Berita Viral

Viral Gantungan Peci Berisi Uang Tunai saat Pelaksanaan Maulid di Batulicin, Intip Jumlahnya

Baru-baru ini viral di media sosial gantungan peci berisi uang tunai saat peringatan Maulid Nabi di Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu Kalimantan Selatan

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Irfani Rahman
akun @berkatgurukita
Peci berisi uang tunai terlihat pada peringatan Maulid Nabi di Batulicin Kabupaten Tanahbumbu Kalsel 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Beredar video yang memperlihatkan jejeran gantungan berisi uang tunai dan peci saat pelaksanaan Maulid Nabi di Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan.

Peringatan Maulid yang dilakukan secara mewah tersebut diketahui berlangsung di Majlis Guru Muda H Ahmad Hasroni Afif, Simpang Empat Batulicin.

Penampakan ratusan peci yang tergantung bersama lembaran uang tersebut viral di media sosial salah satunya diunggah oleh akun @berkatgurukita, Sabtu (7/9/2023).

Dalam video yang beredar tampak ratusan peci putih yang dibungkus dalam plastik bening.

Baca juga: Viral Curhat Kurir di Sukabumi Imbas Ditutupnya TikTok Shop, Ratusan Karyawan Terancam Dipecat

Baca juga: Viral Ngaku Ribut di Sekolah Bocah SD di Tangerang Justru Banjir Dukungan, Nekat Demi Bela Perempuan

Peci-peci tersebut kemudian digantungkan pada seutas tali lalu disusun menjuntai di bagian teras Masjid.

Menariknya dalam peci-peci tersebut juga tampak terselip lembaran uang pecahan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Gantungan peci dan uang tunai tersebut diperuntukan bagi jamaah yang menghadiri acara maulid nabi.

Namun diketahui pembagian uang tunai bersama peci tersebut merupakan perayaan Maulid Nabi pada tahu lalu.

* Makna Maulid Nabi

Menurut KBBI, kata Maulid berarti hari lahir (terutama hari lahir Nabi Muhammad SAW).

Dosen UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Mawi Khusni Albar menerangkan, maulid atau milad berasal dari bahasa arab yang yang berarti hari lahir.

Ketika berbicara Maulid Nabi, itu berarti perayaan atau memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad.

Perayaan Maulid Nabi ini merupakan tradisi yang sudah berkembang di masyarakat islam jauh setelah Nabi wafat.

Dalam tradisi jawa dikenal dengan istilah Mauludan, yang artinya memperingati hari lahirnya nabi muhammad yang jatuh pada 12 Rabiul Awal.

Baca juga: Viral Pengemudi Mobil Mercy Ini Selalu Dikerubungi Kucing saat Tiba, Penyebab Aslinya Bikin Salut

Baca juga: Jadwal Acara TV Minggu 8 Oktober 2023, Ada SUCI Barbar Show di Kompas TV, Namaste England di ANTV

"Secara substansial, perayaan maulid nabi muhammad ini merupakan sebagai bentuk penghormatan dan juga kegembiraan serta upaya untuk mengenal keteladanan Rasulullah sebagai pembawa ajaran Islam," terang Mawi dalam program Oase Tribunnews.com, Jumat (23/9/2022).

Dikutip dari laman mui.go.id, Nabi SAW merupakan tauladan yang dapat membangkitkan semangat spiritual dan menjaga keseimbangan dzikir dan pikir.

Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang menjadi rahmat seluruh semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).

Sehingga, ada banyak sifat terpuji yang dapat dicontoh dari Rasulullah, sebagaimana menjadi contoh yang baik (akhlaq al karimah) bagi semua makhluk di muka bumi.

Seperti tertuang dalam Quran Surat Al-Ahzab Ayat 21 yang artinya yakni:

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. Rasulullah adalah teladan bagi manusia dalam segala hal, termasuk di medan perang."

Sementara itu, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok Nabi sekaligus Rasul yang diutus secara khusus untuk menyampaikan agama Islam bagi umat manusia di bumi.

Hal ini membuat kedudukan Nabi Muhammad SAW dipandang istimewa dalam Islam.

Keistimewaan Nabi Muhammad ini rupanya membawa umat Muslim untuk memperingati Maulid Nabi setiap tahunnya. Apa itu Maulid Nabi?
 
Kata maulid dalam bahasa Arab mengandung arti hari lahir. Hal ini berarti peringatan Maulid Nabi merujuk pada momen penting untuk mengingat, menghayati dan memuliakan kelahiran Rasulullah yang telah berjasa dalam menyampaikan agama Islam di muka bumi ini.

Peringatan Maulid Nabi sudah dilakukan umat Islam sejak tahun kedua hijriah dengan berbagai kegiatan, seperti kegiatan budaya, ritual dan keagamaan.

Perayaan Maulid Nabi jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahun Hijriyah.

Peringatan Maulid Nabi ini dirayakan dengan berbagai macam kegiatan.

Hal ini selaras dengan yang dipaparkan dalam buku berjudul Argumen Islam Ramah Budaya yang disusun oleh Sofyan A. P. Kau, ‎Zulfitri Zulkarnain Suleman (2021: 29).

Tertulis dalam buku tersebut bahwa peringatan Maulid Nabi merupakan wujud kecintaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW. dalam buku ini juga dijelaskan bahwa umumnya peringatan Maulid Nabi di Indonesia diisi dengan beragam dakwah agama dan amalan-amalan kebaikan.

Di beberapa tempat bahkan peringatan Maulid Nabi diselenggarakan ibarat pesta rakyat.
 
Di Indonesia khususnya terdapat sederet tradisi Maulid Nabi yang banyak diselenggarakan umat Muslim di Indonesia.

Mulai dari perayaan Panjang Jimat di Keraton Cirebon, Grebeg Maulud di Solo, Kirab Ampyang di Kudus, Muludhen di Madura, Endog-endogan di Banyuwangi, hingga tradisi Bungo Lado di Sumatera Barat.

Selain dirayakan dengan menjalankan tradisi daerah setempat, perayaan Maulid Nabi juga umum diperingati dengan berbagai macam kegiatan dan amalan yang berpahala.

Contohnya memperbanyak sholat sunnah, membaca sholawat, menyelenggarakan kajian tentang kisah Nabi, atau bahkan memperbanyak tadarus Alquran.

Amalan-amalan ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa cinta umat Muslim kepada Nabi Muhammad.

Nilai dan Makna

Memperingati maulid Nabi Muhammad saw memiliki beberapa nilai dan makna, diantaranya nilai spiritual, nilai moral, nilai sosial dan nilai persatuan.

Momen maulid nabi bisa menumbuhkan dan menambah rasa cinta kepada Rasulullah.

Dengan memperingati maulid, kita akan sendirinya ingat dengan perintah bershalawat kepada Nabi saw.

Nilai moral dapat dipetik dengan menyimak akhlak terpuji dan nasab mulia dalam kisah teladan Nabi Muhammad saw.

Selain itu juga bisa mempraktikan sifat-sifat terpuji yang dimiliki Nabi saw dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai sosial bisa didapat dari memuliakan dan mem-berikan jamuan makanan para tamu, terutama dari golongan fakir miskin yang menghadiri majlis maulid sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.

Dengan berkumpul bersama dalam rangka bermaulid dan bershalawat maupun berdzikir, berarti juga telah mencerminkan nilai dan sikap persatuan sebagai umat islam.

Pembahasan mengenai arti kata Maulid Nabi beserta arti Maulid Nabi dapat Anda jadikan sebagai pengetahuan tambahan yang bermanfaat bagi Anda, khususnya mengenai berbagai perayaan yang diselenggarakan umat Muslim di Indonesia.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved