Keluarnya Ousmane Dembele dari Barcelona dapat Memblokir Pinjaman Ez Abde dan Perang Terhadap PSG

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bisnis transfer masuk Barcelona akan ditentukan oleh langkah Ousmane Dembele selanjutnya.

La Blaugrana bersiap untuk awal yang sibuk hingga Agustus dengan bintang Prancis Dembele dikaitkan dengan kepindahan ke Paris Saint-Germain (PSG) setelah dilaporkan menolak perpanjangan kontrak di Catalonia.

Masa depan Dembele akan mendominasi beberapa hari mendatang dengan Ez Abde berpotensi bertahan di Barcelona, ​​​​jika dia pindah.

Abde telah dikaitkan dengan peminjaman dari Barcelona dengan beberapa laporan yang mengaitkannya dengan peminjaman selama satu musim ke Real Betis .

Baca juga: Jadwal Siaran Live Timnas Indonesia vs Barcelona Juvenil di Indosiar, Persiapan Piala Dunia U17 2023

Baca juga: Barcelona Digembosi PSG Lagi, Efek Hojlund ke Man United Menjalar Sampai Liga Spanyol

Namun, menurut pakar sepak bola Spanyol Gerard Romero, potensi perpindahan Dembele ke Paris berarti Abde tetap bertahan, sebagai opsi skuad untuk Xavi .

Pemain internasional Maroko itu baru saja kembali dari masa pinjaman di Osasuna , dan dia tetap berada di ambang rencana Xavi, tetapi pemain berusia 21 tahun itu dapat menutupi posisi Dembele.

Sebagai pemain sayap serba bisa, Abde berpotensi melampaui karir Dembele di Barcelona, ​​dan ini bisa menjadi peluang kuncinya di klub.

Sebelumnya Barcelona dilaporkan akan melakukan semua yang mereka bisa untuk mempertahankan Ousmane Dembele di klub, tetapi tampaknya mereka akan kehilangan dia ke Paris Saint-Germain dalam beberapa jam mendatang.

Jika itu terjadi, mereka dikabarkan akan 'berperang' dengan klub Prancis tersebut.

Dembele akan mengaktifkan klausul pelepasannya pada hari Senin, dan Barcelona merasa mempertahankannya kemungkinan besar akan sia-sia.

Mereka tidak hanya bersedia memenuhi tuntutan finansial Dembele, tetapi mereka juga bersedia memenuhi angka pembelian €50 juta itu.

Sesuai MD, mereka akan meminta UEFA untuk menyelidiki pihak Paris untuk keuangan mereka, menanyakan di mana dan bagaimana mereka memperoleh penghasilan, dalam konteks tetap berada dalam aturan Financial Fair Play yang ditetapkan oleh UEFA.

Ini tentu taktik yang digunakan Presiden La Liga Javier Tebas setelah Kylian Mbappe memilih menolak Real Madrid demi kontrak monster dengan PSG.

Surat terbukanya kepada UEFA sejauh ini tidak mendapat tanggapan dari UEFA, meskipun mengalami kerugian lebih dari €1 miliar selama tujuh musim terakhir.

(Banjarmasinpost.co.id)