Berita Banjarbaru

Panen Saat Kemarau, Ini Penyebab Lahan Pertanian di Palam Kota Banjarbaru Bisa Menghasilkan Padi

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tunas Baru di Palam, Yansah (41), mengungkapkan bisa panen padi karena ada tanaman gulma.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD RAHMADI
Persawahan yang akan dipanen padinya di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (11/9/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kemarau ekstrem mengakibatkan sejumlah daerah di Kota Banjarbaru mengalami kekeringan, tidak terkecuali di Kecamatan Cempaka.

Sejumlah warga mengeluhkan kondisi tersebut.

Sebab, sumur-sumur warga kering.

Hal itu membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan akses air.

Baca juga: Uang Rp 1,5 Miliar Usahawan dari Kota Martapura Lenyap, BRI Kandangan Beri Imbauan ke Nasabah

Baca juga: Uang Rp 1,5 Miliar Lenyap dari Rekening Usahawan Martapura, Ditreskrimsus Polda Kalsel Panggil Bank

Namun demikian, di tengah kondisi tersebut, lahan pertanian masih mampu menghasilkan padi.

Walau sebagian ada yang mengalami gagal panen, petani tetap bersyukur masih bisa memanen padi saaat kemarau.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tunas Baru di Palam, Yansah (41), mengungkapkan mengenai faktor utama  tentang bisa panen pertanian padi di tengah kemarau ekstrem.

Menurutnya, semua itu bukan karena teknik pertanian secara khusus, melainkan karena ada tumbuhan gulma.

Baca juga: Saldo di Bank Lenyap Rp 1,5 Miliar, Usahawan Asal Martapura Kalsel Ini Yakin Bukan Ulah Hacker

Baca juga: Hawa Panas Bangunkan Penghuni Saat Kebakaran Rumah Dinas Guru di Danda Jaya Kabupaten Batola Kalsel

"Tidak terduga karena sebelumnya gulma menganggu pertanian, ternyata saat kemarau ini berguna. Sebab, gulma bisa menjaga kelembapan," katanya, Senin (11/9/2023).

Diungkapkan Yansah. kesulitan bercocok tanam saat kemarau, sudah mereka rasakan sejak dua tahun terakhir.

"Biasanya lancar saja panen. Tapi yang sangat terasa, dalam dua tahun ini. Tahun lalu, sekitar 70 persen bisa panen dan hanya 30 persen untuk tahun ini," bebernya.

Mayoritas padi yang ditanam petani adalah lokal, yakni siam, dengan berbagai jenis.

Baca juga: Sosok Tasya Rosmala yang Disawer Rp 250 Juta di Pesta Crazy Rich Kalsel, Dulu Selevel Via Vallen

Baca juga: Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk di Nusaindah Kabupaten Tala, Polisi Beberkan Kronologinya

"Hasil pertanian kali ini, kami tidak berharap terlalu banyak. Misalkan dapat 2 ton saja, sudah cukup," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved