Religi

Hukum Haji dan Umroh Hasil Hadiah, Buya Yahya Beberkan Penjelasan dalam Ceramahnya

Apa hukum berangkat haji atau umrah dari hadiah orang lain? Buya Yahya paparkan penjelasannya.

Penulis: Mariana | Editor: Achmad Maudhody
Youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya memaparkan tentang hukum haji dan umrah dari hasil hadiah bagi seorang muslim. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan hukum menjalankan haji dan umroh hasil hadiah bagi umat Islam.

Dipaparkan Buya Yahya, hadiah dari sesuatu yang mubah atau boleh maka hukum umrah dan hajinya sah.

Meski demikian, Buya Yahya mengingatkan agar waspada pada cara pemberian hadiah-hadiah yang diberikan justru menghina atau merendahkan martabat seseorang.

Umroh adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.

Perbedaan antara haji dan umroh lainnya adalah waktu pelaksanaan. Ibadah haji hanya dilaksanakan di bulan haji sementara umroh bisa dilakukan kapan saja.

Buya Yahya menjelaskan apabila seseorang menjalankan ibadah haji atau umroh dari hadiah sebab membeli sesuatu hukumnya sah.

"Kita beli sesuatu lalu dihadiahi umroh, misal beli kerupuk hadiah umroh atau haji, karena hadiah maka sah," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Buya Yahya Jabarkan Solusi Bersuci Orang Sakit saat Ingin Sholat, Sesuai Aturan Syariat

Ibadah haji dan umroh yang dilakukan sah, namun sebelumnya harus memenuhi syarat yakni merdeka dan sudah baligh maka sudah mampu menggugurkan kewajiban hajinya.

Buya Yahya menambahkan yang perlu diperhatikan tidak semua hadiah langsung diterima.

"Ada orang memberi hadiah itu dengan mengejek membuat hati tidak enak, ada hadiah yang memuliakan ada pula merendahkan, maka kita tidak wajib menerima," ujar Buya Yahya.

Namun dari segi hukum dalam Islam, ibadah haji dan umroh yang didapat dari hadiah sah dan halal dilakukan.

Perlu digarisbawahi adalah didapatkan bukan dari sesuatu yang haram, misalnya Anda sering judi online diberi hadiah karena menjadi pelanggan paling sering main judi di salah satu situs, maka hal ini keliru, ibadah haji dan umroh yang dilakukan tidak sah atau haram pula.

"Sebab itu harus dari sesuatu yang mubah lalu menjadi baik, dan gugur kewajiban ibadah hajinya," tutur Buya Yahya.

Ibadah haji hanya bisa dilakukan di bulan haji atau bulan Zulhijjah, kurang lebih sekitar satu bulan lagi memasuki bulan haji tersebut.

Buya Yahya menjelaskan keistimewaan bulan Zulhijah yakni adanya ibadah haji dan kurban yang tidak ada bulan-bulan lainnya.

"Nabi SAW pernah menyebutkan tidak ada hari-hari untuk berbuat kebaikan yang Allah senangi melebihi dari 10 awal Zulhijah. Jadi, kalau ingin beramal baik yang sangat disenangi Allah ya 10 awal Zulhijah," papar Buya Yahya.

Begitu agungnya 10 Zulhijah meliputi tanggal 1-10, Buya Yahya mengungkapkan terjadi perdebatan antar ulama mengenai mana yang terbaik dari 10 awal Zulhijjah atau 10 akhir Ramadhan.

Baca juga: Ceramah Buya Yahya Jabarkan Adab Membesuk Orang Sakit, Tak Lupa Baca Doa Ini

Pada 10 akhir Ramadhan, umumnya umat Islam melakukan I'tikaf dan terus beribadah. Sementara, sebagian lupa Nabi telah menyebutkan tidak ada yang lebih bagus beribadah di 10 awal Zulhijjah.

"Sehingga 10 awal Zulhijjah lebih bagus dari 10 akhir Ramadhan. Cuman ada ulama yang membedakan, bicara tentang hari dan malam, kalau malam, malam terbaik adalah malam 10 akhir Ramadhan, sedangkan hari, hari terbaik adalah 10 awal Zulhijjah, artinya dua-duanya hebat," jelas Buya Yahya.

Bahkan, jihad tidak bisa mengalahkan amalan di 10 awal bulan Zulhijah, kecuali orang yang punya kekayaan dicurahkan untuk jihad dan dia juga ikut berperang habis hartanya, kemudian meninggal di medan laga baru bisa menyamai kebaikan-kebaikan di 10 awal bulan Zulhijah.

Semua amalan yang ada sepanjang tahun tersimpulkan di 10 awal bulan Zulhijah. Sedangkan di Ramadhan bulan yang mulia, tidak ada haji dan kurban.

"Sedangkan di 10 awal Zulhijah, ada haji dan kurban, lalu ada puasa, shalat juga ada, itulah kelebihan 10 awal bulan Zulhijjah, ibadah yang bertebaran sepanjang tahun disimpulkan atau terkumpul di bulan Zulhijah," urai Buya Yahya.

Bahkan lebih dari itu, ada sejumlah amalan yang hanya ada di 10 Zulhijjah, yakni ibadah haji dan menyembelih kurban bagi yang mampu.

Amalan lainnya yang bisa dilakukan di awal bulan Zulhijjah adalah memperbanyak dzikir, mengucap tasbih, tahmid, dan takbir dalam keseharian.

Amalan yang paling istimewa adalah ibadah haji, jika ternyata kita tergolong bukan orang yang punya dana untuk naik haji yang penting rindu untuk mendapatkan pahala haji, di antaranya Shalat Jumat dan Shalat Dhuha.

"Apabila kita shalat subuh berjamaah, setelah itu duduk dan berdzikir atau membaca Alquran sampai terbit matahari dan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha, maka mendapatkan pahala haji dan umrah, artinya bagi yang fakir tidak usah berkecil hati," kata Buya Yahya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved