Berita Tanahlaut

Sengketa Lahan Sawit di Muarakintap Tanahlaut, Warga Disarankan Lapor ke Kades

Sengketa lahan sawit yang di Desa Muarakintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut belum pernah dilaporkan ke pemerintah desa setempat

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
Warga Muara Kintap, M YUSUF memperlihatkan dokumen kepemilikan lahannya yang kini berubah menjadi kebun sawit perusahaan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Bergulirnya sengketa lahan sawit yang di Desa Muarakintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), sejauh ini belum melibatkan pemerintah desa setempat.

Pasalnya berdasar informasi dihimpun Senin (12/6/2023), warga pemilik lahan belum pernah melaporkan persoalan tersebut ke Pemdes Muarakintap. 

Saat ini persoalan tersebut sedang proses mediasi yang ditangani oleh Polsek Kintap. Pertemuan pertama yang melibatkan warga (Muhammad Yusuf dan kawan-kawan) dan pihak perusahaan kelapa sawit PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) telah dilakukan pada Kamis kemarin.

"Saran saya Yusuf dan teman-teman menghadap Pak Kades, melaporkan secara resmi masalah lahan yang dihadapi," cetus Marsuki, sekretaris Desa Muarakintap.

Baca juga: Warga Muara Kintap Jaga Lahan, Larang Perusahaan Sawit Lakukan Aktivitas

Baca juga: Oknum Karyawan Perusahaan Sawit Diciduk Petugas Polsek Kelumpang Barat, Gegara Aniaya Sesama Rekan

Baca juga: Jadi Pengangguran Pasca Diberhentikan, Pencuri Sawit di Kotabaru Diringkus di Rumah

Jika telah ada laporan resmi, lanjutnya, Kades bisa menindaklanjuti guna membantu mengurai persoalan yang terjadi. Dengan begitu diharapkan dapat segera tercetuskan solusi terbaik.

"Kalau warga pemilik lahan ada lapor dan minta mediasi misalnya, Pak Kades bisa mengundang warga dan pihak perusahaan untuk duduk bersama. Ini kalau tidak duduk bersama, ya susah, tidak akan selesai-selesai," ucap Marsuki.

Pertemuan kedua pihak tersebut dinyatakannya sangat penting karena masing-masing dapat menyandingkan data kepemilikan lahan.

"Saya yakin jika data-datanya disandingkan maka bisa ditarik benang merahnya sehingga ketemu jalan keluarnya," tandas Marsuki.

(Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved