Berita Viral

Viral di Twitter Seorang Bocah Curhat Broken Home Karena Diminta Cuci Piring, Tingkahnya Buat Ngakak

Viral di Twitter curhatan seorang bocah mengaku broken home gara=gara disuruh mencuci piring, langsung banjir komentar

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Irfani Rahman
akun @tanyarlfes
Curhat seorang bocah menjadi Viral di Twitter. Mengaku broken home gegera disuruh mencuci piring 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Akibat diminta membantu pekerjaan rumah dengan mencuci piring, curhat seorang bocah Viral di Twitter.

Pasalnya bocah tersebut mengaku menjadi broken home hanya lantaran tugasnya tersebut.

Curhatan bocah yang tak diketahui identitasnya itu Viral di Twitter usai dibagikan sang kakak lewat akun @tanyarlfes, Jumat (16/6/2023).

Dalam unggahan itu sang kakak menceritakan kelakukan kocak sang adik yang diminta untuk mencuci piring.

Namun hanya lantaran tugas tersebut, sang adik lalu menuliskan kata broken home disertai dengan curhatannya yang merasa keberatan lewat secarik kertas.

"knp ya anak jaman skrg tuh mentalnya parah bgt? adek gw perkara disuru nyuci piring aj begini wkwk. gw rasa dia kebanyakan main tiktok deh hadeeeh gaabis pikir untung ketauan nih makanya gw lg nasehain baik2," ujar sang kakak.

Baca juga: Viral Aksi Sok Jago Pelajar di Cianjur Bikin Geram, Paksa Korban Bully Bersujud Hingga Cium Kaki

Baca juga: Viral Pilih Rumah Mewah Atas Saran Developer, Wanita di Manado Curhat Hunian Barunya Berakhir Ambruk

Terlihat dalam surat yang dituliskannya, sang adik mengeluh lantaran mengaku lelah lantaran tugas yang diberikan.

"Astagfirullah, broken home, it's me ahay, gw males pansi, gw cuma males, dunia ga ngasih gw waktu, dunia baik iya bagi yang disayang, lu ngerti perasaan gw gak? lu gak tau sifat gw kek mana," tulisnya.

Curhatan bocah tersebut pun langsung mendapat beragam reaksi dari warganet.

Tak sedikit pula diantara mereka yang mengaku pernah melakukan aksi serupa.

"@dwihandaanda : Jujur dulu tiap sakit hati sama ortu gegara dimarahin langsung denger lagu last child. Kenapa ya,"

"@dipslo : Jaman gue bukan ngaku broken home sih tapi update lirik lagu last child - diary depresiku di pesbuk wkwk padahal disuruh ngepel doang,"

"@aprilnls : wkwk sama bgt kayak adek gw, org suka marah" gajelas, terua suka liat dinotes hpnya suka nyalahin keadaan, padal gada apa" org dia dimanja, disuruh" aja jarang, ya karna tiap disuruh gamau haha, gitu seakan jadi korban,"

"@sebutir_baja : yakin dah tar klo udah gede itu anaknya pasti malu sendiri wkwkwk nulis gituan emg sih bsa nenangin diri cuma yaaa kek mana gitu,"

"@ttaann129 : Jadi inget dulu, pas di marahin ortu langsung mikir buat kabur dari rumah.. Tp sampe sekarang masi di rumah,"

Baca juga: Viral Siswi SD di Tapanuli Jual Mie Demi Beli Sepatu dan Topi Sekolah, Kondisinya Bikin Guru Pilu

Baca juga: Viral Nekat Eksperimen Dikubur dengan Lilitan Ular, Nasib Youtuber Gilang Barbie Berakhir Tragis

* Anak Laki - Laki Kerjakan Pekerjaan Rumah

iapa bilang bersih-bersih rumah hanya menjadi tanggung jawab anak perempuan?

Pekerjaan rumah tangga seperti beres-beres rumah, mengepel, menyapu, membersihkan kaca jendela rumah seharusnya juga dikerjakan anak laki-laki.

Ingat, beres-beres rumah itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin anak. Selain itu, anak laki-laki akan mendapat banyak sekali manfaat dengan mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Apa saja, ya?

Manfaat mengajarkan anak laki-laki untuk beres-beres rumah

1. Mengajarkan anak tentang rasa tanggung jawab

Anda pasti menginginkan si kecil nantinya jadi pria dewasa yang bertanggung jawab.

Namun, jika ia menolak untuk membereskan mainannya dan Anda membiarkannya, atau justru Anda yang membereskan, Anda justru sedang mengajarkan anak untuk mudah melepaskan tanggung jawab.

Apalagi jika ia sudah terbiasa menganggap bahwa akan ada seseorang entah itu ibu atau adik perempuannya yang akan membereskan rumah.

Lebih parah lagi jika anak perempuan Anda memiliki anggapan bahwa memang ini adalah kewajibannya, jadi tidak ada alasan baginya untuk membicarakan hal ini dengan kakak atau adik laki-lakinya.

Hal yang mungkin Anda anggap remeh ini akan menjadi watak bawaan yang akan ia bawa sampai ia dewasa.
Mengajarkan si kecil membereskan mainan, tempat tidur, atau meja makan yang berantakan membuatnya ia menjadi orang yang mengerti tentang rasa tanggung jawab dan tidak akan menghindari tugas baik besar ataupun kecil.

2. Membantu prestasi anak di sekolah

Anak yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menurut para ahli, menunjukkan prestasi yang lebih baik di sekolah. Hal ini bisa menjelaskan mengapa anak perempuan lebih banyak yang berprestasi secara akademis dari para anak laki-laki.

Melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah bisa mengembangkan rasa tanggung jawab dan etos kerja sejak dini dalam diri anak.

Jika ia bisa membereskan tempat, tidur, menata sepatunya ke dalam rak, mengeluarkan sampah, atau melakukan pekerjaan rumah tangga yang sesuai dengan usianya, maka anak pasti juga bisa mengerjakan pekerjaan sekolahanya dengan baik dan rajin. Hal ini bisa berkaitan dengan rasa tanggung jawab dan kemandirian anak.

Beres-beres rumah itu bukan pekerjaan yang mudah, lho. Saat beres-beres rumah, anak akan dihadapkan dengan berbagai tantangan dan masalah yang harus bisa ia pecahkan. Karena itu, membereskan rumah jadi ajang untuk mengasah logika berpikir dan kemampuan pemecahan masalah anak. Dengan begitu, anak pun akan terbiasa menghadapi masalah di sekolahnya.

3. Mengembangkan rasa empati dan nilai kebaikan pada anak

Meskipun terlihat sederhana, mengajari anak laki-laki mengerjakan pekerjaan rumah tangga memiliki manfaatnya yang tidak terduga, salah satunya mengembangkan rasa empati dan kebaikan pada diri anak Anda. Kok bisa?

Jika tidak diajarkan beberapa anak laki-laki tidak memiliki kepekaan ketika melihat ibunya sedang repot mengerjakan pekerjaan rumah. Jika Anda membiarkan kebiasaan ini terjadi, bukan tidak mungkin kelak ia dewasa, si kecil tidak memiliki rasa empati untuk membantu orang lain atau pasangannya kelak.

Mereka hanya bisa menjadi seorang suami yang hanya bisa berteriak dan menyalahkan orang lain karena makanannya terlambat disajikan atau melihat setumpuk cucian tanpa melakukan apa pun. Jika Anda tidak menginginkan hal ini terjadi, mulailah dari dalam rumah Anda.

Awalnya mungkin berat untuk si kecil melakukan pekerjaan rumah tangga. Tidak perlu memberinya tugas berat, berilah tugas ringan seperti memasang seprai atau mencuci piringnya sendiri saja setelah makan. Anak pun akan terbiasa membantu Anda atau pun ayah mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

4. Mematahkan stereotip gender

Hingga saat ini stereotip gender alias pengkotak-kotakkan peran berdasarkan jenis kelamin masih sangat kental dalam masyarakat. Anak perempuan harus melakukan pekerjaan rumah tangga menjadi salah satunya.

Padahal ketika dilahirkan, baik anak perempuan dan laki-laki tidak ada yang punya kode genetik untuk menentukan siapa yang harus mencuci piring dan siapa yang harus membantu mengangkat barang-barang yang berat.

Lantas mengapa pekerjaan rumah tangga terkadang hanya dibebankan pada anak perempuan? Padahal anak laki-laki juga bisa membantu ibu atau ayah di rumah. Hal ini bisa membatasi kemampuan anak untuk berkembang dan memecahkan masalah, mengejar impian, dan memilih jalan hidup mereka kelak.

Mengajarkan anak laki-laki Anda untuk membantu beres-beres akan membuatnya memahami bahwa membantu orangtua atau seseorang tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved