Berita Tanahbumbu

Ungkap Bantuan Solar Subsidi Tak Cukup untuk Melaut, Nelayan Tanbu Terpaksa Beli di Pengecer

Nelayan Tanbu mengeluhkan bantuan solar subsidi yang mereka terima dari pemerintah daerah. Solar tersebut dirasakan tak cukup untuk melaut

Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri
Kapal nelayan tambat di Sungai Kusan dekat dengan Pasar Pagatan, Tanbu. Sulitnya mendapatkan solar subsidi membuat nelayan setempat libur melaut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Nelayan di kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu)  mengeluhkan program BBM bersubsidi.

Banyaknya jumlah solar melalui Program BBM Bersubsidi yang diberikan pemerintah daerah dirasakan masih kurang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Rusdin. Menurutnya, mereka memang saat ini menerima bantuan dari pemerintah daerah berupa solar subsidi sebanyak 100 liter.  Namun, solar sebanyak itu sangatlah jauh dari kata cukup.

Menurutnya setiap kali berlayar pihaknya biasa menghabiskan minyak sekitar 800 liter. Kebutuhan solar tersebut, untuk berlayar selama 10 hari kerja di laut.

Baca juga: Stok Solar Subsidi Aman, Angin Kencang Memaksa Nelayan Kabupaten Kotabaru Tidak Melalut

Baca juga: Nelayan di Tala dan Tanbu Sulit Dapat Solar Subsidi, Terpaksa Kandangkan Kapal

Baca juga: Sikapi Seretnya Pasokan Solar Subsidi ke Kualatambangan, DPRD Tala Minta Pertamina Evaluasi Penyalur

"Jadi mereka masih harus mencari 700 liter solar,"imbuhnya.

Ditambahkannya, agar masih bisa melaut ia dan timnya terpaksa harus membeli minyak di pengecer dengan harga yang lebih mahal dari harga subsidi.

Saat ini menurutnya seperti jatuh tertimpa tangga, sudah beli membeli BBM dengan harga mahal ditambah kondisi cuaca sedang buruk karena musim angin tenggara dan hasil tangkapan juga menurun.

Dampak dari mahalnya BBM non subsidi ini menurutnya sangat besar bisa menurunkan minat dan semangat para nelayan untuk melaut, meningkatkan pengangguran bagi masyarakat pesisir, menurunkan devisa dari perikanan tangkap, dan meningkatkan kemiskinan bagi masyarakat pesisir.

" Ia mengharapkan masalah ini bisa dapat teratasi hingga nelayan bisa sejahtera," ucapnya.

Sementara itu, di konfirmasi Kepala Dinas Perikanan melalui Kabid Perikanan Tangkap Asparani tak menampik masih adanya keluhan dari masyarakat khususnya berkenaan dengan solar subsidi.

Pihaknya saat ini sudah membuat program yakni solar subsidi khusus untuk para nelayan di kabupaten Tanbu.  

Dimana pihaknya menggandeng dua SPBU untuk menjadi tempat pengambilan solar ini, di SPBU Pagatan satu bulannya ada 16.000 liter untuk nelayan dan di SPBU ada 70.000 liter solar.

Masing-masing nelayan yang tergabung dalam sebuah kelompok nelayan menerima secara perorangan sebanyak 35 liter di dalam kelompok nelayan tersebut.

"Masing-masing kelompok terdiri dari 10 hingga sekitar 15 orang, setiap orang di masing-masing kelompok mendapatkan 35 liter," terangnya.

Selain itu untuk membantu nelayan yang bertempat tinggal jauh dari SPBU ini, pihaknya juga meminta kepada beberapa SPBU agar memberikan hak khusus untuk para nelayan. Seperti di SPBU Kersik Putih, Sungai Loban dan Satui. 

Baca juga: Pasokan Solar Subsidi Minim, Nelayan Kualatambangan Menjerit, Melaut  Jadi Tak Menentu

Kemudian juga nantinya akan membangunkan SPBU khusus untuk para nelayan ini. Dimana sementara ini bangunan untuk pembangunan SPBU khusus ini, sudah mencapai 60 sampai 70 persen.

"Kami mengakui itu memang kurang namun, saat ini kami juga masih berusaha melobi pihak Pertamina untuk menambah pasokan solar untuk di Tanbu," pungkasnya.(Rin)

(Banjarmasinpost.co.id/Muhamad Fikri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved