Berita Banjarmasin
200 Ribu Lebih Kasus ISPA di Kalsel Hingga Agustus 2023, Dinkes Belum Rekomendasikan Sekolah PJJ
Tercatat sebanyak 200 ribu lebih kasus ISPA di Kalsel sejak Januari hingga Agustus 2023. Dinkes Kalsel belum rekomendasikan sekolah laksanakan PJJ.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Achmad Maudhody
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan enggan terburu-buru menerbitkan rekomendasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa sekolah.
Wacana kembali menerapkan PJJ memang sempat mengemuka terkait dengan kondisi udara di Kalsel imbas maraknya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) beberapa waktu belakangan.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kalsel, Diauddin menyatakan, kondisi kualitas udara tidak selalu buruk setiap harinya. Bahkan dalam satu hari kata dia, tingkat polusi udara masuk kategori sedang pada jam-jam tertentu.
“Saat ini kita belum sampai ke kesimpulan itu [rekomendasi PJJ], karena kualitas udara ini bervariasi setiap harinya,” ucapnya ditemui Banjarmasinpost.co.id, Senin (25/9/2023).
Baca juga: Sehari Tangani 7 Titik Karhutla di Kabupaten Banjar, Tim Gabungan Kerahkan Helikopter Water Bombing
Diauddin mengaku tidak ingin sistem pendidikan terganggu dengan penerapan PJJ seperti halnya diterapkan saat masa Pandemi Covid-19.
Kendati demikian, Diauddin meminta tenaga pendidik dan siswa untuk tetap waspada. Khususnya sekolah yang berada di wilayah darurat karhutla.
Dia mengimbau agar tiap warga sekolah menggunakan masker saat berada di ruang terbuka.
“Karena sekali lagi, kabut asap tebal ini tidak merata di seluruh wilayah, hanya pada wilayah tertentu, sehingga rekomendasi kita sementara untuk menggunakan masker,” imbaunya.
Pada sisi lain, Diauddin mengakui kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kalsel terus meningkat.
Diauddin menyebutkan beberapa lokasi yang kasus ISPA nya meningkat.
“Wilayah yang mendominasi masih seperti sebelumnya, yakni TriBanjar [Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar],” ujarnya.
Periode Januari sampai Agustus 2023, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mencatat ada 203.335 kasus ISPA.
Baca juga: Karhutla Sambar Permukiman, Rumah Pengantin Baru di Liang Anggang Banjarbaru Rata dengan Tanah
Khusus di Banjarmasin, tercatat sebanyak 36.082 kasus. Disusul Kabupaten Banjar dengan 26.237 kasus. Kemudian Banjarbaru ada 22.910 kasus.
Sementara itu, pemantauan BMKG, konsentrasi partikulat PM2.5 di Banjarbaru sempat mencapai 167,60 mikrogram per meter kubik pada Senin (25/9/2023) pukul 1.00 Wita.
Angka tersebut masuk dalam kategori sangat tidak sehat. Forecaster Iklim Stasiun Klimatologi Kalsel, Yosef Luky DP menjelaskan kondisi tersebut kemungkinan disebabkan karhutla.
“Kemungkinan pada saat itu ada karhutla, di samping itu pada jam-jam segitu udara lebih rapat karena massa udara yang turun dan jadi polutannya sempat numpuk di bawah,” jelasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
| Kalsel Siaga Ancaman Bencana Hidrometeorologi, BPBD Perkuat Sistem Peringatan Dini |
|
|---|
| Menabrakkan Diri Karena Rindu Pada Anak, Alex Syahrudin Klarifikasi Video Viral yang Disalahpahami |
|
|---|
| Ombudsman Ingatkan Pemerintah Soal Akurasi Data, Jelang Perluasan Program MBG Lansia dan Disabilitas |
|
|---|
| Lembaga Sensor Film Ajak Warga Banjarmasin Jadi Penyensor Mandiri di Tengah Banjir Tontonan Digital |
|
|---|
| Penyebab 2 PPPK Paruh Waktu di Banjarmasin Terancam Gagal Dapat SK, 1.681 Orang Segera Diangkat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.