Kolom
Cawe-cawe Urus Kabel
Saat ini banyak Kabel menjuntai di seputan kawasan alan A Yani Km 6 batas Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini kata Dr Eng Akbar Rahman ST MT
BANJARMASINPOST.CO.ID - MENJUNTAINYA Kabel di dua titik di kawasan Jalan A Yani Km 6 batas Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, nyaris menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Akibat hal itu, sejumlah kendaraan tinggi seperti truk dan kontainer tersangkut.
Bahkan sebuah mobil ambulans yang melintas juga jadi korban. Akibat tiang bambu penyangga sementara kabel menjuntai jatuh ditabrak truk, hingga akhirnya mengenai kaca ambulans hingga pecah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Persoalan kabel crossing menjuntai ke tengah jalan ini, sempat viral di media sosial akibat tak segera ditangani pihak terkait. Selama dua hari, ada kejadian truk tersangkut kabel yang melintang di jalan nasional tersebut. Kondisi ini pun jadi sorotan masyarakat. Setelah viral, baru ada tindakan dari pihak terkait. Jika tidak ada kejadian, tentu akan dibiarkan saja kabel-kabel semrawut yang mengganggu pemandangan dan membahayakan itu.
Kepedulian pemerintah daerah pun dipertanyakan. Tragisnya kalau ada pejabat bilang tidak ada aturan bagi Pemda untuk turun tangan, istilah kekiniannya tidak bisa untuk ikut cawe-cawe. Mungkin pikirnya bukan punyanya, bukan punya Pemda, maka biarlah. Sampai ada warganya jadi korban, tinggal main tuding pada pihak yang punya kabel dan yang pasang, beres.
Baca juga: Sekolah Minim Pendaftar Bukan 100 Persen Karena Sistem Zonasi, Pengamat Buka Suara
Baca juga: Entrepreneur Muda Tala Ini Kirim Gamis ke Papua, Rintis Usaha Fesyen Sejak 2019
Hal seperti di atas yang menjadi sorotan pakar tata kota yang juga Ketua Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr Eng Akbar Rahman ST MT. Dia pun meminta pemerintah daerah turun tangan mengatasi kesemrawutan kabel. Selain penataan untuk menambah keindahan kawasan, juga menghindari potensi bahayanya. Harus ada ketegasan dan penertiban kepada pihak yang melakukan instalasinya. Jika dibiarkan, maka akan tambah semrawut nantinya.
Tidak bisa dibantah apa kata pakar. Tinggal sekarang, apakah pemerintah daerah di seluruh Kalsel akan tetap membiarkan kabel semrawut atau mau cawe-cawe demi melindungi warganya. Karena kondisi demikian, juga terjadi di daerah lain. Hanya belum terekspose atau makan korban.
Mumpung masih belum begitu rumit tumpukan kabelnya sampai seratusan. Mungkin saja Pemda memfasilitasi, misalkan sediakan tiang atau yang semacamnya yang disewakan kepada swasta yang mau tempatkan kabelnya. Ini contoh. Unsur ketegasannya ada, pengaturannya dapat, potensi uang untuk PAD juga besar. Cara lain silakan, asalkan tidak ada lagi kabel yang dapat membahayakan pengguna jalan. Jadikan peristiwa kabel tersangkut truk di batas kota di atas sebagai momentum. Kalau bukan sekarang, mau kapan lagi. Jangan sampai menunggu jatuh korban, baru bertindak. Salah besar. (*)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/dosen-Fakultas-Teknik-ULM-Banjarmasin-menunjukkan-eco-enzyme-buatannya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.