Berita Batola

Saat Masa Panen, Warga Sampurna Kabupaten Batola Justru Tanam Padi Unggul Bantuan Pemerintah

Petani di Desa Sampurna, Kabupaten Batola, optimistis produksi padi sesuai harapan dan lebih dari cukup untuk dinikmati selama satu tahun ke depan.

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUKHTAR WAHID
Petani cabuti rumput, sebelum tanam padi, di sawahnya, Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (5/8/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Petani di wilayah Kecamatan Anjir Muara dan Kecamatan Rantau Badauh serta Kecamagan Barambai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), panen padi unggul.

Petani di Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit, baru memulai menanam padi benih unggul bantuan Pemkab Batola.

Menurut Sanarji, petani Desa Sampurna, menamam padi di lahan sekitar setengah hektare.

Benih padi yang ditanamnya jenis unggul yang berumur tiga bulan atau 100 hari dipanen.

Baca juga: Ancaman Krisis Air di Kabupaten Tapin, Warga Bitahan Harapkan Sumur Bor

Baca juga: Warga Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Keluhkan Kualitas Pelayanan PTAM Intan Banjar

Bersama istri, petani Batola ini mencabuti rumput kecil yang tumbuh di lahannya.

"Sebab, jika rumputnya dibiarkan, maka tumbuh subur bersamaan anak padi yang ditanam," katanya, Sabtu (5/8/2023).

Kendati terlambat menanam, Sanarji optimistis produksi padi sesuai harapan dan lebih dari cukup untuk dinikmati selama satu tahun ke depan.

Kondisi itu sudah biasa dan pernah dialaminya sejak tiga tahun terakhir dilanda banjir.

Baca juga: Warga Tebing Tinggi Bawa Kabur Motor Bos di Banjarmasin, Pelaku Dibekuk Polisi di Sumpul

Baca juga: Hajar 2 Orang di Tempat Kerja, Pelaku Kabur dalam Pencarian Polsek Kelumpang Utara Kotabaru

Terlambat menanam padi karena air lamban surut. Dugaannya, akibat gorong-gorong saluran air tersumbat dan tidak dinormalisasi pemerintah.

Bahkan, sempat panen padi tahun lalu berlomba dengan hama tikus yang menyerang tanaman padinya di Desa Bahandang.

Sanarji, mengaku menjadi anggota kelompok tani di Desa Sampurna dan juga di Desa Bahandang.

Dia ingin ke depannya agar pemerintah melakukan tata kelola air di Desa Sampurna dan Desa Bahandang, sehingga lahan pertanian dapat dikerjakan atau ditanami padi.

Baca juga: Pos Pencegahan Karhutla Didirikan di Bahandang Kabupaten Barito Kuala Kalsel

Baca juga: Puluhan Hektar Lahan Terbakar di Tanah Bumbu, Kepala BPBD: Waspadai Jika Dedaunan Kering

Kebiasaan masa tanam padi adalah sebelum dilanda banjir, kemudian saat Agustus sudah panen padi lokal, adalah jenis karang dukuh.

"Sekitar bulan 11 sudah dipanen benih bantuan pemerintah ini," ungkapnya.

Untuk mencukupi keperluan ekonomi rumah tangga, Sanarji juga mencari ikan gabus dan ikan papuyu.

Hasil tangkapan ikan sungai itu dijualnya di pasar terdekat di Kecamatan Mandastana dan Kecamatan Rantau Badauh.

Baca juga: Tak Sampai Dua Minggu, Tiga Kecelakaan Maut Terjadi di Tanah Bumbu

Baca juga: Truk Adu Banteng di Pulau Salak Kabupaten Tanbu Kalsel, Satu Korban Dilarikan ke Klinik Kesehatan

Baca juga: Truk Tangki Adu Banteng di Pulau Salak Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, Sopir Terjepit di Kabin

Dia menghindari berdagang ikan sungai di Pasar Jejangkit. Karena, harga ikan di pasar tersebut tak bisa bersaing.

"Kalau di pasar lain, harga bersaing dan untungnya lumayan. Kalau jualan di Pasar Jejangkit, sudah gudangnya ikan, laba tidak bisa buat modal menanam padi," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved