Viral Momen Haru Dua Pria Disabilitas di Padang Saling Berbagi Rezeki, Senyumnya Bikin Mewek

BANJARMASINPOST.CO.ID - Meski sama-sama memiliki kekurangan, dua pria disabilitas asal Padang tampak masih saling berbagi rezeki.

Seolah tak takut perihal kekurangan, senyuman manis pun tersirat di wajah keduanya sehingga berhasil menimbulkan haru warganet.

Perilaku terpuji dua bapak-bapak disabilitas itu viral di TikTok usai diunggah oleh akun @qryrtu, Minggu (3/8/2023).

Dalam unggahan tersebut tampak dua pria disabilitas yang hanya memiliki satu kaki sedang mencari rezeki di pinggir sebuah jalan besar.

Baca juga: Viral Sujud Minta Maaf Sikap Pelaku dan Korban Tabrakan di Banjarmasin Bikin Salut, Berujung Haru

Baca juga: Viral Pekerja Indonesia Diganggu Makhluk Halus Kala Bereskan Kamar Mayat di Jepang, Bikin Bergidik

Keduanya berdiri di pinggiran jalan dengan disangga oleh tongkat pada bagian kiri dan kanan badan.

Namun meski sama-sama sedang berdiri mencari rezeki, hanya salah satu diantara mereka yang dipanggil oleh seorang pengendara mobil.

Tampak pria disabiltas yang mengenakan baju biru itu pergi mendatangi mobil tersebut.

Rupanya ia baru saja diberi uang oleh pengendara mobil yang memanggilnya.

Siapa sangka meski ia yang mendapat rezeki, pria tersebut tak lupa membagi uang miliknya dengan rekan sesama disabilitas di sampingnya.

Ia pun tampak memasukan sebagian uang yang didampatnya ke dalam ember kecil milik rekannya tersebut.

Keduanya lalu saling tersenyum hingga berhasil memancing rasa haru warganet.

"Ssa : Definisi klau emg rezekinya gak akan kemana. Dikira yg dikasih cuma yg dipanggil aja. Ternyata keduanya. Murah rezeki ya,"

"Daraa : pak, sehat-sehat yaa,"

"V : kalo liat beginian selalu nangis,"

"Happy ; yaa allah berikan kesehatan kepada kedua bapak2 itu yaa allah,limpahkan rejekinya. aamiin,'

"Terkadang Random : Senyumnya tulus bgt pal, sehat2 ya pejuang rezeki . Aamiin,"

https://www.tiktok.com/@qryrtu/video/7274196535993240837

* Keutamaan Bersedekah

Dr Murni SPd I MPd, Wakil Ketua STAI Tgk Chik Pante Kulu

ALLAH swt berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2], ayat: 261).

Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang menyisihkan kekayaannya untuk disedekahkan bukan berarti mengurangi kekayaan tersebut sehingga menjadi jatuh miskin, akan tetapi hakikatnya justru menambah hartanya dengan tambahan yang berlipat-lipat, karena sebenarnya Allah swt telah menjamin rezeki untuk makhluk-Nya.

Sedekah juga memiliki tingkatan, sedekah terbaik misalnya, merupakan sedekah yang diberikan pada kerabat dekat, bukan diberikan pada orang yang tidak dikenal yang meminta-minta di pinggir jalan. Sebagaimana dalam satu hadits Rasulullah saw bersabda, “Sedekah kepada orang miskin mendapatkan satu pahala, sedangkan sedekah kepada kerabat mendapatkan dua pahala; pahala bersedekah dan pahala bersilaturahim.” (HR. At-Tirmidzi).

Jika memang tidak ada keluarga dan kerabat yang sedang mengalami kesulitan, cobalah sedekahkan harta kita untuk membantu kesulitan tetangga dekat atau tetangga jauh. Ketika orang-orang terdekat yang paling utama menerima sedekah untuk diprioritaskan, namun kita masih punya kelebihan harta, kita bisa menginfakkannya untuk membantu kesulitan warga sekitar, misalnya dengan mewakafkan tanah, kendaraan, bangunan, atau sumber pengairan, yang sekiranya bisa meringankan kesusahan banyak orang.

Ingin dihidupkan kembali

Dalam Alquran, disebutkan manusia ingin hidup lagi ke dunia agar bisa bersedekah. Mengapa orang mati ingin hidup lagi untuk bersedekah? Allah swt berfirman, “dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?" (QS. Al-Munaafiquun [63], ayat: 10).

Ibnu Katsir mengatakan, “Setiap orang yang melalaikan kewajiban pasti akan merasa menyesal di saat meregang nyawa. Mereka meminta agar usianya diperpanjang sekalipun hanya sebentar untuk bertaubat dan menyusul semua amal yang dilewatkannya”. Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menyebut permintaan mundur atau hidup lagi agar bisa bersedekah itu percuma. Sudah terlambat. “Allah menegaskan bahwa permohonan itu tidak mungkin dikabulkan”.

Mengapa pada ayat di atas disebutkan sedekah secara khusus bukan amal-amal lainnya? Mengapa orang yang sudah mati tidak menyebut ingin hidup lagi untuk shalat atau puasa? Jawabannya adalah sedekah merupakan salah satu amal yang pahalanya mengalir tanpa terputus yakni sedekah jariyah.

Keutamaan sedekah

Di samping itu, keutamaan sedekah sangat besar dan banyak ragamnya. Maka, wajar saja mengapa orang mati ingin hidup lagi untuk bersedekah.

Keutamaan-keutamaan bersedekah yaitu:

1). Sedekah adalah salah satu pintu dari pintu-pintu surga. Rasulullah SAW bersabda, “... Jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2). Orang yang bersedekah akan didoakan oleh malaikat.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah swt bersabda, “Tidak ada suatu hari pun yang dialami oleh setiap hamba, melainkan ada dua malaikat yang turun ke bumi, maka satu di antaranya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak,’ malaikat lainnya juga berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi orang yang menahan hartanya dan enggan infak” . (HR. Bukhari dan Muslim).

3). Pahala sedekah akan menaungi pemiliknya pada hari kiamat dan melepaskannya dari adzab neraka. Rasulullah saw bersabda,“Bentengilah diri kalian dari siksa api neraka meskipun dengan separuh buah kurma.” (HR. Muttafaqun ‘alaih). 4). Sedekah dapat memadamkan kemurkaan Allah dan panasnya kubur. “Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panasnya kubur bagi pemilik sedekah.”(HR. Thabrani).

5). Dijauhkan dari api neraka. Salah satu keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah dapat dijauhkan dari bara api neraka. Neraka adalah tempat yang menjadi ganjaran maupun balasan bagi siapa saja yang timbangan amal buruknya lebih berat dibandingkan dengan amal baik. Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6). Sedekah membuat kaya atau mendapatkan keberkahan harta. Banyak orang yang ingin bersedekah namun hatinya bimbang karena takut kehilangan hartanya. Padahal, Allah swt berfirman: Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadiid [57], ayat:18).

7). Bersedekah menolak bala dan menutup 70 kejahatan di dunia. Nabi saw bersabda, “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Sedekah itu sesuatu yang ajaib. Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak.” (HR. Baihaqi dan Thabrani).

8). Sedekah menjadi obat, penawar dan penyembuh. Diriwayatkan oleh Ibnu mas’ud r.a, Rasulullah saw bersabda, “Obatilah orang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi).

9). Dijamin masuk surga. Puasa pada bulan Ramadhan adalah ibadah wajib yang bernilai tinggi di mata Allah. Ketika puasa digabungkan dengan sedekah dan shalat malam maka akan mendatangkan pahala yang luar biasa. Bahkan Allah menjamin surga kepada orang yang melaksanakannya. Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat di kala kebanyakan manusia tidur.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Bersedekah, baik secara diam-diam maupun terang-terangan, itu sama baiknya. Hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah SWT, surah al-Baqarah ayat 271 yang artinya, “Jika kamu Menampakkan sedekah (mu), Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka Menyembunyikan itu lebih baik bagimu.

Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin menjelaskan bahwa yang terpenting dalam bersedekah ialah keikhlasan dalam diri seseorang. Jangan sampai ada rasa riya yang tertinggal di dalam hati saat mengulurkan sedekah untuk orang lain. Imam al-Ghazali juga memperinci beberapa faedah daripada kedua cara di atas, di mana dua-duanya sama-sama memiliki keutamaan.

Dengan bersedekah secara sembunyi-sembunyi (sirr) bisa melindungi kehormatan penerima sedekah. Karena, sebagian orang tidak mau meminta-minta. Padahal dirinya sangat membutuhkan. Dikarenakan dirinya menjaga kehormatan dirinya. Selain itu, dengan bersedekah diam-diam kita bisa menjaga hati dan lisan manusia serta mengantisipasi munculnya iri dengki.

Sedangkan orang yang memperlihatkan sedekahnya atau ‘alaniyyah, membuktikan bahwa seseorang sudah sampai pada kondisi tidak peduli dengan apa pun. Karena baginya, beramal adalah semata-mata karena Allah swt. Dengan bersedekah secara terang-terangan, dirinya sekaligus menampakkan syiar Islam kepada yang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa bersedekah kepada anak yatim, fakir, miskin, orang-orang yang ditimpa musibah seperti banjir, gempa, tsunami, angin puting beliung, kebakaran, tanah longsor dsb. Bersedekahlah baik di waktu lapang maupun sempit.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)