Berita Banjarmasin

Kasus ISPA Mulai Turun, Efek Kualitas Udara di Kota Banjarmasin Mulai Membaik

Kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Banjarmasin mulai alami tanda-tanda penurunan.

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) mulai mengalami penurunan. Kualitas udara menunjukkan kategori sedang dan baik, Kamis (19/10/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Banjarmasin mulai alami tanda-tanda penurunan.

Angka ISPA yang sebelumnya melonjak ke 6.321 kasus pada September 2023, kini mulai turun.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, hanya ada 158 kasus ISPA per 14 Oktober 2023.

Diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Tabiun Huda, kasus ISPA tersebut semakin menurun lantaran kabut asap dampak dari Karhutla mulai berkurang.

Baca juga: Warga Pengambangan Banjarmasin Bergantian Beli Beras dan Minyak Goreng di Pasar Murah, Lebih Hemat

Baca juga: Pekerja Minimarket di Balikpapan Kaltim Hanya Teriak Histeris Diancam Perampok, Lari dari Kepungan

“Belum lagi dengan turunnya hujan beberapa hari ini di Kota Banjarmasin juga menjadi penyebabnya,” kata dia, Kamis (10/19/2023).

Meski begitu, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk penanganan ISPA. Misalnya seperti menyiapkan layanan kesehatan di 28 puskesmas siaga bencana kabut asap.

"Kami juga menyediakan oksigen konstrator di 13 puskesmas dan layanan PSC 24 jam," tambahnya.

Ia mengharapkan hujan di Kota Banjarmasin terus turun setiap harinya agar kabut asap dapat semakin berkurang serta meningkatkan kualitas udara.

Terkait kasus ISPA pada tahun lalu, Tabiun mengungkapkan kasus ISPA di tahun ini memang mengalami peningkatan.

"Kalau di 2022 itu ada 4.344 kasus. Sedangkan tahun ini hingga September saja sudah 6.000 lebih kasusnya,” ungkap dia.

Baca juga: Ikrar Pemilu Damai 2024, Bacaleg Muda Kabupaten Tanah Laut Komitmen Bersaing Secara Sehat

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam, Rudiansyah meminta agar Pemko Banjarmasin bisa terus mengantisipasi peningkatan kasus ISPA dengan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenakan masker.

Di samping sosialisasi, puskesmas dan pusat kesehatan lainnya juga mesti menyediakan obat-obatan untuk pasien. Khususnya untuk penderita ISPA yang memiliki penyakit penyerta, seperti asma.

"Dinkes harus segera mengantisipasi ini semaksimal mungkin," tegasnya.

Saat Bpost melakukan pantauan di tabel Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), tampak kualitas udara di Kota Banjarmasin sudah mulai menurun.

Dari tabel tersebut terlihat kualitas udara berada di tabel baik dan sedang. Sementara untuk angka Particulate Matter menunjukkan angka 10 (PM10).

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved