Ikan Tertua Dipelihara

Penampakan Methuselah Ikan Tertua di Dunia yang Hidup di Akuarium, Mulai Dipelihara Sejak 1938

Inilah penampakan Methuselah adalah ikan Lungfish Australia betina yang disebut sebagai ikan tertua di dunia yang hidup di akuarium

Editor: Irfani Rahman
(Steinhart Aquarium via LIVE SCIENCE)
Inilah Methuselah, ikan tertua di dunia yang hidup di akuarium. Dipelihara sejak 1938 

Lamanya ikan Methuselah dapat hidup

Para peneliti tidak yakin berapa lama Methuselah bisa hidup, tetapi seiring dengan semakin banyaknya individu yang diambil sampelnya, jam DNA spesies tersebut akan menjadi lebih akurat dan membantu mengungkap misteri Umur ikan tertua ini.

Namun demikian, terlepas dari berapa lama dia akan hidup, David Roberts, seorang peneliti di Australian River Institute di Griffith mengungkapkan tidak ada ikan lungfish yang diketahui lebih tua dari Metuselah.

Di alam liar, lungfish Australia hanya ditemukan di sebagian sungai di Queensland, Australia.

Sungai-sungai ini bisa sangat tidak stabil. Selama musim kemarau, sungai-sungai bisa menggenang, sehingga mengurangi tingkat ketersediaan oksigen di dalam air.

Ketika bernapas di bawah air menjadi terlalu sulit, ikan tersebut mampu berenang ke permukaan dan menghirup udara melalui satu paru-paru. Itulah dari mana namanya berasal.

Lungfish sering disebut “fosil hidup” karena relatif tidak berubah selama jutaan tahun.

Fosil tertua ikan lungfish dari genus Neoceratodus yang pernah ditemukan berasal dari sekitar 380 juta tahun yang lalu selama periode Devonian (419,2 juta hingga 358,9 juta tahun yang lalu).

Ikan lungfish terancam punah

Namun, masa depan spesies ini menjadi semakin tidak pasti.

Lungfish Australia terancam oleh proyek pembangunan manusia, seperti bendungan, yang telah mengubah habitatnya.

Spesies ikan lungfish saat ini terdaftar sebagai spesies terancam punah oleh Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Para peneliti berharap jam usia DNA baru dapat menjadi alat yang efektif dalam membantu melestarikan spesies purba tersebut.

“Mengetahui secara akurat usia ikan dalam suatu populasi, termasuk usia maksimum, sangat penting untuk pengelolaannya,” kata pemimpin penulis studi Benjamin Mayne, ahli biologi molekuler di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) di Australia, dalam pernyataannya.

“Ini memberi tahu kita berapa lama suatu spesies dapat bertahan hidup dan bereproduksi di alam liar, yang sangat penting untuk memodelkan kelangsungan hidup populasi dan potensi reproduksi suatu spesies,” tambahnya.

Studi mengenai usia Methuselah, ikan tertua di dunia ini akan dipublikasikan pada akhir tahun 2023.

Sumber : Kompas.com

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved