Sport

Kisah Peraih Emas Paragames Kamboja Asal Tapin, Tangis Fatahillah Saat Latihan Terbayarkan

Prestasi Muhammad Tauhidi Fatahillah atlet NPC Kabupaten Tapin peraih medali emas di Paragames Kamboja tidak instan. Kerasnya latihan diwarnai tangis

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo
Istimewa
Muhammad Tauhidi Fatahillah saat berlaga di ajang Paragames Kamboja beberapa waktu lalu. 

BANJARMASINPOST.CO,ID - Menjadi satu di antara puluhan peraih medali emas, di ajang Paragames Kamboja beberapa waktu bukanlah hal instan bagi Muhammad Tauhidi Fatahillah. Bahkan, kerasnya latihan harus diwarnai dengan tangis.

Medali emas di nomor mixed estafet S14 ia persembahkan untuk Indonesia bersama Fathur Rizky Moren, Meliana Ratih Pratama, dan Syuci Indriani setelah berhasil mengalahkan Tim Thailand.

Di 2021, tepatnya di Peparnas XVI Papua, Fata juga berhasil meraih tiga medali emas sekaligus untuk Kalsel.

Masing-masing untuk renang 50 meter gaya bebas putra S14, renang 50 meter gaya bebas putra S14, 100 meter gaya bebas putra dan 200 meter gaya ganti.

Baca juga: Raih 29 Medali di ASEAN Para Games Kamboja, Kalsel Targetkan Masuk 3 Besar di Peparnas 2024 Medan

Baca juga: Pahlawan ASEAN Para Games 2023 Kamboja Asal Kalsel Pulang, Berikut Daftar Nama dan Medali Diraih

Meski telah membukukan banyak prestasi, atlet National Paralympic Committe (NPC) Kabupaten Tapin ini mengaku harus melewati masa-masa sulit untuk menggenjot kemampuannya sebagai atlet renang.

“Momen yang paling saya ingat adalah sering menangis saat latihan. Karena saking lelahnya,” ujar Fata menuturkan, Selasa (4/7).

Latihan yang ia ikuti hingga menangis tersebut merupakan upaya kerasnya dengan arahan pelatih.

Beberapa latihan yamg kerap mendatangkan tangis saat sprint, baik di jarak 50 meter maupun 100 meter.

Jauh ke belakang, pemuda kelahiran 14 Desember 2005 ini mengaku mulai menekuni renang sejak kelas 1 SD, berkat dorongan orangtuanya.

Saat itu Fata hanya memanfaatkan saluran irigasi untuk menempa kemampuannya bersama kawan-kawan sebaya.

Kondisi ini berkenaan lingkungan ia tinggalnya bukan kawasan perairan dengan banyak sungai, apalagi kolam renang.

Saran orang tuanya sendiri ia ikuti karena dinilai cukup masuk akal, di mana saat itu berenang hanya ia anggap mandi sekaligus bermain air biasa dan tidak ada manfaat lain.

Jadilah Fata mengikuti kursus renang di Kota Rantau yang berjarak sekitar belasan kilometer dari rumahnya.

Baca juga: Keren, Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat Sabet Medali di ASEAN Para Games 2023 Kamboja

Perlahan namun pasti, Fata akhirnya mulai mencuat ketika bergabung dengan NPC Tapin dan meraih medali di tingkat Provinsi Kalsel pada 2014 silam.

Potensi Fata pun mulai terlihat hingga bergabung dengan NPC Kalsel dan terus mengikuti program pemusatan latihan.

Setelah berhasil meraih prestasi mentereng, tak hanya Fata, orang tuanya pun mengaku bangga, karena hasil jerih payah hingga tangis di sela latihan terbayarkan. (Muhammad Tabri)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved