Berita Batola

Gubernur Kalsel Ungkap Peran Pesantren Membangun Ekonomi Syariah di Banua, Kembangkan Ekonomi Ummat

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor ungkap peran pesantren membangun ekonomi syariah di banua.

Penulis: Salmah | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Ketua DPW IPI (Ikatan Pesantren Indonesia) Kalimantan Selatan, KH Mukri Yunus saat mengunjungi stand UMKM pada acara Banua Ekonomi Syariah Expo di Lapangan Murjani Banjarbaru, Senin (23/10/2023) 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Pesantren tidak hanya tempat generasi muda muslim belajar agama Islam tapi juga menjadi tempat pergerakan ekonomi umat, sebab itulah peran pesantren sangat penting dalam pembangunan bangsa.

Hal di atas disampaikan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dalam sambutannya saat membuka Banua Ekonomi Syariah Expo di Lapangan Murjani Banjarbaru, Senin (23/10/2023).

Banua Ekonomi Syariah Expo yang digelar 23-25 Oktober dengan tema Bergerak Membangun Ekonomi Umat diharapkan gubernur bisa menjadi penyemangat untuk terus mengembangkan perekonomian umat.

"Pesantren sudah sejak lama berperan dalam pembangunan, ulama dan santri berjuang dalam kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan ekonomi," tandas gubernur.

Baca juga: Rumah Amal Ukhuwah Salurkan Donasi Rp 33,1 Juta untuk Palestina Melalui BAZNAS Provinsi Kalsel

Baca juga: Karhutla Belum Selesai, Operasi TMC di Kalsel Berlangsung Hingga Pekan Depan

Sebelumnya, Ketua DPW IPI (Ikatan Pesantren Indonesia) Kalimantan Selatan, KH Mukri Yunus, yang juga Ketua Pelaksana Banua Ekonomi Syariah Expo 2023, mengatakan, kegiatan ini diikuti pelaku UMKM, perbankan, akademisi dan perusahaan Adaro Indonesia sponsor utama kegiatan dan Bank Kalsel Syariah.

"Selain promosi ekonomi syariah, kegiatan ini juga diisi forum diskusi, perlombaan dan hiburan," kata Mukri seraya mengatakan kegiatan ini juga dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional 2023.

Diharapkan pesantren terus bisa berjalan bergandengan tangan dengan pemerintahan. Dan dilaporkan pula bahwa progran One Pesantren One Product (OPOP) sudah berjalan di setiap pesantren.

"OPOP merupakan program yang dijalankan oleh pesantren melalui pengembangan unit-unit usaha untuk mencapai kesejahteraan masyarakat serta kemandirian secara ekonomi. Adapun secara internal pesantren bermanfaat dalam peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas SDM, memperluas mitra dengan masyarakat sekitar," jelasnya.

Baca juga: Dalih Kepala OPD Banjarmasin Beramai-Ramai ke Wonosobo, Totok Agus Daryanto : Bukan Jalan-jalan

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor saat mengunjungi Stand UMKM Binaan Adaro pada acara Banua Ekonomi Syariah Expo di Lapangan Murjani Banjarbaru, Senin (23/10/2023).`
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor saat mengunjungi Stand UMKM Binaan Adaro pada acara Banua Ekonomi Syariah Expo di Lapangan Murjani Banjarbaru, Senin (23/10/2023).` ((banjarmasinpost.co.id/salmah saurin))

 

Pada 2023 ini OPOP Kalsel menerima dana hibah Rp500 juta dari Gubernur Kalsel sebagai stimulus ayau pendorong untuk bergerak dan lebih maju lagi.

"Dana hibah itu disalurkan pada 14 pesantren anggota OPOP antara lain untuk pendirian koperasi berbadan hukum, bantuan modal kerja, perbaikan sekretariat OPOP, pertemuan dan pendampingan usaha serta lainnya," jelasnya.

Selain itu bekerjasama dengan ULM mengerjakan pengolahan air bersih di tiga pesantren antara lain Darul Ilmi, Nurul Hijrah, Syaichona Moch Kholil.

Setelah terbentuknya koperasi-koperasi primer, pada Oktober ini juga telah terbentuk koperasi sekunder yang merupakan gabungan primer dengan nama Koperasi Sekunder Kalsel Babussalam.

Direktur Bisnis Kewirausahaan Dan Ekonomi Syariah KNEKSI, Putu Rahwidhiyasa, mengatakan, di Indonesia dalam sambutannya memaparkan bahwa di Indonesia ada 40 ribu pesantren dan 250 di antaranya ada di Kalimantan Selatan.

"Strategi membangun ekonomi syariah di pesantrem adalah tepat karena pesantren merupakan pusat ekonomi. Namun perlu kerjasama menumbuhkan ekonomi tersebut," katanya.

Ada tiga langkah menjadikan Indonesia maju dalam perekonomian yakni perluas jejaring ekosistem yang kondusif, ciptakan produk inovatif dan kreatif, kemudian perkuat infrastruktur dalam wilayah. (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved