Berita Banjarbaru
Karhutla Belum Selesai, Operasi TMC di Kalsel Berlangsung Hingga Pekan Depan
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) belum sepenuhnya hilang di Kalimantan Selatan, meski hujan deras terus mengguyur provinsi ini dalam satu pekan
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) belum sepenuhnya hilang di Kalimantan Selatan, meski hujan deras terus mengguyur provinsi ini dalam satu pekan terakhir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat ada sejumlah wilayah yang masih berpotensi memunculkan titik api.
Contohnya, di kawasan Gubernur Sarkawi, Kabupaten Banjar dan daerah Hulu Sungai.
“Karena masih musim peralihan, belum masuk penghujan, sehingga masih ada potensi. Jadi kita fokus pada pembasahan,” kata Kasubbid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah, Senin (23/10/2023).
Baca juga: Dalih Kepala OPD Banjarmasin Beramai-Ramai ke Wonosobo, Totok Agus Daryanto : Bukan Jalan-jalan
Baca juga: Alasan Kuat Pemerintah Kota Banjarmasin Ingin Merelokasi PKL di Kawasan Jalan Anang Adenansi
Saat ini, pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau upaya hujan buatan masih berlangsung.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan untuk memperpanjang kegiatan penyemaian di Kalsel hingga Selasa (30/10/2023) mendatang.
Tercatat sudah 41 ton garam yang dihabiskan dalam operasi penyemaian selama hampir satu bulan terakhir.
“Di sisa waktu yang ada, fokus TMC pada daerah-daerah yang masih dan berpotensi memunculkan titik api,” ujar Ari.
Di sisi lain, status siaga darurat masih berlangsung hingga 15 November 2023.
Kendati perkiraan BMKG sejumlah wilayah berpotensi lebih dulu masuk musim penghujan, Ari menyebut Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/0395/KUM/2023 untuk bencana karhutla dan kekeringan sejak 22 Mei belum dicabut.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, luas karhutla di Kalsel selama 2023 mencapai 138.865,87 hektare.
Baca juga: Momen Kakanwil Kemenag Kalsel saat Pimpin Salat Fardu Kifayah untuk Almarhum Guru Muhammad Hatim
Tiga daerah dengan dampak terbanyak adalah Banjar (36.569,96 ha), Tanah Laut (29.342,68 ha), dan Hulu Sungai Selatan (28.422,56 ha).
Luas kahutla ini dihitung berdasarkan analisis citra satelite landsat 8 OLI/TIRS yang di overlay dengan data sebaran hotspot, serta laporan hasil groundcheck hotspot dan laporan pemadaman yang dilaksanakan Manggala Agni.
(BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD SYAIFUL RIKI)
| Siaga Ancaman Bencana Hidrometereologi, Pemprov Kalsel Lakukan Mitigasi |
|
|---|
| Tinju Rekan Kerja, Dua Pemuda di Banjarbaru Diamankan Polisi, Begini Kronologisnya |
|
|---|
| Efisiensi Ancam Distribusi Obat ke Kabupaten Kota Terhambat, Begini Curhat Kadinkes Kalsel |
|
|---|
| Dukung Kelancaran Haul Ke-21 Guru Sekumpul, PUPR Banjarbaru Perbaiki Jalan Rusak |
|
|---|
| Satu Titik Oprit Jembatan Box Culvert di Jalan Batulicin-Banjarbaru Nyaris Patah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.