Pasar Terapung Lok Baintan

Wisata Kalsel: Tips Terbaik Menuju Pasar Terapung Lok Baintan Banjar, Perahu Tanpa Mesin

Pasar Terapung Lok Baintan Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan sebuah warisan tradisi penjuayang masih alami yang perlu dilestarikan

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)
Pasar Terapung Lok Baintan Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan sebuah warisan tradisi penjualan yang masih alami yang perlu dilestarikan sebagai kekayaan budaya negara. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJAR - Pasar Terapung Lok Baintan Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan sebuah warisan tradisi penjualan yang masih alami yang perlu dilestarikan sebagai kekayaan budaya negara.

Pasar terapung tradisional yang berada di Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.

Pedagang di Pasar Terapung Lok Baintan menjual hasil kebun, pertanian dan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga di sampan (perahu tanpa mesin) atau warga lokal kerap menyebutnya jukung.

Mayoritas dari penjual di sini merupakan ibu-ibu dengan menggunakan topi besar sebagai ciri khasnya.

Baca juga: Wisata Kalsel: Pedagang Harapkan Pengunjung Pasar Terapung Lok Baintan Banjar Juga Berbelanja

Baca juga: Tujuh Remaja di Banjarmasin Diduga Hendak Tawuran, Polisi: Dibina dan Buat Surat Pernyataan

Ibu-ibu yang menjual di perahu selalu memakai bedak dingin di wajah.

Gak heran jika ada di antara mereka yang wajahnya berwarna putih.

Pasar Terapung Lok Baintan terletak di Sungai Martapura dengan waktu tempuh sekitar 30 hingga 45 menit dengan menggunakan motor atau mobil atau 50 hingga 60 menit menggunakan perahu dari Banjarmasin.

Namun, jika kamu ingin menyewa klotok (perahu tradisional) di tempat ini, maka kamu dikenakan biaya sebesar Rp200.000 hingga Rp300.000.

Tips terbaik menuju ke Pasar Terapung Lok Baintan.

Jika kamu ingin mengunjungi Pasar Terapung Lok Baintan, sebaiknya kamu tiba di sini sekitar jam 7 hingga jam 8 pagi agar sayuran atau buah-buah yang ingin kamu beli masih tersedia dengan segar.

Baca juga: Tertipu Pengobatan Tradisional Jarak Jauh Via Tiktok, Dosen di Banjarbaru Rugi Ratusan Juta Rupiah

Pasar Terapung Lok Baintan semakin langka dan unik karena biasanya pembeli membayar dengan cara barter.

Maka, masyarakat pada umumnya akan menukar hasil bumi seperti sayur mayur dan buah-buahan.

Nilai tukarnya pun tergantung dengan hasil kesepakatan antara pedagang dan pembeli.

Namun tak perlu khawatir, di zaman sekarang ini pedagang sudah menerima pembayaran dengan uang tunai. (AOL).

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved