Religi
Mau Tunaikan Qadha Puasa Ramadhan 'Berbuah' Bonus Pahala, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad terangkan mengenai ketentuan Puasa Syawal bagi yang belum tunaikan Qadha Puasa Ramadhan atau bayar utang puasa
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Mau menunaikan Qadha Puasa Ramadhan atau utang puasa di bulan Ramadhan berbuah bonus pahala?, simak penjelasan Ustadz Abdul Somad.
Dalam satu ceramahnya pendakwah yang biasa disapa UAS ini pernah menjelaskan mengenai ketentuan Puasa Syawal bagi yang belum membayar utang puasa ramadhan
Adapun yang lebih afdhol, diserukan Ustadz Abdul Somad bagi umat Islam yang memiliki utang puasa Ramadhan dapat membayarnya terlebih dahulu di bulan Syawal baru kemudian menunaikan puasa enam hari.
Meski demikian, Ustadz Abdul Somad menyampaikan qadha yang dikerjakan di bulan Syawal akan mendapatkan pula bonus pahala puasa Syawal dan puasa sunnah lainnya.
Baca juga: Ceramah Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukum Puasa 6 Hari di Akhir Bulan Syawal,Berikut Nilai Pahalanya
Baca juga: Ceramah Buya Yahya Terangkan Anjuran Memakai Celak, Disunnahkan Malam Hari
Kini memasuki bulan Syawal 1444 Hijriyah, setelah sebelumnya melewati bulan suci Ramadhan 2023.
Di bulan Syawal ini, terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan di antaranya Puasa Syawal.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dapat dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal setelah Lebaran Idul Fitri.
Ustadz Abdul Somad menerangkan orang yang berpuasa selama enam hari di bulan Syawal setara dengan berpuasa selama setahun penuh.
Sebagaimana anjuran dalam hadist dalam hadits Abu Ayyub Al-Anshari RA:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
Amalan sunnah dikerjakan mendapat pahala, namun apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa.
Dalam pelaksanaannya yang apabila dikerjakan secara berurutan, maka akan melewati Senin dan Kamis, yang mana dua hari tersebut umum dilakukan puasa sunnah.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan jika ada yang memiliki utang puasa, lebih baik melunasi atau qadha puasa Ramadhan setelah itu baru menunaikan puasa Syawal.
"Paling afdhol bayar dulu utang puasa, baru puasa Syawal, namun pendapat Mazhab Syafi'i kerjakan saja qadha puasa enam hari di bulan Syawal otomatis dapat pahala puasa sunnah Syawal," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Sandi_Art17.
Ketentuan ini berlaku bagi kaum hawa yang berhalangan haid maupun laki-laki musafir atau sakit selama bulan Ramadhan.
Apabila umat Islam melakukan qadha di bulan Syawal bertepatan di hari Senin atau Kamis maka mendapatkan tiga pahala sekaligus.
Baca juga: Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Mei 2023, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Ketentuan Digabung Shaum Syawal
Baca juga: Tata Cara Sholat Gerhana Bulan, Buya Yahya Jelaskan Batas Waktu Pelaksanaannya
Tiga pahala tersebut yakni qadha puasa lunas 1 hari, pahala sunnah Syawal dan pahala sunnah Senin atau Kamis.
Cara niatnya adalah cukup mengucap satu niat qadha tanpa menyebutkan niat puasa Syawal atau puasa Senin Kamis.
"Niatnya cukup 1 saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," ujar Ustadz Abdul Somad.
Niat Qadha Puasa Ramadhan
Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat qadha puasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Niat Puasa Syawal
Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat puasa Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.
Berikut ini lafalnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Tata Cara Melakukan Puasa Syawal
Tata cara puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:
1. Niat
Puasa Syawal didasari dengan niat terlebih dahulu.
2. Makan sahur
Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar. Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.
3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.
4. Berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Ustadz Abdul Somad
Qadha Puasa Ramadhan
utang puasa ramadhan
Puasa Syawal
Ceramah Ustadz Abdul Somad
Banjarmasinpost.co.id
| Mengenal Sosok Habib Basirih Banjarmasin, Haulnya Selalu Dipenuhi Jemaah Berbagai Daerah |
|
|---|
| Subuh Berjemaah di Masjid Hasanuddin Madjedie, Dirut BSI Serahkan Bantuan untuk Yatim dan Dhuafa |
|
|---|
| Hukum Niat Puasa Senin Kamis Digabung Qadha Ramadhan, Buya Yahya Berikan Pemahaman |
|
|---|
| Kumpulan Doa saat Hujan yang Dianjurkan untuk Umat Muslim, Ustadz Adi Hidayat Beri Pemaparan |
|
|---|
| Doa Buka Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Jelaskan Sunnah Berbuka Sebaiknya Dilakukan Umat Muslim |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/ustadz-abdul-somad-terangkan-mengenai-amalan-terbaik-menjelang-bulan-ramadhan-2023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.