranya melakukan takbiran.
Baca juga: Bacaan Doa Qunut Witir di Pertengahan Ramadhan 2023, Ustadz Abdul Somad Urai Hukumnya
Baca juga: Niat Mandi Idul Fitri 2023, Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Sunnah-sunnah Hari Raya
Ustadz Abdul Somad menjelaskan ketentuan takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri telah dijelaskan dalam Alquran yakni di Surah Al-Baqarah Ayat 185
Surat Al-Baqarah Ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
"Tetapkan dulu 29 atau 30 hari, lalu bertakbir mengagungkan Allah, dengan itu diharapkan menjadi hamba Allah yang bersyukur," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Abdul Somad Official.
Waktu dimulainya takbiran terbagi pada dua pendapat ulama, pendapat yang pertama menyatakan dimulai dari malam Idul Fitri, tepatnya setelah waktu maghrib sampai khatib naik mimbar untuk sholat ied.
Sementara pendapat ulama yang kedua mengatakan takbiran dilakukan pada pagi hari ketika ingin berangkat sholat Idul Fitri hingga khatib naik mimbar, setelah itu tidak ada lagi takbir.
"Yang takbir hari pertama, kedua, dan ketiga itu di Hari Raya Idul Adha di hari Tasyrik 11, 12, 13 Zulhijjah," ucap Ustadz Abdul Somad.
Baca juga: Waktu yang Afdhol Bayar Zakat Fitrah, Buya Yahya Beri Penjelasan dalam Ceramahnya
Baca juga: Hukum Baca Doa Qunut untuk Sholat Witir Ramadhan 2023, Ustadz Khalid Basalamah Paparkan Dalilnya
Bacaan Takbir Hari Raya Idul Fitri
Lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW adalah:
a. Lafadz takbir ‘Ied seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:
اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.
“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji.”
Lafaz tersebut berdasar berdasarkan hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Mushannaf, tahqiq: Kamal al-Hut, juz 1 hlm 490 no. 5650, 5651, 5653. Ibn al-Mundzir, Al-Awshat, juz 7, hlm 22 no: 223, hlm 23, 24, 25 no:224, 225, 226)
Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.
b. Lafadz takbir ‘Ied sesuai hadits riwayat Abdur Razaq dari Salman dengan sanad yang shahih, yang mengatakan:
كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash-Shan’aniy, Subul as-Salam, Juz II: 76)
كَبِّرُوْا، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat al-Baihaqi,Sunan al-Kubra, Juz III: 316)
Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi, yaitu Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lil-Lahi katsira… dan seterusnya sampai wa lau karihal-kafirun, musyrikun dan lain-lain adalah dari Imam Syafi'i.
Berikut lafal lengkapnya.
اللّه أكْبَرُ كَبيراً، والحَمْدُ لِلَّهِ كَثيراً، وَسُبْحانَ اللَّهِ بُكْرَةً وأصِيلاً، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَلا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ
“Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah, wa la na’budu iyyahu mukhlisina lahud din, wa law karihal kafirun, la ilaha illlallah wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzab wahdah, la ilaha illallah wallahu akbar”
Tonton videonya
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Ustadz Abdul Somad
Hari Raya Idul Fitri
hukum takbiran
hukum takbiran sebelum Idul Fitri
Ramadhan 2023
Ceramah Ustadz Abdul Somad
Banjarmasinpost.co.id
Ramadhan 1444 Hijriyah
Bacaan Niat serta Batas Waktu Zakat Fitrah, Ustadz Abdul Somad: Jangan Lupa |
![]() |
---|
Ragam Kata Selamat Hari Raya Idul Fitri 2023, Bisa Jadi Referensi Ucapan Tulus di Hari Penuh Makna |
![]() |
---|
Niat dan Panduan Mandi Sunnah Idul Fitri 2023, Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Amalan Sunnah Lainnya |
![]() |
---|
530 Personil Gabungan Amankan Malam Lebaran 2023 di Banjarmasin, Siaga di 200 Titik |
![]() |
---|
Panduan Sholat Hari Raya Idul Fitri, Ustadz Khalid Basalamah: Wanita Haid Bisa Dengarkan Khutbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.