Berita Banjarmasin

Napi Gantung Diri di RSUD Ratu Zalecha, Divpas Kemenkumham Kalsel Evaluasi Prosedur Pengawalan

Seorang warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan gantung diri di dalam toilet dekat ruang perawatannya di RSUD Ratu Zalecha, Martapura, Kalsel.

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/FRANS RUMBON
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan (Kemenkumham Kalsel), Sri Yuwono, mengatakan pihaknya melakukan evaluas setelah terjadi peristiwa warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan bunuh diri di dalam toilet RSUD Ratu Zalecha, Kota Martapura, Kabupaten Banjar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Seorang warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan, berinisial MNI (32), diduga bunuh diri.

Jenazah MNI ditemukan dalam keadaan tergantung pada seutas tali di dalam toilet di RSUD Ratu Zalecha, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (25/8/2023) siang.

Warga binaan itu menjalani perawatan di Ruang As-sami, yakni ruang perawatan khusus penyakit jantung, sejak Selasa (22/8/2023). Didiagnosis, NSTEMI (Non-ST-segment Elevation Myocardial Infarction).

Baca juga: Kepala Lapas Karang Intan Ucapkan Duka atas Warga Binaan Tewas di Toilet RSUD Ratu Zalecha Martapura

Baca juga: Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan Kalsel Tewas di Toilet RSUD Ratu Zalecha Kota Martapura

Penemuan atas jenazah MNI, pertama kali diketahui petugas yang baru selesai melaksanakan salat Jumat.

Saat petugas masuk ke kamar perawatan, tidak melihat keberadaan MNI. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata petugas mendapati warga binaan itu di dalam toilet.

Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan (Kemenkumham Kalsel), Sri Yuwono, membenarkan bahwa MNI menjalani perawatan di RS Ratu Zalecha.

Baca juga: Karhutla Kalsel - Polisi Cari Pemilik Lahan Terbakar di Sungai Andai Banjarmasin

Baca juga: Dua Rumah Hangus Akibat Kebakaran di Pengambangan Kota Banjarmasin

"Yang bersangkutan sakit jantung, kemudian dirujuk ke rumah sakit. Kemungkinan karena depresi, lalu melakukan aksi tersebut," katanya.

Ditambahkan Sri Yuwono bahwa atas insiden ini, pihaknya sudah melaporkan ke Polres Banjar.

"Sudah dilaporkan ke Polres Banjar untuk dilakukan pemeriksaan," jelasnya.

Baca juga: Partai Demokrat Banjarmasin Perintahkan Kader Turunkan Spanduknya yang Bergambar Anies

Baca juga: Santai Tanggapi Gejolak Koalisi Perubahan, Relawan Kalsel Tetap Sosialisasi Anies di Pilpres 2024

Selain itu, Sri Yuwono juga mengatakan bahwa evaluasi dilakukan agar tidak terulang kejadian serupa.

Misalnya, apabila ada warga binaan yang harus dirawat di rumah sakit, maka turut didampingi oleh pihak keluarga.

"Kemudian, petugas juga harus lebih sering melakukan kontrol," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved