Selebrita

Status Hubungan Fuji dan Thariq Halilintar Disorot, Efek Bareng ke Malang

Setelah putus, kini youTuber Fujianti Utami alias Fuji dan Thariq Halilintar pergi bareng ke Malang, Jawa Timur. Terungkap status hubungan kini.

Editor: Murhan
Instagram @fuji_an / @aldosinarta
Fuji dan Thariq Halilintar kala masih pacaran. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Setelah putus, kini youTuber Fujianti Utami alias Fuji dan Thariq Halilintar pergi bareng ke Malang, Jawa Timur.

Keadaan ini lantas menjadi sorotan, terkait status hubungan mereka kini.

Memang, hubungan Fuji dan Thariq Halilintar masih terjalin dengan baik dan saling perhatian.

Itu terlihat dari Thariq Halilintar yang menjemput Fuji untuk diajak pergi ke Malang bersama dalam satu mobil.

Fuji dan Thariq Halilintar pergi ke Malang bersama untuk menghadiri pembukaan klinik kecantikan milik dr Oky Pratama.

Fuji tak gengsi harus pergi ke Malang bersama sang mantan kekasih itu.

"Jadi hari ini kita akan pergi ke Malang bersama mantan," ujarnya, dikutip dari YouTube Fuji An, Selasa (2/5/2023).

Sempat menyebut sebagai mantan kekasih, Fuji kemudian meralatnya dan mengakui statusnya dengan Thariq kini sebatas sahabat.

Baca juga: Ganti Rugi Hubungan Intim, Nikita Mirzani Tuntut Antonio Dedola Rp 3 M

"Nggak, kita bukan mantan, we're best friend," ucap Fuji sambil mengajak Thariq Halilintar berjabat tangan.

Fuji kemudian melantunkan penggalan lagu Best Friend Forever milik girlband Cherrybelle.

"Cause you are my best friend forever," senandung Fuji.

Thariq membalasnya dengan penggalan lagu BFF (Sahabat) dari grup musik Super7.

"Aku dan kamu satu," sambung Thariq.

Thariq lalu menjelaskan agendanya bersama Fuji pergi ke Malang.

"Pokoknya sekarang kita mau ke Malang mau makan-makan di sana, cari makan, jalan-jalan sama Dokter Oki, sama Kak Derry, sama Kak Rey, jadi pasti bakal seru," bebernya.

Fuji menimpali, dengan menggoda Thariq.

"Ada aku seru nggak?" tanya Fuji

"Apalagi ada kamu, pasti seru banget," jawab Thariq.

Baca juga: Fuji Akui Hubungannya dengan Thariq Halilintar Tak Sehat Saat Masih Pacaran

Fuji akhirnya menjelaskan alasannya semobil bareng dengan mantan kekasih yang beralih jadi sahabat itu.

"Kenapa kita bisa semobil bareng? Karena ini bandara di Halim dan itu dekat sama rumah aku," ucap gadis yang akrab disapa Uti itu.

Thariq menambahkan Fuji belum memiliki sopir yang bisa mengatarkannya berpergian.

"Sekalian jalan, Uti juga belum ada sopir," sambung Thariq.

Mendengar itu, adik ipar mendiang Vanessa Angel itu kembali menggoda Thariq.

"Kok kamu tahu sih? Pasti kamu nyari tahu kan," goda Fuji sambil tersenyum.

Digoda seperti itu, Thariq hanya terdiam, tak memberikan tanggapan.

Lebih lanjut, Thariq mengaku akan bertindak sesuai jati dirinya selama di Malang dan tak memikirkan komentar publik.

"Pokoknya aku mau di Malang nih ya jadi diri aku sendiri aja."

"Jadi nggak mau ada mikir-mikir netizen deh," pungkas Thariq.

Baca juga: Intip Harta Kekayaan Artis Jadi DPR RI: Ada Mulan Jameela, Krisdayanti dan Desy Ratnasari

Baca juga: Adegan Anya Geraldine dan Reza Rahadian, Peluk Cium di Layangan Putus The Movie

Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Balikan dengan Mantan

Melupakan kenangan indah bersama mantan adalah hal yang sulit dilakukan ketika hubungan sudah putus.

Walau kamu sudah berusaha sekeras mungkin untuk move on, ada kalanya kamu merindukan kehadiran mantan di sela-sela aktivitasmu.

Karena hal ini, tak mengherankan jika kamu dan beberapa orang lainnya yang gagal move on, kembali menghubungi mantan dan ingin untuk balikan.

Nah, agar momen balikanmu dengan mantan tidak kandas untuk yang kedua kalinya, simak tips-tipsnya berikut ini:

1. Pahami alasan putus

Sebelum balikan, ada baiknya kamu merenungkan penyebab putusnya hubunganmu dengan mantan.

"Pertimbangkan mengapa situasi akan berbeda sekarang. Apakah kamu telah mengatasi masalah tersebut? Apakah masalah tersebut masih menjadi persoalan dan bagaimana kamu menanganinya sekarang?" ujar Niro Feliciano, psikoterapis dan pembawa acara podcast “All Things Life".

Agar kamu lebih memahami akar masalahnya, luangkanlah waktu untuk melihat secara keseluruhan dan pahami seperti apa hubunganmu sebelumnya dengan mantan.

Pahami bagaimana kamu dengan dia telah berubah untuk memastikan cita-cita menuju ke arah yang diinginkan bersama.

"Jangan hanya mengambil keputusan semata-mata berdasarkan perasaan, yang tentunya akan berubah seiring berjalannya waktu," kata Feliciano.

"Jika tidak, kamu bisa berakhir di tempat yang sama begitu emosi awal cinta memudar sekali lagi," tambahnya.

2. Carilah alasan yang tepat

Jika kamu tidak berhati-hati ketika balikan dengan mantan, besar kemungkinan masalah atau kesalahan lama akan terulang kembali.

Untuk itu, kamu dan mantanmu sebaiknya memikirkan ulang alasan mengapa harus balikan.

Bagaimana pun, setiap pasangan memiliki motivasi yang berbeda saat ingin menjalin hubungan.

"Jangan balikan hanya karena kesepian atau takut tidak akan pernah menemukan orang lain," tegas Susan Zinn, pendiri Westside Counseling Center dan penulis buku "The Epiphanies Project".

"Ada alasan mengapa hubunganmu tidak berhasil saat pertama kali, dan sesuatu harus diubah untuk membuatnya berhasil untuk kedua kalinya," tambahnya.

"Penting untuk memastikan bahwa setiap individu kembali ke hubungan untuk alasan yang benar dan bahwa perpisahan tidak menimbulkan harapan yang tidak realistis di masa lalu," saran Sanam Hafeez, neuropsikolog dan Direktur Comprehend the Mind di New York City.

3. Jangan berharap kesempurnaan

Mungkin ada beberapa masalah yang membuatmu sadar bahwa kamu bukanlah pasangan yang baik untuk pertama kalinya.

Setiap orang pasti bisa berubah, tetapi tidak ada yang sempurna, dan hubungan barumu mungkin saja tidak berubah.

"Kecuali sebuah masalah dalam satu dimensi (seperti seseorang yang menganggur dan sekarang mereka bekerja), kebanyakan situasi tidak hilang begitu saja dan orang-orang tidak berubah tanpa berusaha," kata Hafeez.

Apabila kamu ingin mengulang kembali masa-masa indah bersama mantan, jujurlah tentang apa yang kamu inginkan dan yang dapat dihidupkan kembali dari hubungan.

"Penting bahwa dua orang punya pandangan yang sama tentang apa yang mereka inginkan dan juga mengevaluasi dengan jujur apakah mereka dapat memenuhi harapan satu sama lain," ucap Feliciano

"Kamu ingin merasa bahwa harapan pasangan untuk kamu dan hubungan itu realistis. Jika tidak, itu akan menjadi awal mula konflik," kata Feliciano.

4. Tinggalkan drama masa lalu

Kalau kamu sudah bersiap balikan dengan mantan, itu tandanya kamu harus meninggalkan drama-drama yang terjadi di masa lalu.

"Jika kamu masih mengingat trauma lama, drama, dan rasa sakit dari masa lalu, itu tidak meninggalkan ruang untuk versi baru dari hubunganmu," ujar Zinn.

Sementara itu, Gertrude Lyons yang bekerja sebagai senior life coach dan director of family programs for The Wright Foundation for the Realization of Human Potential, mengatakan drama dan luka lama tidak boleh dibawa kembali dan digunakan untuk menyakiti pasangan ketika bertengkar.

"Bila dilakukan secara bertanggung jawab, proses ini membuatmu tidak mengalami kontak yang tulus dan intim," imbuhnya.

5. Minta bantuan konselor

Kamu mungkin membutuhkan bantuan dan saran konselor untuk mengobati rasa benci yang belum terselesaikan dan menciptakan fondasi kepercayaan dan kenyamanan yang baru.

"Berbicara dengan konselor pasangan bisa sangat bermanfaat. Jika dilewatkan, kamu bisa kehilangan kesempatan besar bersama pasangan untuk tumbuh dan meningkatkan keterampilan komunikasi yang merupakan dasar dari hubungan yang sukses," kata Zinn.

6. Terus berkencan

Sangat mudah untuk balikan dan menjalani rutinitas bersama pasangan. Tapi, kalau kamu ingin hubungan barumu sukses, ada baiknya untuk tetap berkencan.

"Pasanganmu mungkin telah berubah secara signifikan selama berpisah, jadi jangan berasumsi bahwa kamu tahu segalanya tentangnya. Tetap cari tahu dan luangkan waktu untuk mengenal dia kembali," saran Feliciano.

Walau kamu punya rutinitas yang padat, penting untuk memberikan perhatian penuh kepada pasangan agar hubungan tetap sehat.

"Hubungan yang tumbuh dan berkembang membutuhkan waktu. Misalnya, mengadakan kencan malam mingguan yang konsisten. Singkirkan telepon, makan malam bersama, mendaki, atau menonton film," kata Lyons.

"Apa yang kamu lakukan tidak sepenting menjaga komitmen. Ini mencerminkan bahwa hubunganmu penting dan memberikan keamanan dalam kehidupan yang sibuk sehingga kamu tetap terhubung satu sama lain," tambahnya.

7. Menciptakan ruang untuk diri sendiri

Feliciano mengatakan, menciptakan ruang bagi diri sendiri di luar hubungan dengan pasangan penting untuk dilakukan.

"Membuat pasangan menjadi bagian penting dari duniamu namun bukan segalanya, ini akan menciptakan keseimbangan emosional yang sehat dalam suatu hubungan dan menghindari ketergantungan bersama," ujarnya.

Di sisi lain, Zinn menyampaikan bahwa pada akhirnya setiap pasangan bertanggung jawab untuk mengendalikan emosinya.

"Pasanganmu tidak bertanggung jawab atas kebahagiaanmu. Meski menyakitkan, terkadang perlu putus cinta untuk menyadari bahwa hanya kamu yang bertanggung jawab atas keadaan emosimu dan bagaimana perasaanmu setiap hari," katanya.

"Begitu mengetahui bahwa kamu dapat memiliki kendali penuh atas perasaan dan bertanggung jawab atas pengaturan dirimu, hubunganmu bisa lebih sehat, bahagia, dan benar-benar memberi cinta kesempatan kedua."

8. Jangan ulangi kebiasaan lama

Walau kamu sudah berusaha keras memulai hubungan yang baru dengan mantan, bisa saja kamu mengulangi kebiasaan lama yang menyebabkan konflik.

"Ini sebenarnya masalah waktu saja. Yang terbaik adalah bersikap realistis tentang itu," ujar Lyons

"Mengetahui kesalahan apa pun atau perilaku yang melemahkan sesegera mungkin adalah langkah besar," kata Lyons.

"Sama seperti penyakit, semakin dini kamu tertular, semakin besar peluang untuk bertahan hidup. Begitu kamu melihat tanda-tanda ini terjadi, kamu harus menghadapinya," kata Hafeez.

Seperti saran sebelumnya, kamu bisa datang ke konselor untuk membicarakan hubungan barumu dengan mantan.

Jika tidak, luangkanlah waktu dengannya untuk mendiskusikan masalah yang ada dan menghadapinya dengan tenang.

"Kebiasaan lama bisa diubah dan itu normal jika terjerumus ke dalamnya, terutama dalam hubungan di mana hal itu terjadi sejak awal," ujar Felicianno.

"Perilaku baru harus diterapkan secara konsisten dan dipraktikkan untuk menjadi kebiasaan dan itu membutuhkan waktu," lanjutnya.

"Pikirkan solusi tentang bagaimana mengubah kebiasaan dan mengkomunikasikannya satu sama lain," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved