Pilpres 2024

Juru Bicara DPP PKS Klaim Duet Anies Baswedan-Cak Imin Paling Siap Daftar ke KPU

Juru Bicara DPP PKS, Pipin Sopian, menyatakan, Koalisi Perubahan paling siap untuk mendaftarkan pasangan Anies - Cak Imin ke KPU RI

pks.id
Pipin Sopian, Juru Bicara DPP PKS 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Politikus Zulfan Lindan menjadi satu pembicara pada Seminar Nasional yang diadakan Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) dengan tema "Meneropong Kepemimpinan Masa Depan" di Jakarta, Rabu (20/9/2023).


Pada kesempatan itu, dia menyampaikan keraguan bacapres Anies Baswedan bakal didaftarkan sebagai calon presiden ke KPU di Pilpres 2024. Sebab menurutnya, dinamika politik saat ini dinamis dan masih bisa berubah.


Seakan merepons hal itu, Juru Bicara DPP PKS, Pipin Sopian, menegaskan, pasangan capres - cawapres dari Koalisi Perubahan Anies-Cak Imin, yang diusung PKS, NasDem dan PKB telah memenuhi ketentuan perundangan untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024.


"Insya Allah kami sangat solid, bahkan sudah paling siap untuk mendaftarkan pasangan Anies - Cak Imin ke KPU," ucap dia, Kamis (21/9/2023).


Caleg DPR dari PKS Dapil Jawa Barat VII itu menuturkan, Anies Baswedan punya pengalaman panjang. Anies memimpin DKI Jakarta selama lima tahun sebagai gubernur. Anies juga pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya, Anies juga memimpin Universitas Paramadina sebagai rektor termuda di Indonesia.


"Mas Anies seorang cendekiawan, seorang teknokrat. Rekam jejaknya sudah terbukti, bukan kaleng-kaleng. Bahkan, beliau sering dikenal sebagai pemimpin yang mampu mendengar sekaligus menggerakkan," ujar Pipin.


Lebih jauh dia menyampaikan, Anies cucu dari AR Baswedan, seorang pahlawan nasional atas jasa-jasanya dalam kemerdekaan Indonesia, tumbuh besar dan menamatkan jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak (TK) hingga kuliah di Yogyakarta.


Ketika mahasiswa, imbuh Pipin, suami dari Fery Farhati ini menjadi pegiat dan aktivis serta diamanahi sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 1992-1993. Setelah selesai sarjana, Anies meneruskan pendidikan S2 ke University of Maryland dan doktor di Northern Illinois University, Amerika Serikat.


Setelah menyelesaikan S3 di AS, Anies kembali Indonesia dan bersama teman seide dan seperjuangan, memprakarsai Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) dan Kelas Inspirasi (KI) serta mendukung Indonesia Menyala. Anies juga ikut terlibat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menjadi Tim Delapan (2010), Ketua Komite Etik KPK (2013).


"Selain sebagai cendekiawan, Mas Anies telah teruji dan terbukti karyanya sebagai gubernur, sebagai menteri pendidikan, sebagai rektor, dan sebagai aktivis kegiatan sosial di bidang pendidikan. Jadi Mas Anies ini seorang teknokrat, yaitu cendekiawan yang telah berkecimpung di pemerintahan," tutur Pipin. (banjarmasinpost.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved