Kabar DPRD Tanah Laut

Dukung Pembangunan Pabrik Karet, DPRD Tanahlaut Ingatkan Kestabilan Pasokan Bahan Baku

Pabrik pengolah getah karet menjadi ribbed smokes sheet (RSS) saat ini sedang berlangsung di Dewa Ambawang, Kecamatan Batuampar, Kabupaten Tala.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
FOTO HUMAS DPRD TALA UNTUK BANJARMASINPOST.CO.ID
RAPAT kerja Komisi III DPRD Tala dengan Diskopdag Tala membahas pembangunan pabrik pengolah karet, Senin (2/10). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pabrik pengolah getah karet menjadi ribbed smokes sheet (RSS) saat ini sedang berlangsung di Dewa Ambawang, Kecamatan Batuampar, Kabupaten Tanah Laut (Tala).

Pembangunan pabrik karet tersebut menjadi perhatian wakil rakyat setempat. Rapat kerja membahas hal itu baru saja mereka gelar pada Senin kemarin dengan Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Perdagangan (Diskopdag) Tala.

Rapat kerja yang bertempat di ruang rapat komisi di lantai atas gedung dewan tersebut bertujuan guna mengetahui lebih detail mengenai pembangunan pabrik karet itu.

Rapat itu dipimpin Ketua Komisi III DPRD Tala Drs H Abdullah MM. Dari pihak Diskopdag dihadiri Sekretaris Paimin dan Kabid Koperasi Totom Wahyudi.

Baca juga: Gelar Rapat Kerja Bersama BPBD Banjarbaru, Komisi III DPRD Sampaikan Solusi Penanganan Karhutla

Baca juga: Warga Banjarbaru Kedapatan Bawa Dua Paket Sabu, Isi Jok Sepeda Motor Ikut Diperiksa

"Kami selama ini belum mendapat informasi memadai mengenai pembangunan pabrik itu," ucap Abdullah kepada banjarmasinpost.co.id Rabu (4/10/2023).

Sejauh ini pihaknya hanya sebatas mengetahui adanya pembangunan pabrik pengolah karet di Ambawang yang dibiayai dari pusar senilai Rp 20 miliar dengan sharing pemerintah daerah melalui penyediaan lahan.

Melalui rapat kerja tersebut pihaknya mendapat informasi progres pembangunan fisik pabrik tersebut baru sekitar 17 persen. Pelaksana pekerjaannya dari Jakarta.

"Karena itu menurut kami daerah juga harus mengawasi agar pembangunan pabrik itu cepat selesai," ucap Abdullah.

Berdasar penjelasan pejabat Diskopdag, paparnya, pabrik tersebut dibangun dengan tujuan agar penghasilan petani karet di Tala meningkat karena bisa langsung menjual getah karet ke pabrik, tanpa melalui tengkulak.

Ambawang dipilih sebagai tempat pabrik karena di wilayah Kecamatan Batuampar khususnya di desa tesebut banyak kebun karet.

Baca juga: Pelajar SDN Anjir Pasar Kota II Batola Kalsel Serbu Pusling Palnam, Anak-anak Sangat Antusias

RAPAT kerja Komisi III DPRD Tala dengan Diskopdag Tala membahas pembangunan pabrik pengolah karet, Senin (2/10).
RAPAT kerja Komisi III DPRD Tala dengan Diskopdag Tala membahas pembangunan pabrik pengolah karet, Senin (2/10). (FOTO HUMAS DPRD TALA UNTUK BANJARMASINPOST.CO.ID)

 

Lebih lanjut Abdullah mengatakan pihaknya juga menyarankan agar instansi teknis lain turut dilibatkan demi keberlangsungan operasional pabrik tersebut kelak.

Terutama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Tala dalam hal menjamin ketersediaan bahan baku. Ini penting karena ada kecenderungan sebagian petani karet saat ini mulai menanam sawit di area kebun karet.

Ketika tanaman sawit mulai besar, sebut Abdullah, tanaman karet kemudian ditebang. Hal ini pilihan di tengah harga jual getah karet yang dianggap kurang ekonomis.

Hal tersebut menurutnya penting diperhatikan karena jika kemudian meluas, tentu kelak akan mengurangi ketersediaan bahan baku pada pabrik pengolahan karet tersebut.

Terpisah, Kabid Koperasi Diskopdag Tala Totom Wahyudi menuturkan pembangunan pabrik tersebut dari Kementerian dan UKM yang akan menghasilkan olahan karet berupa RSS. Direncanakan dapat mulai dioperasionalkan tahun depan. (AOL)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved