Selebrita

Bebaskan Anak ke Kelab Malam, Liza Nathalia Minta Queennara Tak Mabuk dan Pulang Pagi

Liza Nathalia membebaskan anaknya yang bernama Queennara untuk pergi ke kelab malam. Ipar Ashanty itu tak ingin putrinya kehilangan momen masa mudanya

|
Editor: Murhan
Instagram/@lizanataliaofficial
Liza Nathalia dan putrinya, Queennara. Bebaskan Anak ke Kelab Malam, Liza Natalia Syaratkan Queenara Tak Mabuk dan Pulang Pagi. 

Ia membiarkan sang anak untuk mengeksplorasi masa muda, agar saat dewasa nanti tidak lagi penasaran.

"Misal apa-apa tidak dibolehkan, nanti anaknya jadi penasaran, udah dewasa malah nggak kekontrol.

Dunia ini memang luas, asalkan tahu batasannya dan mengontrol diri," pesan Liza Natalia.

Baca juga: Fakta Sosok Chef Norman yang Dipanggil Nikita Willy Buat Ajari Masak Sosis: Dulu Sama Ayu Ting Ting

Baca juga: Video Adegan Kiki Eks CJR dan Prilly Latuconsina Viral, Sinetron Ini Pemicu Cinta Monyet Itu Tumbuh

Pentingnya Pola Asuh Demokratis pada Anak

Anak kecil bukan orang dewasa berukuran mini.

Dengan kepribadian dan dunia yang khas, orangtua harus memasuki dunia anak-anak untuk memahami dan mengenal siapa diri mereka.

Dengan memasuki dunia anak, para orangtua akan lebih mengetahui dan menghargai berbagai kelebihan serta kekurangan anak.

Menurut psikologTika Bisono, orang tua perlu memahami dan mengenal dunia anak mereka untuk mengembangkan pola asuh yang demokratis.

"Nantinya pola asuh akan lebih demokratis. Tidak ada pemaksaan antar anak dan orangtua," kata psikolog Tika Bisono, Sabtu (27/4/2013) di Jakarta.

Pola asuh demokratis memungkinkan orangtua dan anak saling menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan dirinya.

Pola asuh demokratis, papar Tika, memprioritaskan kepentingan anak, tetapi tidak ragu dalam mengendalikan mereka.

Orang tua seperti ini bersikap rasional dan selalu mendasari tindakannya pada pemikiran.

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak. Mereka tidak berharap lebih pada kemampuan yang dimiliki anak.

Orang tua demokratis juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih. Mereka juga membebaskan anak dalam memutuskan suatu tindakan. Apabila hendak menasehati, orangtua demokratis selalu melakukannya dengan pendekatan yang hangat.

Pola asuh demokratis cocok diterapkan pada usia 6-12 tahun. Pada tahap ini anak mulai mampu memilih apa yang diminati.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved