Religi

Karakteristik Tersendiri

Majelis taklim merupakan satu lembaga pendidikan diniyah non-formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT

Editor: Edi Nugroho
DKISP KABUPATEN BANJAR
Ilustrasi: Jemaah yang menghadiri Tablig Akbar Silaturrahmi Habaib dan Ulama, sekaligus haul ke-25 Abuya Habib Hasan Baharun, di Masjid Agung Al Karomah, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (5/9/2023) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Majelis taklim merupakan satu lembaga pendidikan diniyah non-formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jemaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta.

Peran penting dari majelis taklim di antaranya membina dan mengembangkan agama Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang takwa kepada Allah SWT. Sebagai ajang silaturrahmi yang dapat menghidupkan dakwah dan ukhuwah Islamiah.

Sarana dialog berkesinambungan antara ulama, umara dan umat. Media menyampaikan gagasan modernisasi yang bermanfaat bagi pembangunan umat.

Majelis taklim menjadi lembaga pendidikan keagamaan alternatif bagi mereka yang tidak memiliki cukup tenaga, waktu, dan kesempatan menimba ilmu agama di jalur pandidikan formal. Inilah yang menjadikan majlis taklim memiliki nilai karakteristik tersendiri dibanding lembaga-lembaga keagamaan lainnya.

Baca juga: Manfaatkan Fasilitas yang Diberikan Allah

Baca juga: Ustadz Abdul Somad Paparkan Mengenai Baca Surat Yasin di Malam Jumat, Simak Ceramahnya

Majelis taklim merupakan lembaga pendidikan diniyah non-formal yang keberadaannya di akui dan diatur dalam Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Keputusan MA nomor 3 tahun 2006 tentang Struktur Departemen Agama tahun 2006.

Majelis taklim merupakan tempat pangajaran atau pendidikan Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu. Sifatnya terbuka. Usia berapa pun, profesi apa pun, suku apa pun, dapat bergabung di dalamnya. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore, atau malam. Lokasi bisa dilakukan di dalam dan di luar ruangan.

Majelis taklim menjadi sangat populer pada era 1980-an. Ketika itu, Prof Tutty Alawiyah membentuk Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT). Organisasi ini merupakan gabungan dari majelis taklim yang ada di seluruh Indonesia. (kemenagri/rol)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved