Religi

Bagaimana Cara Berdoa Kala Sujud, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan Dalam Ceramahnya

Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya terangkan cara berdoa saat sujud terakhir dalam sholat, simak penjelasannya

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
SRIPOKU.COM/dokumen
Ilustrasi sujud saat sholat. Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya pernah membahas doa saat sujud. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut ini cara berdoa kala waktu sujud terakhir saat Sholat. Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya beri penjelasan mengenai ini.

Bedoa adalah sesuatu yang baik kita lakukan. Hanya kepada Allah SWT kita meminta.

Ustadz Abdul Somad menuturkan berdoa saat sujud akhir Sholat salah satu yang waktu mustajab berdoa

Disampaikan Ustadz Abdul Somad, berdoa di sujud akhir sebelum salam ketika sholat adalah salah satu waktu mustajab sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Terkait bahasa doa yang digunakan, Ustadz Abdul Somad mengungkapkan terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Ceramah Ustadz Abdul Somad Mengenai Manfaat Puasa Sunnah Ini

Baca juga: Cara Membersihkan Kemaluan yang Benar saat Beristinja, Begini Penjelasan Buya Yahya dalam Ceramahnya

Doa merupakan kegiatan memohon yang dilakukan manusia sebagai hamba kepada Allah terhadap sesuatu hal yang diinginkan atau hajat.

Umumnya doa dipanjatkan oleh seorang muslim ketika ingin meraih suatu hajat, maupun meminta diberi kemudahan saat mengalami persoalan dalam hidup.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan doa atau bacaan selain bacaan sholat boleh dilakukan umat Islam.

"Sesuai sabda Nabi SAW, orang paling dekat kepada Allah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa. Doa ketika sujud tak ada khilaf ulama dan disyariatkan," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube media dakwah.

Meski ulama sepakat, terdapat khilat atau perbedaan pendapat dari segi penggunaan bahasa dalam berdoa.

Pertama, doa yang masyhur artinya ada dalam Alquran dan sunnah, para ulama sepakat membolehkan dibaca waktu sujud.

"Sedangkan doa berbahasa Indonesia, bahasa Inggris atau secara umum bahasa non Arab, ulama sepakat menyatakan batal atau tak boleh dilakukan," jelas Ustadz Abdul Somad.

Sementara doa yang berbahasa Arab, terdapat ikhtilaf, sebagian ulama menyatakan boleh, sebagiannya lagi berpendapat tak boleh.

Lalu bagaimana jika seseorang ingin berdoa dengan Bahasa Indonesia?

"Maka doa bisa dipanjatkan dalam hati tidak dilafadzkan lidah, Allah Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia, sebab itu tak perlu khawatir Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," ucap Ustadz Abdul Somad.

Selain ketika sholat, doa bisa dipanjatkan dimana saja dan kapan saja termasuk dilakukan bersama-sama atau beramai-ramai.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan dalil beberapa orang berdzikir secara beramai-ramai dalam majelis.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا يَذْكُرُونَ اَللَّهَ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ) أَخْرَجَهُ مُسْلِم ٌ

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Tidaklah sekelompok orang duduk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat (Allah) meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan (para malaikat) yang ada di sisi-Nya.

Baca juga: Doa Naik Kendaraan, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Mengenai Memohon Perlindungan dari Allah SWT

Baca juga: Keutamaan Sholat Malam Dipaparkan Ustadz Khalid Basalamah, Bisa Dirutinkan di Bulan Safar

Kemudian dalil tentang berdoa bersama, ketika Nabi Musa AS berdoa Nabi Harun AS mengaamiinkan, maka doa keduanya dikabulkan Allah SWT.

Sebagaimana termaktub dalam Surat Yunus Ayat 88

وَقَالَ مُوسَىٰ رَبَّنَآ إِنَّكَ ءَاتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُۥ زِينَةً وَأَمْوَٰلًا فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا۟ عَن سَبِيلِكَ ۖ رَبَّنَا ٱطْمِسْ عَلَىٰٓ أَمْوَٰلِهِمْ وَٱشْدُدْ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا۟ حَتَّىٰ يَرَوُا۟ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَلِيمَ

Wa qāla mụsā rabbanā innaka ātaita fir'auna wa mala`ahụ zīnataw wa amwālan fil-ḥayātid-dun-yā, rabbanā liyuḍillụ 'an sabīlik, rabbanaṭmis 'alā amwālihim wasydud 'alā qulụbihim fa lā yu`minụ ḥattā yarawul-'ażābal-alīm

Artinya: Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami -- akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih".

Dari Habib bin Maslamah Al-Fihri RA, ia adalah seorang yang dikabulkan doanya dan berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda :

"Tidaklah berkumpul suatu kaum muslim yang sebagian mereka berdoa, dan sebagian lainnya mengamininya, kecuali Allah mengabulkan doa mereka." (HR. al-Thabarani)

Bahkan dalam riwayat Imam Al-Dailami disebutkan bahwa orang yang berdoa dan mengaminkan berserikat dalam pahala.

"Dari Ibn Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang berdoa dan orang yang membaca amin sama-sama memperoleh pahala." (HR. al-Dailami ).

Hadits selanjutnya Malaikat Jibril berdoa yang diaamiinkan Rasulullah SAW:

Malaikat Jibril berdoa di hadapan Rasulullah ﷺ:

شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Celakalah seorang hamba yang bertemu dengan bulan Ramadhan, lalu dia berpisah dengannya dalam keadaan tidak diampuni.

Setelah Rasulullah ﷺ mengaminkan doa pertama, Jibril berdoa:

شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ

Celakalah seorang hamba yang berkesempatan hidup bersama kedua orang tuanya, tapi keduanya tidak membuat ia masuk surga.

Rasulullah ﷺ telah menjelaskan dalam banyak riwayat tentang keutamaan bershalawat kepada beliau ﷺ. Pada doa ketiga, Jibril berdoa:

شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ

Celakalah seorang hamba yang disebutkan namamu di dekatnya, tetapi ia tidak bershalawat kepadamu (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 644).

Setelah mendengar ini, Rasulullah ﷺ menjawab, “Aamiin.”

Kemudian para sahabat Nabi SAW berdoa, dan Nabi Muhammad SAW mengaamiinkan.

Simak Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved