Religi

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram Dijabarkan Buya Yahya, Shiyam Terbaik Selain Ramadhan

Keutamaan puasa di bulan Muharram bagi umat Islam dipaparkan oleh Penceramah Buya Yahya.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana).
Penceramah Buya Yahya menjelaskan keutamaan puasa di bulan Muharram bagi umat Islam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan keutamaan puasa di bulan Muharram bagi umat Islam.

Disampaikan Buya Yahya, bulan Muharram adalah bulan yang dimuliakan Allah dan dibedakan dengan bulan-bulan lainnya.

Di bulan Muharram ada keutamaan yang khusus, Buya Yahya menjabarkan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.

Saat ini kaum muslimin memasuki tahun baru yakni awal bulan Muharram 1445 Hijriyah, bulan pertama dalam sistem penanggalan Islam.

Baca juga: Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriyah, Ceramah Buya Yahya Sebut Bukan Bidah

Baca juga: Doa Awal Tahun Baru Islam, Simak Penjelasan Buya Yahya dan Khalid Basalamah  Soal Pergantian Tahun

Bulan Muharram salah satu bulan hurum, sebab itu kaum muslimin dianjurkan memperbanyak amal shaleh di antaranya puasa.

Buya Yahya menjelaskan Muharrama dalah salah satu dari bulan empat haram yang dimuliakan Allah.

"Allah punya 12 bulan di antara itu ada bulan haram yaitu Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram, dan nanti ada Rajab yaitu ada empat. Muharram bulan yang dimuliakan Allah dibedakan dengan bulan yang lainnya," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Kemudian di bulan Muharram memiliki keutamaan khusus, secara umum disebutkan Nabi Muhammad SAW dalam hadits shahih.

Dar Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

"Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

Baca juga: Adakah Amalan Malam 1 Suro di Tahun Baru Islam? Ini Kata Gus Baha, Buya Yahya Hingga Adi Hidayat

"Jadi kalau ingin berpuasa di bulan Muharram bagus, karena telah disebutkan puasa yang utama setelah bulan Ramadhan, silakan berpuasa," kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengimbau agar waspada adanya riwayat-riwayat palsu yang tersebar tentang keutamaan bulan Muharram.

Misalnya ada hadits palsu yang menyatakan "Barang siapa puasa di akhir Zulhijjah dan awal Muharram akan diampuni dosanya selama 50 tahun."

Hadits shahih yang patut dipercaya dan diamalkan adalah yang diriwayatkan Muslim yang berbunyi puasa terbaik setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.

Makna pada hadits tersebut adalah melaksanakan puasa secara umum dibolehkan di sepanjang bulan Muharram.

"Akan tetapi di bulan Muharram ada hari istimewa yaitu tanggal 10 Muharram disebut Asyura, sabda Nabi SAW yang berharap umat muslim yang melaksanakan Puasa Asyura atau berpuasa di tanggal 10 Muharram akan diampuni dosa masa lalunya," urai Buya Yahya.

Contohnya dosa-dosa kecil yang disengaja maupun tidak, adapun dosa besar harus dengan taubat secara khusus dan sungguh.

Puasa Asyura adalah puasa yang dikhususkan hanya ada di bulan Muharram, adapaun jika umat muslim ingin berpuasa sejak tanggal 1 dan seterusnya sah-sah saja dan justru sunnah dianjurkan sebagaimana hadits shahih.

Perintah Puasa Asyura mulanya kegundahan dari para sahabat yang menyebutkan hari Asyura adalah hari yang diagungkan kaum yahudi dan nasrani untuk bersyukur atas selamatnya Nabi Musa AS.

Ini sebab di zaman dulu pada zaman Nabi SAW, para sahabat Nabi dan umat Islam sudah terbiasa tidak ikut-ikutan budaya kaum lain di luar Islam.

"Nabi SAW merasa lebih berhak untuk Puasa Asyura, maka untuk membedakan dengan kaum lainnya Nabi SAW menganjurkan untuk juga puasa di hari sebelumnya yang disebut Puasa Tasu'a pada 9 Muharram," terang Buya Yahya.

Apabil tidak sempat berpuasa di tanggal 9 Muharram, maka selain puasa di 10 Muharram juga tambah di hari selanjutnya pada tanggal 11 Muharram supaya berbeda dengan umat Yahudi.

Perbedaan yang ditonjolkan bukan untuk permusuhan melainkan untuk membentuk mental dan kebiasaan tidak meniru kaum lain di luar Islam.

Sebagian beranggapan bulan Muharram bulannya anak yatim, Buya Yahya menegaskan bulannya anak yatim setiap bulan tidak hanya Muharram saja.

Ini menjadi permasalahan yang membuat orang-orang awam memperhatikan anak yatim hanya di bulan Muharram.

"Setiap hari kita harus memperhatikan anak yatim, selain itu sedekah pun bisa kapan saja termasuk bulan Muharram," tukas Buya Yahya.

Niat Puasa Tasu'a dan Asyura

Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa Tasu'a, sunnah karena Allah Ta’ala

Niat Puasa Asyura (10 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala

Niat Puasa Sunnah Lainnya di Bulan Muharram

Niat Puasa Ayyamul Bidh

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Sementara niat puasa qadha Ramadan di hari Ayyamul Bidh adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadh’I fardhi syahri Ramadhna lillahi ta‘ala.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Niat Puasa Senin Kamis

Niat Puasa Hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Daud

Berikut bacaan Niat Puasa Daud:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA

Artinya : "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"

 

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana).

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved