Religi

Cara Taubat dari LGBT, Buya Yahya Jelaskan Adanya Rasa Takut Kepada Allah SWT

Cara taubat dari penyimpangan seksual penyuka sesama jenis yang dikenal dengan istilah LGBT, termasuk di antaranya lesbian dijelaskan Penceramah Buya

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
Dokumentasi Banjarmasinpost.co.id
Penceramah Buya Yahya menjelaskan cara taubat dari penyimpangan seksual penyuka sesama jenis yang dikenal dengan istilah LGBT, termasuk di antaranya lesbian. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan cara taubat dari penyimpangan seksual penyuka sesama jenis yang dikenal dengan istilah LGBT, termasuk di antaranya lesbian.

Dalam salah satu video ceramahnya, Buya Yahya mendapatkan pertanyaan dari seorang penanya yang bertanya lewat telepon.

Pada sambungan jarak jauh itu, si penanya mengaku seorang lesbian dan selama ini telah tinggal bersama dengan pasangan sesama jenisnya.

Ia mengaku ingin bertaubat karena menyadari hal yang dilakukannya seperti mempermainkan agama, namun masih dilema dan bingung bagaimana caranya, sebab segala kebutuhan hidup bergantung pada pasangannya itu.

Baca juga: Tata Cara dan Niat Sholat Khusuf Kala Gerhana Bulan Penumbra, Buya Yahya: Hukumnya Sunnah Muakkad

Baca juga: Niat dan Tata Cara Sholat Khusuf Kala Gerhana Bulan Penumbra Jumat 5 Mei 2023, Ini Kata Buya Yahya

Menanggapi hal demikian, Buya Yahya menuturkan menyukai dan berhubungan sesama jenis adalah hal yang bertentangan dengan syariat.

"Jangan dianggap main-main, perempuan dengan perempuan adalah dosa besar, makanya siapapun yang punya kecenderungan suka dengan sesama jenis harus waspada," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Buya Yahya menambahkan LGBT lebih bahaya daripada berhubungan dengan lawan jenis. Ini karena sesama jenis kemungkinan tidak ada yang mencurigai. Meski demikian keduanya adalah perbuatan haram, baik zina dengan lawan jenis maupun sesama jenis.

Sebuah hal yang baik jika mulai tersadarkan atas perilaku menyimpang tersebut, cara untuk bertaubat dan menjauhkan diri dari LGBT dikatakan Buya Yahya adalah rasa takut kepada Allah SWT.

Para pelaku LGBT beralasan tak bisa menahan syahwat, padahal tidak semua syahwat harus dipenuhi karena terkait dengan aturan syariat halal dan haram dalam Islam.

Meski bisa menahan syahwat, orang yang beriman bukan berarti tidak punya syahwat, syahwat tetap ada namun disalurkan kepada yang tepat misalnya istri atau suami.

Baca juga: Bacaan Niat Mandi Sunnah Jumat, Selain Segar Juga Mendapatkan Pahala, Ini Kata Buya Yahya

"Ada seorang laki-laki meninggalkan perempuan dari berzina, bukan karena tidak syahwat melainkan takut kepada Allah, jadi yang perlu ditingkatkan rasa takut kepada Allah, jangan dianggap bukan dosa, ini kesalahpahaman, ini adalah dosa besar, kehinaan," papar Buya Yahya.

Cara selanjutnya perlahan untuk menjauh dari pasangan sesama jenisnya, semakin menjauhi pasangan tersebut akan kembali kenormalan sedikit demi sedikit.

Bisa meminta bantuan pakar, misalnya psikolog dan lainnya agar terbiasa dengan keadaan normal.

"Yang terpenting adalah keimanan yang akan bisa menyelesaikan, karena iman meyakini perbuatan itu haram maka tidak akan dikerjakan lagi," kata Buya Yahya.

Diceritakan Buya Yahya ada seorang wanita yang juga penyuka sesama jenis, namun karena rasa takut yang besar kepada Allah akhirnya wanita itu menikah dengan lawan jenis.

Pada awal pernikahan sama sekali tidak mau disentuh oleh si suami, akan tetapi selalu mencoba menjadi normal hingga akhirnya hamil dan punya anak.

"Meski demikian masih ada kecenderungan dengan perempuan, namun perlahan wanita itu sudah mulai menerima suaminya, namanya proses tidak bisa instan," ujar Buya Yahya.

Terkait setelah taubat dan menjauh dari pasangan sesama jenis, kemudian takut jatuh miskin, Buya Yahya menasihati agar tidak khawatir dengan hal demikian karena yang menjamin rezeki hamba adalah Allah SWT.

Buya Yahya menekankan perempuan harus memiliki masa depan, hendaknya masing-masing dari pasangan sesama untuk melanjutkan hidup.

"Asal sudah meninggalkan yang haram, melihat yang halal nanti akan terasa indah, pernikahan dengan lawan jenis perlahan akan menarik bagi pelaku LGBT," ucap Buya Yahya.

Dalam melakukan taubat, hendaknya umat Islam memperbanyak bacaan Istighfar.

Bacaan Istighfar

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullahal 'adziim

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

atau bisa juga ditulis dengan lebih singkat sebagai berikut:

أستغفرالله

Astaghfirullah

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah

Selain kalimat Astaghfirullahaladziim juga terdapat dzikir istighfar yang lebih panjang yaitu:

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه

Astaghfirullah, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Maha hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya."

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta Rabbi, La Ilaha illa anta, Khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ahdika wa wa’dika, mas tatha’tu, audzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bi ni’matika wa abu’u laka bi dzanbi, faghfir li , fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa anta,

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Pemeliharaku. Tiada sesembahan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku berada pada kesepakatan dan perjanjian dengan-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang aku perbuat. Aku bertaubat kepada-Mu dengan karunia-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu dengan dosaku. Maka, ampunilah aku karena tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved