Berita Banjarbaru

Modifikasi Cuaca Kembali Dilakukan, Sebanyak 7.200 Kilogram Garam Disemai di Atas Langit Kalsel

Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca (Lab TMC)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali melaksanakan pengolahan cuaca di Kalsel

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Adi Bayu, BRIN untuk BPost
Tim pengelolaan modifikasi cuaca. 

BANJARMASINPOST. CO. ID, MARTAPURA - Setelah sempat terjeda karena pesawat dalam perbaikan, akhirnya hari ini Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca (Lab TMC)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali melaksanakan pengolahan cuaca di Kalsel. 

Setelah sempat operasional 6 hari, kini dilajutkan operasional supaya genap nanti sampai 12 hari. 

"Untuk TMC sudah dimulai kembali dari tanggal 23 Juli 2023, kemarin, " kata Koordinator Lapangan TMC BRIN, Adi Bayu Rusandi, Senin (24/7/2023).

Disampaikannya, kegiatan TMC untuk pembasahan lahan gambut telah dimulai kembali dari tanggal 23 juli 2023 sudah berada di Kalimantan Selatan untuk melanjutkan kegiatan Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca Dalam Rangka Operasi Pembasahan Lahan Gambut Di Provinsi Kalimantan Selatan. 

Baca juga: Karhutla Semakin Menjadi, BPBD Kalsel Siapkan Modifikasi Cuaca hingga Heli Water Bombing

Baca juga: Teknologi Modifikasi Cuaca Dilakukan, Debit Air Waduk di Kalsel Meningkat

Dijelaskan dia, pelaksanaan modifikasi cuaca menggunakan Pesawat dari Skadron Udara 4 - Lanud Abdul Rahman Saleh Malang dengan Registrasi A-2114 di awaki oleh Mayor Penerbang Syamsu Alam untuk melanjutkan misi kegiatan TMC. 

"Diharapkan dapat meningkatkan curah hujan terutama di wilayah-wilayah prioritas di Kalimantan Selatan dengan tutupan lahan gambut yang cukup banyak”, jelas Adi Bayu Rusandi, Koordinator Lapangan TMC BRIN.

Dijelaskan dia, Kegiatan tersebut memang difokuskan untuk melakukan penyemaian awan sehingga dapat membantu meningkatkan curah hujan di wilayah-wilayah dengan tutupan lahan gambut di Provinsi Kalimantan Selatan, seperti Kab. Banjar, Barito Kuala, Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan, dan Tabalong.

“Kami selalu melakukan analisis hasil penyemaian awan setiap harinya. Hasil analisis kami dengan dibantu data pendukung dari BMKG menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca ini hujan selalu terjadi di area-area penyemaian awan, " jelasnya. 

Hingga penerbangan tanggal 24 Juli, pihaknya telah melaksanakan 8 sorti penerbangan penyemaian awan dengan jumlah total bahan semai 7.200 kilogram (garam) dengan penggunaan jam terbang 20 jam. 

Disampaikannya, untuk jumlah personil dari BRIN berjumlah 13 orang yang terdiri dari 9 orang yang bertugas di Posko TMC dan 4 orang lainnya di Pos Meteorologi (Posmet). 

Baca juga: Waspada Tanahlaut hingga Tanah Bumbu, Prakiraan Cuaca Hari Ini 18 Juli 2023 di Kalsel, Jakarta Hujan

Dibantu dengan 11 crew  TNI-AU untuk operasikan pesawat Casa 212-200 dan 2 orang dari BMKG pusat yang berkoordinasi dengan BMKG dan Pengawas dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove 2 orang. 

Adapun warga Banjar, Sodik berharap hujan terus turun untuk membahasi lahan agar Karhutla tertangani dan titik air terisi. 

"Sebab yang dikeluhkan ini juga titik air yang mulai mengering," kata dia. (Banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved