Selebrita
Akhirnya Ida Dayak Jawab Isu Sembuhkan Tukul Arwana Hingga Pangeran Arab, Sentil Dokter Jerman
Akhirnya Ida Dayak buka suara soal menyembuhkan Tukul Arwana hingga Pangeran Arab. Juga soal mobil pemberian Presiden Jokowi hingga Dokter Jerman.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Akhirnya Ida Dayak buka suara soal pemberitaan mengenai dirinya. Termasuk isu menyembuhkan Tukul Arwana hingga Pangeran Arab.
Dia juga menjawab isu diberi Presiden Jokowi sebuah mobil hingga diundang Dokter Jerman.
Memang, saat viral di media sosial, Ida Dayak pun disebut-sebut berhasil menyembuhkan berbagai tokoh ternama.
Dia sampai disebut-sebut menyembuhkan Pangeran Arab, Al-Waleed bin Khalid bin Talal, yang sudah koma selama 17 tahun.
Ia juga dikabarkan diundang langsung oleh Raja Arab Saudi dan mendapatkan hadiah kebun kurma.
Namun karena kebaikannya, Ida Dayak pun menolak permintaan tersebut.
Baca juga: Fakta Asli Anastasya Linalolica Disebut Ponakan Ida Dayak: Profil, Akun Instagram dan Pekerjaan
Baca juga: Bongkar Tabir Kesaktian Ida Dayak, Marcel si Pesulap Merah Kini Tuai Reaksi Warga Dayak
Ternyata berita tersebut pun tidak benar dan buru-buru diklarifikasi oleh Ida Dayak.
Tak hanya soal Pangeran Arab, Ida Dayak juga menjawab soal informasi dirinya menyembuhkan tukul Arwana.
Ia juga disebut mendapatkan rumah dan mobil dari keberhasilannya menyembuhkan sang komedian.
Namun Ida Dayak pun menegaskan kalau berita tersebut hanya hoaks.
Nyatanya, Ida Dayak tidak kenal sama sekali dengan Tukul Arwana dan Pangeran Arab yang dimaksud.
Awalnya, Ida Dayak memberikan klarifikasi soal dirinya diundang oleh Jokowi ke Istana.
Ia pun membantah kalau dirinya diberi sebuah mobil oleh sang Presiden.
"Bukan, belum (dikasih mobil)," jawab Ida Dayak dilansir dari Youtube Arjuna Ganteng, Minggu (9/4/2023).
"Mudah-mudahan dikasih ya kak," kata wanita yang duduk di samping Ida Dayak.
Mendengar hal itu, Ida Dayak pun tampak langsung tertawa.
"Jangan minta, enggak boleh," katanya lagi.
Kemudian wanita di samping Ida Dayak itu pun kembali menegaskan kabar itu kepada Ida Dayak.
"Jadi belum dapet mobil dari Pak Jokowi ya kak?," tanya dia.
"Bukan, belum. Editan aja itu," jawab Ida Dayak sambil tertawa.
Selain itu, Ida Dayak juga ditanya soal tawaran kerja sama di Rumah Sakit Jerman.
"Gak pernah ke Jerman. Ndak, boro-boro ke Jerman, ketemu dokter Jerman aja belum," kata Ida Dayak.
Selain itu, ia pun mengungkap fakta yang menegaskan kalau pemberitaan itu hanya hoaks belaka.
Ternyata Ida Dayak merupakan sosok yang tak pernah naik pesawat, bahkan takut.
"(Mau ke Jerman) Iya kalau panjang umur. Saya takut naik pesawat, enggak berani," tutur dia.
Kemudian soal kabar dirinya menyembuhkan Tukul Arwana, hal itu juga dibantah oleh Ida Dayak.
Bahkan ia tampak heran, dan mengaku tak kenal dengan sang komedian.
"Tukul mana? Ndak kenal. Saya enggak pernah kenal sama Tukul Arwana, belum kenal," kata Ida Dayak.
Ia pun menegaskan kalau dirinya tak pernah mengobati Tukul Arwana.
"Ndak pernah ngobati, belum pernah ketemu. Belum pernah ketemu Tukul, apalagi menyembuhkan," kata dia.
Pun dengan pemberitaan soal Pangeran Arab, Ida Dayak pun menegaskan kalau hal itu hanya hoaks belaka.
"Belum (sembuhkan Pangeran Arab," kata dia.
Namun Ida Dayak mengaku tak keberatan dengan berita-berita hoaks tersebut.
"Berita-berita hoaks yang gak benar itu, yang dibikin-bikin itu yang tidak betul itu biarlah tidak apa-apa. Biarlah dia bikin apa aja, gak masalah," kata dia.
Sebab selama ini, kata dia, dirinya hanya ingin membantu masyarakat saja.
"Tujuannya membantu. Hidup apa adanya lah, nikmati dan terus berdoa. Kalau enggak sanggup ya mundur. Gak sanggup tenaganya. Tapi kalau masih sanggup ya maju," kata dia.
Baca juga: Tak Cuma Ahli Obati Patah Tulang, Ida Dayak Ternyata Jago di Bidang Lain, Bakatnya Bikin Merinding
Kemudian saat memberikan pengobatan di Kostrad, Ida Dayak pun mengaku semangat.
"Aku semangat karena ganteng-ganteng semua, gagah-gagah, jadi semangat aja," kata dia.
Ida Dayak pun mengaku ingin karaokean untuk menghilangkan penat.
"Ayo kapan karaokean? Jangan terlalu tertekan kerja, nanti kan bisa badannya yang hancur, remuk," tandasnya.
Baca juga: Isi Hampers Lebaran Baim Wong dan Paula, Vivi Zubedi Istri Walikota Banjarbaru Kalsel Juga Kebagian
Baca juga: Kepintaran Rayyanza Malik Ahmad Disorot, Nagita Syukuri Dapat Sus Rini
Waspada Konten Hoaks, Ini 3 Hal yang Harus Dilakukan Warganet di Ruang Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir ratusan ribu konten hoaks dan berita di media sosial dan internet sepanjang tahun 2021 lalu.
Sepanjang tahun 2021, Kementerian Kominfo mencatat telah menemukan dan melakukan pemutusan akses terhadap 565.449 konten negatif.
Tidak hanya itu, pemerintah sudah memprediksi aktivitas digital di tahun 2022 semakin meningkat, sehingga tantangan unutk menjaga kondusivitas di ruang digital semakin besar.
Hal ini juga disampaikan Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan.
Menurutnya, kualitas dan kuantitas konten hoaks semakin banyak diproduksi di tengah rendahnya kemampuan masyakarat lain dalam membedakan kualitas informasi.
"Hoaks bakal bertebaran, ditambah berdasarkan berbagai survei, sebagian masyarakat kita bukan orang-orang yang risau memproduksi dan mendistribusikan hoaks," ujarnya saat dihubungi via WhatsApp, Jumat (28/10/2022).
Masih banyak masyarakat yang belum mampu membedakan informasi benar mana yang hoaks.
"Mulai dari informasi yang valid, misinformasi, disinformasi maupun malinformasi. Hoax bakal bertebaran," ujarnya.
Firman menyebut, masyarakat atau warganet cenderung seringkali cepat merespon konten hoaks sehingga penyebarannya kian masif dan menjadi sulit dideteksi.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan warganet sebelum merespons konten apapun yang beredar di media sosial agar tidak menjadi bagian dari penyebar konten hoaks.
1. Tingkatkan kemampuan menilai informasi
Warganet diminta untuk selalu meningkatkan kemampuan di ruang digital, terutama terkait menilai informasi yang terbawa oleh modus-modus oknum untuk memproduksi hoaks yang selalu berkembang.
2. Hadapi informasi dengan kritis
Hoax bisa masuk ke ruang digital dengan berbagai cara dan bentuk, sehingga penting bagi warganet untuk menghadapi infromasi dengan kritis.
3. Jangan mudah terpancing
Firman juga menjelaskan, sikap kritis artinya memahami bahwa tendensi informasi di ruang digital selalu berusaha memancing respons dengan segera, apakah itu bentuk dukungan atau penolakan.
Oleh karena itu, warganet sebaiknya tidak perlu terpancing dengan memberikan respons yang cepat terhadap suatu informasi yang baru didapat.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Bogor)
Arti Piagam Penghormatan dari Presiden bagi Seorang Jaja Miharja, Kenang Lagi Fase Merintis Karier |
![]() |
---|
Nasib Rumah Mewah Mpok Alpa Usai Kepergian Sang Komedian Terjawab, Tersirat dalam Ucapan Aji Darmaji |
![]() |
---|
Berkali-kali Gagal Diceraikan Andre Taulany, Erin Singgung Ungkapan Kemenangan |
![]() |
---|
Kesabaran Ashanty Habis, Mertua Atta Halilintar Ambil Sikap Usai Tanah Warisan Diduga Diserobot |
![]() |
---|
Ngaku Punya Anak dari DJ Panda di Podcast Denny Sumargo, Jati Diri Sintya Cilla Disentil: Short Time |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.