Berita HSU

Posyantek Jaya Mekar Desa Pakapuran HSU Ciptakan Alat Deteksi Banjir Otomatis, Ada Suara Peringatan

Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Jaya, Desa Pakapuran, Kecamatan Amuntai Utara, HSU menciptakan alat deteksi banjir otomatis

Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/dony usman
Kepala Desa Pakapuran, Heryadi (jongkok) didampingi Sekdesnya, Fahriadinoor, saat simulasikan alat deteksi banjir otomatis juara II Lomba TTG tingkat Provinsi Kalsel 2023. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Berawal seringnya dilanda banjir, Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Jaya, Desa Pakapuran, Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), berhasil membuat alat deteksi otomatis.

Menggunakan bahan yang sebagiannya memanfaatkan dari beberapa barang bekas, alat deteksi banjir otomatis ini berhasil meraih juara kedua pada lomba Inovasi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) 2023.

Secara bentuk aalat deteksi banjir otomatis Posyantek Jaya Mekar terlihat sederhana dan mudah dibawa untuk diletakan di lokasi yang diinginkan.

Sumber tenaganya menggunakan satu solar sel jenis polikristalin yang terpasang di bagian ujung atas tiang.

Baca juga: Hanya Lulusan SMP, Warga Pelosok Tanahlaut Kalsel Ini Ciptakan Alat Deteksi Banjir Multibahasa 

Baca juga: HSS Bakal Dapat Bantuan Alat Deteksi Banjir EWS

Solar sel jenis ini dipilih karena dapat menghasilkan listrik dalam berbagai kondisi cuaca, bahkan saat mendung sekalipun.

Untuk penyimpanan listrik yang dihasilkan dari solar sel hanya menggunakan power bank berukuran kecil, sehingga tidak memakan tempat dan terlihat lebih simpel.

Alat deteksi banjir otomatis ini juga dilengkapi pengeras suara jenis toa berukuran kecil yang mengeluarkan suara pemberitahuan diiringi bunyi sirine.

Suara peringatannya yang dikeluarkan ada dua. Pertama untuk level waspada dan yang kedua level bahaya. Ini akan muncul bila permukaan air menyentuh ujung kabel sesuai levelnya.

"Ide membuat alat ini berawal karena seringnya banjir yang melanda desa kami," kata Kepala Desa Pakapuran, Heryadi didampingi Sekdesnya, Fahriadinoor, Rabu (21/6/2023).

Sehingga dari kondisi itulah, Posyantek Jaya Mekar dengan diinidisiasi sekdes berupaya mencari solusi untuk membuat alat yang bisa meminimalisirkan dampak kerugian apabila terjadi banjir.

Pasalnya, apabila banjir datang bukan hanya bisa menyebabkan rumah terendam tetapi juga bisa berdampak terhadap hewan ternak, tanaman dan lainnya.

"Jadi ini sebagai suatu alat mitigasi bencana, dalam hal pemberitahuan kepada masyarakat, agar bisa mengurangi kerugian yang besar apabila ada banjir," katanya.

Menurutnya,  kelebihan alat deteksi banjir ini sudah  otomatis, sehingga tidak perlu adanya penjaga lagi untuk mengoperasionalkan.

Diceritakannya, alat deteksi banjir otomatis  dalam pembuatannya hanya memerlukan biaya sekitar Rp3.840.000, karena sebagian komponennya berupa barang bekas dan sebagian saja yang dibeli.

Untuk barang bekas yang digunakan di antaranya pipa besi bekas yang masih kuat, plat-plat besi bekas dan batrai powerbank lithium.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved