Berita Tanahlaut

Pengguna Jalan Keluhkan Besi Tepi Oprit Jembatan Sei Maluka Nyembul, Mobil Rendah Rentan Sangkut

Perbaikan Jembatan Sei Maluka di Desa Pandahan, Tanahlaut rampung. Namun, banyak keluhan dari pengguna jalan

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
SEBUAH mobil melintasi Jembatan Sei Maluka di Desa Pandahan pada hari perdana kembali dibukanya jembatan vital itu, 25 Juli lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak Sepekan lalu lalu lintas Pelaihari-Banjarmasin telah kembali melintasi jalur utama melalui Desa Pandahan, Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Itu menyusul telah rampungnya perbaikan Jembatan Sei Maluka di Desa Pandahan. Namun sejak itu pula hingga saat ini bermunculan keluhan dari kalangan pengguna jalan, terutama pengemudi mobil.

Pasalnya pada sisi tepi oprit segmen arah Banjarmasin, batang besi bawah yang melintang pada badan jembatan vital tersebut menyembul beberapa sentimeter. 

Hal tersebut menyebabkan kendaraan bermotor tidak dapat lancar melintas karena mesti memelankan gas hingga bergerak merayap. Pada kondisi tertentu ketika arus lalu lintas sedang ramai, akhirnya terjadi pelambatan pergerakan.

Baca juga: Mobil Bisa Lewat Jembatan Sei Maluka di Pandahan Kabupaten Tala, Jalur Pelaihari-Banjarmasin Normal

Baca juga: Pekerja Masih Tangani Lantai Jembatan Sei Maluka, Jalur Pelaihari-Banjarmasin Tetap Lewat Banjarbaru

Bahkan, mobil berbadan rendah, bemper depan rentan bertumbukan dengan batang besi bawah tersebut.

"Kalau tak pelan-pelan, mobil rendah bisa sangkut bempernya," ucap Hamdi, warga Angsau, Pelaihari, Selasa (1/8/2023).

Pekerja swasta ini menuturkan terkini melintasi Jembatan Sei Maluka tersebut pada Sabtu siang sekitar pukul 10.00 Wita.

Saat itu, terutama mobil dari arah Banjarmasin menuju Pelaihari bergerak merayap.

"Kebetulan yang posisinya agak dalam yang arah dari Banjarmasin itu. Dengar-dengar sih katanya memang belum diaspal, tapi harusnya kan langsung ditimbun batu koral atau apa gitu supaya agak rata sedikit," sebutnya.

Keluhan warga mengenai hal itu pun juga cukup ramai di grup sosial media. Umumnya mempertanyakan mengapa tidak langsung dilakukan pengaspalan atau setidaknya penambalan sementara di tepi oprit agar tidak menyulitkan pengendara ketika melintasi.

Ada juga yang menggerutu karena perbaikan jembatan tersebut tidak langsung tuntas secara menyeluruh. Akhirnya, pascapenggantian sebagian lantai jembatan, justru setelah itu kondisinya lebih buruk dibanding sebelumnya.

Kepala Desa Pandahan H Alfian Taurus mengatakan perbaikan jembatan vital tersebut memang belum selesai 100 persen. Lantai jembatan yang diperbaiki (diganti), belum langsung diaspal.

"Saat dibukanya jembatan itu pada 25 Juli kemarin, pihak pelaksana pekerjaan mengatakan pengaspalannya akan dilaksanakan sekitar dua pekan kemudian," papar Alfian.

Namun dikatakannya dua hari lalu pihak pelaksana pekerjaan menguruk sisi batang besi bawah di tepi oprit tersebut sehingga batang besi itu tidak terlalu menyembul lagi.

"Sudah lumayan lah dibanding sebelumnya, rasanya mobil rendah sudah tak sangkut lagi," kata Alfian.

Sekadar diketahui, perbaikan Jembatan Sei Maluka tersebut hanya pada lantai jembatan segmen arah Banjarmasin. Panjangnya lima meter dari sisi tepi oprit.

Baca juga: Berkah Pedagang pada Jalur Alternatif Selama Jembatan Sei Maluka di Kabupaten Tala Diperbaiki

Selain itu, juga dilakukan penggantian dua batang besi atas pada dua segmen yakni batang atas segmen arah Banjarmasin dan segmen arah Pelaihari.

Pekerjaan itu berlangsung selama 20 hari sejak 5 Juli 2023 lalu. Selama kurun waktu tersebut, lalu lintas Pelaihari-Banjarmasin dialihkan melalui Kota Banjarbaru.

(Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved