Selebrita

Donasi Rp5 Juta Aldi Taher untuk Warga Palestina Berujung Cibiran, Unggah Bukti Transfer

Tak disangka, donasi Aldi Taher untuk warga Palestina yang jadi korban perang berbuntut cibiran. Suami Salsabilih tak ambil pusing.

Editor: Achmad Maudhody
Instagram @alditaher.official
Kolase presenter Aldi Taher. Donasi Aldi Taher untuk warga Palestina yang jadi korban perang berbuntut cibiran. Suami Salsabilih tak ambil pusing. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Presenter dan penyanyi Aldi Taher tak menyangka, donasinya untuk warga Palestina korban perang di Jalur Gaza berbuntut cibiran.

Pemicunya saat suami Salsabilih itu mengumumkan besaran donasi yang disampaikannya di media sosial.

Ia memang mengunggah tangkapan layar bukti transfer senilai Rp 5 juta melalui suatu organisasi sosial.

Aldi Taher mengklaim, donasi itu diambil dari hasil honornya mengisi suatu acara.

Baca juga: Motivasi Aldi Taher Mau Adopsi Anak Yatim Palestina, Suami Salsabilih Kutip Sabda Nabi

Hal itu lantas memicu sejumlah warganet yang menyebut bahwa Aldi Taher riya' dalam melakukan donasi.

Sudah mengetahui adanya cibiran terhadapnya soal bantuan sosial tersebut, Aldi Taher tak ambil pusing.

"Bodo amat, saya nggak peduli," pungkas Aldi Taher seperti dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL, Selasa (7/11/2023).

Lebih lanjut, Aldi menyebut dirinya memang riya' dalam ibadah.

"Emang saya riya', riya' ibadah, kenapa?," katanya.

Aldi beranggapan bahwa media sosial digunakan untuk memberikan contoh mengenai kebaikan.

"Ini era sosmed, kalau kita tidak mencontohkan baik buat apa ada sosmed, tutup aja sosmednya," tutur Aldi Taher.

Ia pun beranggapan bahwa pamer kebaikan di media sosial diperbolehkan.

"Pamer kebaikan boleh yang nggak boleh pamer kemaksiatan," ungkapnya.

Mantan suami Dewi Perssik itu kembali menegaskan, tak ambil pusing soal komentar negatif warganet mengenai unggahan bukti transfer donasinya untuk Palestina.

"Terserah kamu mau ngomong apa," katanya.

Aldi Taher pun turut mengajak masyarakat untuk terus memberikan bantuan kepada rakyat Palestina.

"Jangan stop bantu Palestina," pungkas Aldi Taher.

Baca juga: Harapan Aldi Taher untuk Tambah Momongan Mentok, Jawaban Salsabilih Bikin Keok

Sebelumnya, Aldi Taher mengunggah foto bukti transfer donasi sebesar Rp 5 juta untuk Palestina.

"BISMILLAH AYO BANTU PALESTINE...WARGA PALESTINE BUTUH MAKAN."

"ALHAMDULILLAH HONOR SAYA SHOOTING @fyp_trans7 pagi ini,BERSAMA @raffinagita1717 dan @irfanhakim75 di @officialtrans7 INSYA ALLAH saya donasikan melalui @kitabisacom @bangonim," tulis Aldi Taher dalam unggahan akun Instagramnya, @alditaher.official pada Senin (6/11/2023).

Sebelumnya, Aldi Taher juga telah mendonasikan honor syutingnya untuk membantu anak-anak dan masyarakat Palestina.

Korban Tewas Makin Menggunung

Jumlah warga Gaza, Palestina, yang menjadi korban genosida Israel terus meningkat.

Hingga 5 November 2023, setidaknya ada 10.022 warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel tanpa henti sejak 7 Oktober lalu.

Jumlah itu termasuk 4.140 anak-anak dan 2.641 perempuan.

Dikutip dari AlJazeera, jumlah korban luka di Gaza juga tak kalah meningkat.

Sebanyak 25.408 korban luka, termasuk 6.360 anak-anak dan 4.891 perempuan.

Jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat mengingat banyak korban masih terjebak di reruntuhan.

"Jumlah (korban tewas) diperkirakan akan meningkat karena setidaknya 2.000 orang masih tertimbun reruntuhan."

"Masalahnya adalah dengan kurangnya alat berat dan mesin, tim penyelamat di lapangan tidak dapat mengeluarkan jasad para korban dari bawah reruntuhan," lapor koresponden AlJazeera, Hani Mahmoud, dari Khan Younis di Gaza selatan.

"Tonggak sejarah yang mengejutkan" ini merupakan akibat dari pengeboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, dan sekolah, kata Medical Aid for Palestines (MAP), sebuah organisasi yang berbasis di Inggris.

"Berapa banyak lagi kematian yang diperlukan untuk mengakhiri serangan ini?" kata Fikr Shalltoot, Direktur kelompok itu di Gaza.

"Saat kami menyaksikan rumah, rumah sakit, dan sekolah hancur menjadi puing-puing, kami menangisi sedikit pun rasa kemanusiaan dari para pemimpin dunia."

Baca juga: Ladislao Mau Boyong Nathalie Holscher ke Spanyol, Begini Nasib Adzam Anak Bungsu Sule

Israel, yang berdalih akan menghancukan kelompok Hamas, selama satu bulan, serangan mereka justru menargetkan warga sipil.

Krisis kemanusiaan di Gaza semakin diperparah dengan pengepungan yang dilakukan Israel.

Buntut pengepungan itu, akses menyalurkan bantuan dan barang-barang penting ke Gaza tertutup.

Sebanyak 16 dari 35 rumah sakit di Gaza terpaksa berhenti beroperasi karena jumlah orang terluka terus meningkat, sedangkan bahan bakar sulit didapatkan.

Ketika kondisi di Gaza semakin memburuk dan jumlah korban tewas terus meningkat, seruan untuk mengakhiri pertempuan semakin meningkat.

Pada akhir Oktober 2023, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memberikan suara terbanyak untuk mendukung gencatan senjata.

Tetapi, baik Israel maupun sekutu terkuatnya, Amerika Serikat (AS), menolak seruan tersebut.

Mereka mengatakan, berakhirnya pertempuran akan memberikan waktu bagi Hamas untuk berkumpul kembali.

Tetapi, baru-baru ini, Presiden AS, Joe Biden, menyerukan jeda sejenak agar bantuan kemanusiaan dapat disalurkan ke Gaza, namun Israel kurang menunjukkan antusiasme terhadap gagasan ini.

Terpisah, warga Palestina khawatir serangan tidak akan berakhir karena Israel masih terus membombardir Gaza tanpa henti.

"Apakah kamu menikmati film horor ini?" kata warga kamp pengungsi al-Shati, Zak Hania, kepada para pemimpin dunia dalam sebuah wawancara dengan AlJazeera.

"Berapa banyak orang yang perlu mati, (perlu) dibunuh, demi rakyatnya, demi dunia, agar para pemimpin dunia bisa bergerak untuk melakukan sesuatu?"

"Kami meminta gencatan senjata. Kami semua adalah warga sipil," tutur dia.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved