Pemerintah Desa

Pemdes Beri Modal Sapi dan Kambing

Ketertarikan dalam dunia peternakan, khususnya memelihara sapi, dua tahun belakangan mulai dilakoni peternak sapi di Desa Uwie, Kecamatan Muara Uya

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Kamardi Fatih
banjarmasin post
Seorang peternak memelihara sapi, yang dua tahun belakangan mulai dilakoni peternak sapi di Desa Uwie, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalsel. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Ketertarikan dalam dunia peternakan, khususnya memelihara sapi, dua tahun belakangan mulai dilakoni peternak sapi di Desa Uwie, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalsel.
Ia adalah Zainuddin, seorang anggota kelompok ternak yang kini memelihara sejumlah sapi untuk penggemukan. Sapi tersebut merupakan bantuan dari Pemdes Uwie dalam program ketahanan pangan desa.
Sejak 2022, Zainuddin aktif memelihara sapi-sapi yang ia kelola bersama sejumlah anggota kelompok ternak di desa.
Setiap pagi dan sore hari, ia terjadwal memberi makan sapi-sapi tersebut. Bahkan dalam dua tahun belakangan, keberadaan sapi ini memberikan keuntungan finansial bagi Zainuddin dan anggota lainnya.
Bagaimana tidak, dalam satu tahun saja, sapi sudah bisa dijual dengan harga yang memberikan keuntungan dua hingga tiga juta. Selain itu, ada sapi yang telah melahirkan dan anaknya menjadi hak milik pribadi.
"Alhamdulillah sekarang kami sudah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan sapi dan anaknya," kata Zainuddin, Selasa (21/8).
Karena sumber dana dari desa, sehingga modal utama pun dikembalikan kepada Pemdes Uwie, untuk kembali dibelikan sapi dan diserahkan kepada peternak lainnya untuk pengelolaan.
Sejauh ini kata Zainuddin, pihaknya sudah menerima bantuan berupa sapi untuk penggemukan. Lalu untuk pangan menggunakan modal sendiri, kendati demikian, hal itu pun sudah mendapatkan keuntungan ekonomi.
Selain sapi, ada pula jenis ternak lainnya yang menjadi program ketahanan pangan di Desa Uwie, yakni ternak kambing.
Sedikitnya, ada empat kelompok tani yang kini sudah menerima ternak tersebut dengan sasaran pengelola perorangan. Bahkan di Desa Uwie sudah tersedia beberapa kandang kambing, dan tidak lepas dari pengawasan pihak desa.
Tak jarang, Kepala Desa Uwie, Mulyadi Tresno bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa di Desa Uwie selalu monitoring kandang ternak untuk pengawasan dan koordinasi.
Dikatakan Mulyadi, dalam pengelolaanya, tak lepas dari peran tiga pilar sebagai pengawasan agar masyarakat lebih bertanggung jawab.
Selain itu, perihal pengelolaan ternak, Mulyadi menerangkan keuntungan yang didapat warga yang memelihara sapi dari program ketahanan pangan desa tersebut.
Untuk sapi diakui Mulyadi, peternak akan menerima keuntungan berupa hasil jual sapi yang digemukkan, sementara modalnya kembali diserahkan ke desa untuk dibeli sapi lagi dan diserahkan kepada warga yang lain.
"Kalau sapi, karena sistemnya penggemukan, jadi keuntungan yang didapat adalah hasil jual sapi tersebut dipotong modal dan Rp 1.000.000 untuk Bumdes. Sementara kambing, kami serahkan anaknya," kata Mulyadi.
Satu tahun berjalan, yakni pada 2022, pengelola sapi dan kambing pun sudah mendapat keuntungan. Sedangkan pada 2023 ini belum ada.
Adapun sejak 2022 hingga 2023, sapi yang kini dimiliki desa sudah sebanyak 19 ekor dan kambing induk sebanyak 44 ekor, ditambah anak kambing 30 ekor.
Ke depan kata Mulyadi, pihak desa akan terus menjalankan program tersebut mengingat keuntungan finansial yang didapat oleh warga cukup menjanjikan.
Namun katanya dalam melaksanakan program ketahanan pangan pada bidang ternak ini, peternak pun tak lepas dari kendala, utamanya kematian ternak.
Hanya, Mulyadi menegaskan, apabila ada ternak yang mati di tangan pengelola, pihaknya tidak meminta ganti rugi. (isti rohayanti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved