Religi
Apakah Puasa Ayyamul Bidh Bisa Digeser Waktu Pengerjaannya?, Simak Ceramah Buya Yahya
Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh digeser tanggal pengerjaannya, simak penjelasannya Buya Yahya dalam satu ceramahnya
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Buya Yahya dalam satu ceramahnya pernah menjelaskan mengenai Puasa Ayyamul Bidh. Muncul pertanyaan apakah puasa sunnah ini bisa digeser pengerjaannya? Berikut penjelasan pendakwah ini.
Puasa Ayyamul Bidh atau puasa putih ini salah satu amalan yang baik untuk dirutinkan.
Banyak keutamaan di dapat jika mengerjakan puasa ini. Simak waktu pengerjaannya di bulan Safar 1445 Hijriyah ini
Penceramah Buya Yahya menjelaskan amalan Puasa Ayyamul Bidh yang pengerjaannya digeser di luar jadwal seharusnya yakni di pertengahan bulan Hijriyah.
Dipaparkan Buya Yahya, Puasa Ayyamul Bidh boleh digeser ke hari berikutnya atau hari lainnya jika umat muslim yang ingin mengerjakannya terkendala udzur syar'i.
Baca juga: Buya Yahya Paparkan Buang Air Kecil Sesuai Sunnah Nabi SAW, Sesuai Ilmu Kesehatan
Baca juga: Cara Mengqadha Sholat yang Tertinggal, Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan
Adapun umat Islam yang mengerjakan qadha Puasa Ramadhan bertepatan Puasa Ayyamul Bidh, Buya Yahya mengatakan akan mendapatkan pahala berlipat ganda.
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada pertengahan bulan, tepatnya setiap tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah tiap bulannya.
Sama halnya dengan puasa wajib, tata cara Puasa Ayyamul Bidh dimulai dengan sahur dan diakhiri berbuka puasa. Namun sebelumnya juga diwajibkan berniat.
Lantas bagaimana hukumnya mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh tidak di jadwal yang sudah ditentukan?
Buya Yahya menerangkan hukum Puasa Ayyamul Bidh di luar tanggal 13, 14, dan 15 adalah boleh dilakukan namun dengan syarat tertentu.
Ia menegaskan, semua amal baik yang sudah istiqomah ditunaikan oleh seseorang maka hendaknya harus senantiasa tetap diamalkan.
Hal ini berlaku pada kebiasaan atau rutinitas seseorang yang menunaikan Puasa Ayyamul Bidh.
"Sebab yang namanya istiqomah itu mahal, disitulah ada keberkahan," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Syaratnya adalah terpaksa ditinggalkan karena udzur syar'i atau hal yang tidak bisa ditolak, maka Puasa Ayyamul Bidh dapat diganti di hari lain.
"Anda yang biasa berpuasa putih Ayyamul Bidh di tanggal 13, 14, 15 namun saat itu Anda haid, ganti di hari lainnya agar keistiqomahannya tetap terjaga dan hawa nafsu untuk meninggalkan istiqomah bisa terpangkas, jadi boleh," tegas Buya.
Baca juga: Anjuran Ibadah Haji Cukup Satu Kali Dipaparkan Ustadz Abdul Somad, Sesuai yang Dicontohkan Nabi SAW
Baca juga: Anjuran Bersedekah Dipaparkan Ustadz Khalid Basalamah, Bisa Jadi Amalan di Bulan Safar
Buya Yahya menambahkan, pahala Puasa Ayyamul Bidh tetap sama meski dikerjakan di hari yang lain di luar pertengahan bulan.
Buya Yahya menjabarkan apabila mengerjakan qadha puasa Ramadhan bertepatan di pertengahan bulan Syawal, maka akan mendapat tiga pahala sekaligus.
Pahala tersebut adalah qadha puasa wajib lunas satu hari, dan mendapatkan pahala puasa Ayyamul Bidh dan puasa Syawal.
Tak jauh berbeda dikatakannya dengan puasa sunnah lainnya, tata cara yang dilakukan untuk Puasa Ayyamul Bidh tergolong sama.
Simak Videonya
Tata Cara Melakukan Puasa Ayyamul Bidh
Tata cara Puasa Ayyamul Bidh sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:
1. Melafalkan niat
Jangan lupa berpuasa Ayyamul Bidh didasari dengan niat terlebih dahulu.
2. Makan sahur
Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.
Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.
3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.
4. Berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Lafal latin: NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Doa Buka Puasa 1
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'
Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."
Doa Buka Puasa 2
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Safar 1445 Hijriyah
Kini berada di bulan Safar 1445 Hijriyah, bulan kedua dalam sistem penanggalan Islam.
Diketahui 1 Safar 1445 Hijriyah bertepatan pada Jumat (18/8/2023) lalu maka jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Safar 2023 adalah sebagai berikut:
1. Puasa Ayyamul Bidh hari kesatu pada 13 Safar 1445 H = Rabu, 30 Agustus 2022
2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua pada 14 Safar 1445H = Kamis, 31 Agustus 2023
3. Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga pada 15 Safar 1445 H = Jumat, 1 September 2023
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana).
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Buya Yahya
Puasa Ayyamul Bidh
Safar 1445 Hijriyah
bolehkan puasa ayyamul bidh digeser
ceramah buya yahya
Banjarmasinpost.co.id
Hukum Menikah di Bulan Maulid Nabi Dijelaskan Buya Yahya, Imbau Hindari Ini |
![]() |
---|
Doa Buka Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Jabarkan Sunnah Berbuka bagi Umat Islam |
![]() |
---|
Cara dan Niat Puasa Senin Kamis, Ustadz Khalid Basalamah Paparkan Pengerjaannya Sesuai Syariat |
![]() |
---|
Kumpulan Bacaan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh, Ustadz Adi Hidayat Urai Versi Riwayat Shahih |
![]() |
---|
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Maulid Nabi 2025, Buya Yahya Jelaskan Ketentuan Syariat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.