Cuaca Ekstrem

Saatnya Bersihkan Saluran Air, BPBD Kalsel Siapkan Peralatan Banjir

Pemerhati lingkungan mewanti-wanti pemerintah daerah di Kalsel untuk melakukan mitigasi banjir, seperti membersihkan sungai dan saluran air.

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Alpri Widianjono
banjarmasinpost.co.id/idda royani
Hujan deras di wilayah Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (19/10) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Setelah kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan (Karhutla Kalsel) yang disertai kabut asap tebal, sejumlah kawasan di provinsi ini diguyur hujan deras sekitar satu pekan terakhir.

Bahkan beberapa daerah diterjang angin kencang hingga puting beliung.

Cuaca seperti ini diprediksi Stasiun Meteorologi Kelas ll Syamsudin Noor Banjarmasin berlangsung hingga Senin (23/10). Kepala Stasiun Karmana pun meminta semua pihak waspada.

Pemerhati lingkungan, Akbar Rahman, pun mewanti-wanti pemerintah daerah di Kalsel untuk segera melakukan mitigasi banjir, seperti membersihkan sungai dan saluran air. Hal ini karena banjir bukan hal baru di Banua.

“Wilayah kita ini, apabila musim hujan rawan banjir, musim kemarau rawan karhutla. Jadi, seharusnya Pemprov sudah belajar dari sana,” ucap dosen Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: PAN Bersikukuh Sodorkan Erick Tohir Jadi Pendamping Prabowo

Baca juga: Diisukan Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Malah Ditunjuk Jadi Jurkam Ganjar-Mahfud

Dia menyarankan Pemprov memikirkan strategi penanganan dari hulu. Jangan sampai banjir besar pada awal 2021 terulang akibat tidak ada mitigasi sejak awal.

“Penganggulangan banjir bisa dilakukan saat kemarau, seperti membersihkan sungai. Demikian pula dengan karhutla, pemerintah bisa melakukan pencegahan ketika musim hujan,” bebernya.

Direktur Utama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono, juga melontarkan hal senada.

Menurutnya dia, Banjir di Kalsel dan karhutla menjadi masalah musiman yang belum ditangani dengan baik oleh pemerintah daerah di Kalsel.

Mengacu undang-undang tentang penanggulangan kebencanaan, kata Kisworo, pemerintah harusnya punya tahap-tahap penanganan mulai dari sebelum, saat dan sesudah kejadian.

Baca juga: Listrik pada Pohon Tumbang Tewaskan Warga Kabupaten Tabalong Kalsel, Tubuh Korban Sempat Berasap

Baca juga: Cuaca Ekstrem Landa Batola, Lima Rumah di Desa Puntik Luar Rusak hingga Akses Tertutup Pohon Tumbang

Menanggapi kondisi cuaca, Kasubbid Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Ariansyah,  mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan diri menghadapi banjir.

Peralatan telah dipersiapkan. Pembekalan pengetahuan terhadap sumber daya manusia (SDM) pun dilaksanakan.

“Sejak akhir 2022 kami sudah mempersiapkan. Kemudian pada tahun ini, ada pelatihan kepada warga untuk menghadapi bencana,” ujarnya, Jumat malam.

Untuk jangka panjang, menurut Ariansyah, Pemprov sedang membangun Bendungan Riam Kiwa. “Jadi, bisa dibilang, kita lebih siap tahun ini,” ujarnya.

Selain itu, BPBD Kalsel telah melakukan pemetaan terhadap sejumlah kawasan rawan banjir.

Baca juga: Sungai Amandit Menyusut, PDAM HSS Sebut Suplai Air Bersih Masih Normal

Baca juga: Korupsi Pengadaan iPad di Sekretariat DPRD Banjarbaru, Barang Datang Setelah Masa Kontrak Selesai

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved