Berita Viral

Viral Aksi Sultan Asal Situbondo Pulang Haji Dijemput Helikopter, Warga Heboh Sampai Tutup Jalan

Baru kembali dari melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, aksi sultan asal Situbondi yang pulang menggunakan Helikopter viral di TikTok.

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Edi Nugroho
sumber tiktok @nurulrifdatulhasanah89
Baru kembali dari melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, aksi sultan asal Situbondo yang pulang menggunakan Helikopter viral di TikTok. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Baru kembali dari melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, aksi sultan asal Situbondi yang pulang menggunakan Helikopter viral di TikTok.

Kedatangan jemaah haji sultan di kampung halamannya tersebut bahkan berhasil membuat heboh warga yang ikut dibuat antusias untuk menyambut.

Aksi kepulangan jemaah haji asal Situbondo yang menggunakan helikopter itu pun viral di TikTok usai diunggah oleh akun @nurulrifdatulhasanah89, Jumat (14/7/2023).

Dalam unggahan tersebut terlihat ratusan warga yang tengah berkumpul dan memenuhi jalanan umum.

Baca juga: Viral Aksi Ayah di Pontianak Iringi Suara Tangisan Anak dengan Gitar, Bak Konser Musik Metal

Baca juga: Viral Anak Kucing Nyasar Terbawa Kereta dari Stasiun Bogor Bikin Gempar TikTok, Terpisah dari Induk

Rupanya ratusan warga tersebut berkumpul demi menyaksikan seorang jemaah haji yang hendak melintas dengan menggunakan helikopter.

Jemaah haji tersebut dikenal sebagai salah satu sultan bernama Supriyadi yang berprofesi sebagai seorang pengusaha asal Situbondo.

"Baru kali ini viral pulang haji naik heli, Situbondo punya cerita," tulis akun tersebut.

Meski tak bisa bertemu secara langsung dengan jemaah haji yang baru tiba tersebut, warga tetap antusias berkumpul di jalanan hanya untuk melihat helikopter saat melintas.

Saking ramainya warga berkumpul, petugas Kepolisian dan TNI tampak hadir untuk mengamankan kondisi.

Pasalnya ruas jalan yang notabene merupakan jalanan umum sampai tertutup oleh kumpulan warga.

Baca juga: Viral Dua Pengendara Motor di Gorontalo Mendadak Pucat Lihat Pengemudi di Sebelah, Nasibnya Pilu

"hakim : mungkin ini PT mubina yang di bimbing oleh Gus Mahrus sama Ning Tila rahtillah Situbondo, semoga yg pulang dr tanah suci menjadi hajjan wa mabruron,"

"Dedi : suphanallah....kak supriadi ya mbk,"

"modegetarrr : gak heran klo cuma heli, tetanggaku ada yg naik unta dari arab,"

"NiNgzhee : ithu se supriyadi yha mbak ???"

"segemoy02 : memang naik heli dan rencana awal memang akan turun di muncEl tapi karena lokasi tidak memungkinkan untuk mendarat alhasil mendarat di tempat lain,"

Timpal sejumlah warganet dalam unggahan tersebut.

 

* Sunnah Pulang Berhaji

Sebagian jemaah haji Indonesia sudah kembali ke tanah air. Setelah sekian lama beribadah di tanah suci, tentu mereka berharap agar hajinya mabrur dan diterima Allah SWT.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, seprti dikutip RedaksiIslam.com, menyebutkan, “Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.” Sebagai tambahan, Imam Bukhari meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah RA yang pernah mendengar Nabi berkata, “Orang yang beribadah haji dan tidak melakukan perbuatan keji dan fasik, maka ia seperti seorang bayi yang baru lahir.”

Subhanallah, Itulah keistimewan yang diberikan Allah SWT kepada orang yang beribadah haji dengan baik dan sempurna.

Sesampainya di tanah air, semua haji yang baru pulang tentu berharap agar tidak berhenti beramal shaleh dan memberi tauladan pada sekitarnya. Mereka semestinya memperbanyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Setidaknya, saat tiba di kampung halaman, ada beberapa hal yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Hasyiyatul Qalyubi wa Umairah:

Artinya, “Seseorang haji bersama keluarganya dianjurkan dan membawa hadiah saat pulangnya. Jika pulang dari perjalanan, meskipun perjalanan yang tidak terlalu jauh, ia dianjurkan membawa hadiah untuk keluarganya, dan mengutus orang untuk memberi kabar kepada keluarganya jika mereka belum mengetahui kedatangannya. Sebaiknya, jangan mendatangi mereka (sampai di rumah) pada waktu tengah malam.

Disunnahkan pula mengerjakan shalat sunnah qudum dua raka’at di masjid terdekat. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata:

“Aku pernah pergi bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada suatu peperangan. Lalu tiba-tiba untaku berjalan melambat dan kondisinya melemah. Ketika itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah sampai sebelumku, sedang aku baru sampai pada pagi hari. Kemudian aku pergi ke masjid dan aku mendapati beliau berada di depan pintu masjid. Beliau berkata: ”Apakah engkau baru tiba?”

“Ya”, jawabku. Beliau bersabda, ”Tinggalkan untamu, masuklah (ke masjid) dan kerjakan shalat dua rakaat”, lanjut beliau.

Lalu aku pun masuk (masjid) dan mengerjakan shalat kemudian pulang.” (HR. Al-Bukhari, no. 2097, Muslim, no. 715)

Selain hadits di atas, Imam Bukhari dalam kitabnya juga menerangkan pada dua hadits lainnya tentang shalat ini. Dalam pelaksanaannya tidak ada anjuran untuk dilakukan dengan berjamaah, juga tidak ada bacaan khusus, melainkan seperti shalat sunnah lainnya.

Bagi keluarganya, hendaklah mengadakan walimah atau syukuran, ini dinamakan naqi’ah, untuk menyambutnya.

Ketika tiba di rumah dan masyarakat meminta Anda untuk mendoakannya, maka berilah doa. Sungguh tak etis ketika seseorang meminta doa, kemudian Anda menolak.

Tidak ada bacaan khusus dalam doa ini. Namun para tamu akan begitu senang jika Anda mendoakannya agar diberi kemampuan dapat segera menyusulnya beribadah haji di Tanah Suci.

Berdasarkan keterangan diatas, ada empat hal yang disunnahkan pada saat setelah pulang haji:

1. Jemaah haji dianjurkan untuk membawa oleh-oleh buat keluarga yang ditinggalkannya. Anjuran ini tidak hanya berlaku bagi jama’ah haji, tapi bagi siapa saja yang selesai melakukan perjalanan disunahkan membawa buah tangan untuk anak, istri, dan saudaranya.

2. Pada saat sampai di kampung halaman, jemaah haji disunahkan untuk melakukan shalat dua rakaat di masjid atau mushala terdekat.

3. Keluarganya atau masyarakat di lingkungan dianjurkan untuk mengadakan naqi’ah, yaitu perhelatan yang ditujukan untuk menyambut kedatangan orang yang baru tiba dari perjalanan jauh. Biaya pengadaan selamatan ini bisa saja dari pihak keluarga, masyarakat, atau orang yang baru pulang haji.

4. Para jemaah haji dianjurkan menjabat tangan dan mendoakan para tamu agar mereka diberi kemampuan dapat segera menyusulnya beribadah haji di Tanah Suci.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved