Berita Tanahlaut

Sumber Air Baku PTAM di Bajuin Kritis, Diperkirakan Cuma Bertahan Tiga Pekan Lagi

Sumber air baku Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Bajuin PT Air Minum (PTAM) Berkah Banua saat ini dalam kondisi kritis

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
Beginilah kondisi debit Sungai Tabanio di Desa Bajuin yang susut drastis. Airnya menjadi sumber utama IKK Bajuin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sumber air baku Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Bajuin PT Air Minum (PTAM) Berkah Banua saat ini dalam kondisi kritis. Bahkan diperkirakan cuma bertahan hingga beberapa pekan mendatang.

"Kalau hingga sekitar tiga minggu ke depan tetap tidak ada hujan, IKK Bajuin mungkin berhenti beroperasi karena air bakunya habis," ucap Sunarno, pegawai PTAM Berkah Banua yang bertugas di IKK Bajuin, Jumat (6/10/2023).

Ia mengatakan air baku utama IKK Bajuin adalah Sungai Tabanio yang berada di Desa Bajuin, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sejak sekitar sebulan lalu, sebutnya, cuma tersisa satu pompa intake yang dapat difungsikan untuk menyedot air baku dari sungai tersebut.

Baca juga: Kunci Jawaban Fisika Kelas 10 SMA SMK MA Semester 1 Tahun 2023, Pilihan Ganda

Baca juga: Rumah Warga Desa Muara Pagatan Tengah Tanahbumbu Ludes Terbakar, Korban Selamat

Itu pun penyedotan yang bisa dilakukan hanya empat jam yakni mulai pukul 06.00 Wita hingga 10.00 Wita. Jika lebih dari durasi ini, air sungai setempat habis.

DIkatakannya, tingkat kekeruhan pun saat ini juga meningkat yakni sekitar 900-1.000 NTU (nephelometric turbidity unit). Padahal idealnya hanya sekitar 500 NTU.

Karenanya, proses penjernihan pun juga menjadi lebih ekstra karena mesti menggunakan bahan penjernih yang lebih banyak.

Kapasitas produksi yang saat ini mampu dilakukan hanya sekitar 17 liter per detik dari kondisi normal 50 liter per detik.

Sementara saat ini, jelas Sunarno, IKK Bajuin hanya mampu melayani sekitar 200 pelanggan yang berada di Desa Bajuin, Tirtajaya, dan Galam.

Pantauan di lokasi, debit air Sungai Tabanio di sekitar pompa intake IKK Bajuin susut signifikan. Bahkan di area bendungan setempat telah mengering total.

Baca juga: Mahasiswa Politala Meninggal Kecelakaan di Pulausari Kabupaten Tala, Polisi Ungkap Kronologisnya

Air masih tersisa pada bentang panjang sekitar 100 meter. Warna airnya kecokelatan.

Posisi area pompa intake yang berada di tepian sungai setempat sebenarnya juga telah mengering. Namun kemudian dibikin alur kecil selebar sekitar setengah meter yang menjadi jalan aliran air dari tengah badan sungai yang masih sedikit berair.

"Itu di bagian tengah sungai yang tampak masih ada airnya, kedalamanya paling hanya sejengkal atau sekilan saja," sebut Sunarno.

Lebih lanjut ia mengatakan beruntung PTAM Berkah Banua masih punya sumber air baku lainnya yakni waduk PTPN 13 di Desa Ambungan Kecamatan Pelaihari, yang hingga saat ini masih lumayan banyak airnya.

Air baku dari PTPN 13 tersebut diolah di instalasi pengolahan tersendiri yang berada di tepi jalan raya A Yani di Desa Ambungan.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved