Religi
Hikmah Safar Dipaparkan Ustadz Adi Hidayat, Pastikan Bukan Bulan Sial
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat memaparkan hikmah Bulan Safar yang penting diketahui umat Islam. Pastikan bukan bulan sial.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat memaparkan hikmah Bulan Safar yang penting diketahui umat Islam.
Diungkapkan Ustadz Adi Hidayat, ada makna di balik penamaan Safar yang termasuk dalam sistem penanggalan Hijriyah.
Ustadz Adi Hidayat menuturkan salah satu hikmah bulan Safar adalah momentum untuk terus memperbaiki diri setelah sebelumnya latihan amal shaleh di bulan Muharram.
Saat ini umat Islam masih berada pada bulan Muharram 1445 Hijriyah, tak lama lagi akan berganti ke bulan Safar 1445 Hijriyah.
Mitos beredar di bulan Safar yaitu dapat membawa musibah atau bencana bagi umat Islam.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan kata Safar memiliki dua arti, bermakna kosong dan menguning.
Baca juga: Sikap Muslim Ketika Adat Berbenturan dengan Syariat, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran Surat Al-Baqarah Ayat 69
قَالُوا۟ ٱدْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا لَوْنُهَا ۚ قَالَ إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَآءُ فَاقِعٌ لَّوْنُهَا تَسُرُّ ٱلنَّٰظِرِينَ
Qālud'u lanā rabbaka yubayyil lanā mā launuhā, qāla innahụ yaqụlu innahā baqaratun ṣafrā`u fāqi'ul launuhā tasurrun-nāẓirīn
Artinya: Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya".
"Dulu di zaman jahiliyah kenapa dinamakan bulan Safar, karena di bulan kedua ini orang-orang pergi merantau, ada yang pergi ke Syam, Syiria untuk berdagang, termasuk Nabi Muhammad SAW pernah pergi ke Syam," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Mirza ra.
Ia menambahkan karena orang-orang beranjak dari Mekkah seakan Mekkah banyak yang meninggalkan dan menjadi tempat yang kosong.
Alasan penduduk Mekkah pergi keluar adalah untuk mencari emas ketika kembali yang berwarna kekuning-kekuningan, itulah kemudian bulan ini dinamakan bulan Safar.
"Ketika masa Islam nama ini dipertahankan setelah Al-Muharram yakni Safar, sebab untuk memberikan keterkaitan makna dengan yang pertama," papar Ustadz Adi Hidayat.
Sebagaimana diketahui, di bulan Muharram adalah momentum hijrah meninggalkan segala sesuatu keburukan, maka yang haram sudah tidak ada tempat dalam diri atau kosong sebagaimana makna asal Safar.
"Anda tinggalkan dusta, yang buruk di mata, buruk di lisan, buruk di tangan dan kaki, kalau sudah tidak ada tempat untuk yang haram maka akan memunculkan hal-hal yang menyenangkan dan baik-baik dalam hidup," terang Ustadz Adi Hidayat.
Kalau yang haram sudah ditinggalkan maka yang baik-baik akan muncul, hal ini memicu kaum muslim hanya suka melihat dan melakukan yang baik dan halal dari Allah itu pertanda ada kebaikan dalam diri.
Apabila seseorang sudah bisa meninggalkan keharaman, kosong dari yang haram, maka akan muncul yang baik-baik dan menyenangkan dalam diri orang tersebut.
"Sebaliknya kalau Anda terbiasa melihat yang buruk, melihat yang baik-baik tidak akan senang. Liat orang ta'lim, ke mesjid, tidak ada sentuhan, anehnya justru tidak senang dengan hal itu," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menambahkan kiat-kiat terhindar dari maksiat atau perbuatan haram adalah memunculkan rasa malu yang harus ada dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim.
"Karena muslim artinya tunduk, patuh kepada Allah, kalau sudah demikian sifat Allah Maha Baik," ujar Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id.
(Syarh Hadits ke-10 Arbain an Nawawiyah)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Dari Abu Hurairah RA- beliau berkata: Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah adalah baik dan tidaklah menerima kecuali yang baik.
"Sehingga malu jika muslim tapi kata-katanya kotor, berbicara harusnya baik, kerja yang baik dan halal, seluruh anggota tubuh akan melakukan yang baik-baik," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menuturkan sepanjang hidup selalu ada kesempatan menjadi shaleh.
Perbuatan salah yang dilakukan manusia adalah tak terlepas dari adanya nafsu. Tidak mungkin ada manusia yang sempurna atau tak pernah salah, suatu hal mustahil.
Sebagaimana potongan ayat Surat An-Najm Ayat 32
فَلَا تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ
a lā tuzakkū anfusakum
Artinya: Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci.
"Karena pasti salah, kecuali nabi dan rasul yang dijaga dengan sifat ma'sum terjaga dari salah atau terpelihara dari dosa," urai Ustadz Adi Hidayat.
Namun umat Islam diberikan kesempatan dengan hadirnya taubat untuk menutup kesalahan dan dosa.
Kesalahan diizinkan Allah terjadi, agar manusia dapat belajar dari hal tersebut agar menjadi lebih baik.
Secara otomatis apabila lisan pernah salah, maka hatinya akan mencela. Celaan hati itu untuk memperbaiki lisan supaya tidak berbuat salah lagi dan berubah jadi shaleh.
"Penyesalan yang ada di hati itu fitrah, walau kadang keangkuhan menutupinya, " imbuh Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjabarkan fitrah yang dimaksud ada dua yaitu fitrah pada kebenaran dan fitrah ketaatan agama atau menaati Allah.
Adanya penyesalan dari hati adalah fitrah keshalehan yang membimbing setiap hamba supaya belajar dari salah diubah menjadi shaleh.
Sehingga sikap sadar atau penyesalan adalah pengantar taubat seseorang, bahkan saking sayangnya Allah dengan hamba-Nya orang yang pertama kali melakukan salah langsung diberikan getaran dalam jiwanya untuk merasakan kesalahan itu.
Sebab itu, setiap berbuat salah apapun selalu ada getaran yang menyebutkan kalau itu salah.
"Bahkan ada pencegahan dulu, misalnya di mesjid Anda pulang dari ceramah, lalu Anda memakai sandal orang lain sebentar saja, hati kecil Anda akan mengatakan bahwa itu milik orang lain," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ilustrasi tersebut yang kerap Ustadz Adi Hidayat sampaikan, untuk mengetes rasa penyesalan dan celaan yang ada dalam hati.
Selanjutnya ketika diteruskan untuk memakai sandal milik orang lain itu, maka akan muncul rasa lagi yang menyebutkan Anda sedang berbuat salah itulah pengantar taubat.
"Mampu menilai sesuatu yang salah, yang bahaya itu ketika melakukan salah tidak ada tanda kesadaran tersebut. Namun Allah Maha Adil, sebelum wafat atau nyawa sampai di kerongkongan, hidayah Allah akan selalu ada dan sampai ke hamba-Nya," tutur Ustadz Adi Hidayat.
Contoh lainnya, misal Anda keluar mesjid dengan kaki kanan, maka hati akan mengatakan seharusnya kaki kiri.
Sebab hati jika dijaga dengan baik akan membimbing pemiliknya pada nilai-nilai keshalehan. Perlu diperhatikan jika pernah berbuat salah maka sejatinya kesalahan itu terjadi supaya belajar dari hal itu menjadi orang yang shaleh.
Jadwal 1 Safar 1445 Hijriyah
Bulan Muharram akan selesai pada 17 Agustus 2023, maka 1 Safar 1445 Hijriyah bertepatan pada Jumat (18/8/2023).
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
| Kumpulan Doa saat Hujan yang Dianjurkan untuk Umat Muslim, Ustadz Adi Hidayat Beri Pemaparan |
|
|---|
| Doa Buka Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Jelaskan Sunnah Berbuka Sebaiknya Dilakukan Umat Muslim |
|
|---|
| Niat Puasa Senin Kamis, Ustadz Khalid Basalamah Terangkan Tata Caranya bagi yang Mengerjakan |
|
|---|
| Ragam Doa Buka Puasa Senin Kamis, Ustadz Adi Hidayat Urai Ketentuan Sesuai Tuntunan Nabi SAW |
|
|---|
| Keutamaan Menyegerakan Buka Puasa Senin Kamis Dipaparkan Buya Yahya, Berikut Bacaan Doa Berbuka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.