Liga 1 Indonesia

Daftar Kerusuhan Liga 1 2023 dan Sanksi FIFA Menanti: Efek Persik vs Arema, PSM, Persis vs Persebaya

Daftar kerusuhan di Liga 1 2023/2024. Terbaru laga Persik Kediri vs Arema FC. Ada PSM Makassar vs Dewa United dan Persis Solo vs Persebaya Surabaya.

Editor: Murhan
Tangkap layar Vidio.com
Detik-detik suporter ricuh di laga Persik Kediri vs Arema FC, diduga Aremania menyusup. 

Mengingat masih jelas dalam ingatan Tragedi Kanjuruhan yang terjadi Oktober 2022 lalu.

Sebelum kericuhan di laga Persik vs Arema FC, keributan antarsuporter terjadi pada dua pertandingan Liga 1 lainnya.

Tepatnya pada pertandingan PSM Makassar vs Dewa United dan Persis Solo vs Persebaya Surabaya.

Kericuhan di laga PSM vs Dewa United terjadi saat Liga 1 memasuki pekan kedua, Minggu (8/7/2023).

Berlangsung di Stadion BJ Habibie Pare-Pare, Makassar, Sulawesi Selatan, adu gesek terjadi antar sesama suporter Juku Eja, yakni PSM Fans dan Curva Sud Mattoanging (CSM).

Sementara itu, kericuhan di laga Persis vs Persebaya terjadi pada pekan pertama Liga 1 di Stadion Manahan, Sabtu (1/7/2023) lalu.

Saat pertandingan memasuki menit ke-38, gesekan terjadi antara dua basis suporter Persis, Garis Keras (GK) dan B6.

Sanksi FIFA Mengintai

Insiden kerusuhan antarsuporter di Liga 1 lantas sampai ke telinga Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Dalam pernyataannya, Erick mengingatkan bahwa sepak bola Indonesia masih dalam pantauan FIFA seusai terjadinya Tragedi Kanjuruhan.

Jika suporter tak bisa belajar dari Tragedi Kanjuruhan, sepak bola Indonesia bisa saja mendapat sanksi dari FIFA.

"Nah kalau ini terus-menerus tidak ada introspeksi diri kita, dari suporter, dari klub, dari tentu tim yang menjadi panitia tamu," kata Erick Thohir, Minggu (16/7/2023).

"Percaya sama saya, dihukum. Apa kita mau dihukum lagi?."

"Tadi malam ada lagi kerusuhan ya Persik Aremania tiba-tiba ada suporter tamu datang yang jelas-jelas kesepakatan FIFA dengan pemerintah Indonesia kesepakatan Liga dengan kepolisian tidak ada suporter tamu yang akhirnya perkelahian antara suporter tuan rumah aja berkelahi kemarin."

"Nah ini yang kita lihat, ayo suporter harus menjadi bagian Transformasi ini. Dan jangan lupa peristiwa Kanjuruhan belum selesai dan FIFA ini masih memantau kita 2 tahun, makanya ada aturan tidak ada suporter tamu selama 2 tahun," pungkas pria kelahiran Jakarta tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved