Berita Viral

Viral Video Ular Piton Raksasa Mangsa Manusia di Konawe Sultra, Panji Petualang Pernah Bahas Pemicu

Heboh dan viral video Ular Piton raksasa yang memangsa manusia di Sulawesi Tenggara (Sultra). Panji Petualang pernah membahas penyebab ular berulah.

|
Editor: Murhan
Youtube Suwa Petualang
Ilustrasi Ular Piton Raksasa milik Suwa Petualang. Viral Video Ular Raksasa Mangsa Manusia di Konawe Sultra, Panji Petualang Pernah Bahas Penyebab Piton Bisa Makan Manusia. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Heboh dan viral video Ular Piton raksasa yang memangsa manusia di Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Aksi ular piton itu membuat tewas seorang warga. Dia tewas dililit ular piton berukuran hingga 8 meter tersebut terjadi pada Kamis (04/05/2023).

Dikabarkan, korban yang dimangsa ular hingga meninggal dunia tersebut dikabarkan bernama Rasim, warga Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra.

Peristiwa tersebut terekam dalam dua video yang diterima TribunnewsSultra.com pada Jumat (05/05/2023) dinihari.

Salah satu video tersebut memperlihatkan ular piton berukuran raksasa tersebut sudah mati diduga dibunuh oleh warga,

Tak jauh dari ular tersebut, seorang pria tergeletak dengan kondisi bersimbah darah.

Baca juga: Viral di Instagram, Sapi Tetangga Ngamuk di Atas Pelaminan, Semua Kocar-kacir Selamatkan Diri

“Iya (ular makan manusia), kejadian di Desa Telutu Jaya, Tinanggea, Konsel,” kata warga Imam Hidayat yang mengirimkan dua video kejadian ular mangsa manusia tersebut.

Menurut Hidayat, korban tewas setelah dililit kemudian akan dimangsa ular piton besar tersebut.

“Sudah dimakan setengah,” jelasnya.

Kabar duka, manusia dimangsa ular tersebut juga dikabarkan salah satu akun Facebook @DhyDik.

Video viral tersebut merekam saat warga mengerubuti ular yang sudah mati usai memangsa korban.

Ternyata, petani korban ular piton tersebut bernama Rasmin (63). Merupakan warga Blok AA, RT 1, Desa Telutu Jaya, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sultra.

Dia ditemukan tewas dililit ular pada Kamis sore (04/05/2023), sekira pukul 20.00 Wita.

Rasmin merupakan seorang petani.

Dia juga beternak sapi sehingga sibuk mengebala.

Akan pergi mengembala sapi, Rusmin izin kepada istrinya, Inah, sekitar pukul 16.30 Wita.

Rusmin akan mengembala sapi yang ada di kebunnya di Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konsel.

Biasanya, Rusmin pulang dari mengembala sapi selepas salat Magrim.

Akan tetapi, dia tak pulang hingga pukul 20.00 Wita.

Camas dengan suaminya, Inah lantas menghubungi menantunya, Suparjo.

Dia memintanya untuk menjemput Rusmin.

Suparjo bersama istrinya, Nurhayati lantas pergi ke kebun.

Tiba di kebun, keduanya melihat korban dalam posisi terlilit ular piton jenis sanca sepanjang 7 meter.

"Kemudian anaknya lalu menghubungi warga untuk meminta bantuan," kata Wakapolsek Tinanggea, IPDA Yusuf yang turun ke lokasi kejadian bersama dua anak buahnya.

Kronologis kejadian petani dililit ular piton ini juga dibeberkan warga setempat, Sulatin.

Dia membenarkan bahwa korban pergi ke kebun pada sore hari.

“Korban seperti biasa seperti biasa aktivitasnya sehari-hari warga di sini yang mayoritas petani dan peternak. Korban ini mengontrol peliharaan ternaknya,” katanya.

Namun, hingga menjelang malam, korban tak kunjung pulang ke kediamannya.

Biasanya, korban sudah berada di rumah menjelang Magrib, setelah berkebun maupun mengontrol hewan ternak.

“Tidak seperti biasanya korban sampai malam tidak pulang-pulang. Keluarga panik dan melakukan pencarian bersama warga,” jelasnya.

Baca juga: Full Video Viral 51 Detik Sepasang Remaja Kepergok Bermesraan di Parkiran Masjid Al Alam Kendari

Keluarga dan masyarakat sekitar pun dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan pencarian tersebut.

Ada kelompok warga yang melakukan pencarian di jalur yang biasanya, dilalui korban pergi maupun pulang dari kebunnya.

Kelompok warga itupun dalam pencarian menemukan ular piton berukuran sekitar 8 meter melilit korban dengan erat sekitar pukul 20.00 Wita.

Bahkan, bagian kepala korban disebutkan sudah berada di dalam mulut ular tersebut.

“Korban ditemukan dililit, kepala sudah mau ditelan. Sementara terlilit tadi,” ujar Sulatin.

Melihat kejadian tersebut, warga dengan spontan kemudian membunuh ular yang memangsa korban.

“Secara spointan warga membunuh saja karena posisinya membahayakan, kalau tidak dibunuh warga yang terancam,” katanya.

Ular itupun mati, sedangkan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia diduga lemas setelah dililit ular piton tersebut.

Sulatin menduga korban bertemu dengan ular yang memangsanya dalam perjalanan pulang ke rumahnya.

“Setelah mau pulang sesudah dari sawah sepertinya, posisinya pulang,” katanya.

Usai kejadian, korban kemudian dievakuasi ke rumah duka di Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kata Panji Petualang

Sebelumnya, Panji Petualang sempat membahas penyebab ular piton memangkas manusia.

Kala itu ada kabar tewasnya seorang wanita, Wa Tiba dimangsa ular piton di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Tenggara.

Melalui akun instagram, Panji Petualang mengaku prihatin dan mengungkapkan alasan fenomena ular makan manusia bisa terjadi.

“Akhir2 ini sering banget denger kabar Retic python nelen orang... Kasus nya sering terjadi di sulawesi.. Padahal ular jenis retic besar di ketahui banyak di sumatera dan kalimantan,” tulisnya.

Panji Petualang menjelaskan beberapa faktor penyebabnya berdasarkan pengalamannya selama ini.

“Kalo yang saya perhatiin faktor nya karena ini, 1 ular jenis python reticulatus dari sulawesi karakter nya lebih agresif ketimbang dari tempat lain,” kata Panji Petualang.

Tak hanya itu, manusia sendiri juga dinilai Panji berperan penting dalam kasus ini.

Yakni adanya kerusakan habitat ular itu sendiri sehingga berakibat pada kurangnya makanan untuk mereka.

Ia lalu menjelaskan cara sang ular melumpuhkan dan memangsa buruannya itu.

“Ular python berburu dengan cara menunggu dan menggunakan indra jacobson untuk mereka mengetahui di mana mangsanya, ular python juga punya semacam sensor yang bisa melihat darah panas (contoh manusia) ketika python berhasil nerkam korban secara sembunyi2 alhasil korban gak akan bisa lagi melawan,” katanya seperti dilansir tribunbogor.com, Minggu, 17 Juni 2018.

“Karena setelah menerkam python akan melilit dengan kuat,mereka bisa ngerasain nafas korban nya nah kalo mangsanya masih nafas lilitan nya terus di buat kuat sampe mangsanya mati lemas kehabisan nafas,” tambahnya.

Menurut Panji, pada dasarnya hewan takut pada manusia.

“Mamun dalam keadaan lapar dan yang lewat manusia ya gak ada pilihan untuk si ular untuk makan manusia atau dia lapar,” jelasnya.

Ia pun menjelaskan bahwa tak hanya ular piton raksasa saja yang bisa memangsa manusia.

“Ular bisa nelan manusia ketika kepala nya sama ukuran nya dengan telapak tangan kita,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, wanita bernama Wa Tiba (54) ditemukan telah tewas dimangsa ular jenis sanca jumbo tersebut sekitar antara Kamis (14/6/2018) petang hingga Jumat (15/6/2018) subuh.

Tiba sebelumnya pamit dari rumahnya untuk melihat kebun jagungnya yang kerap dirusak babi hutan saat malam takbiran.

Pagi harinya, Tiba tak kunjung pulang ke rumah hingga membuat keluarga khawatir, karena rencananya akan salat Idul Fitri ke masjid.

Namun hingga pukul 06.00 Wita, Tiba pun tak kunjung datang.

Saudaranya yang bernama La Miranda, kemudian mencoba mencari Tiba ke kebun yang jaraknya satu km dari rumah.

Miranda awalnya melihat jejak korban yang ditemukan di sekitar kebun.

Ditemukan adanya senter, sandal jepit, dan parang yang tercecer di sana.

Miranda pun kemudian meminta bantuan warga lainnya untuk mencari keneradaan Tiba.

Titik terang dari pencarian Tiba mulai tampak setelah seorang warga bernama La Ode Fendi melihat seekor ular raksasa dengan perut membesar di sekitar kebun pada pukul 09.30 Wita.

Ular raksasa itu juga tampak tak bisa bergerak karena diduga kekenyangan dan ternyata ular memangsa Wa Tiba.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Sultra)

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved