Dispersip Kalsel

Gencar Memonitor Pelaksanaan Aplikasi Srikandi, Dispersip Kalsel Datangi RSJ Sambang Lihum

Dinas Dispersip Provinsi Kalsel kembali gencar melakukan monitor dan evaluasi (monev) penerapan aplikasi Srikandi di setiap satuan kerja perangkat

Editor: Edi Nugroho
Dispersip Kalsel
Foto bersama Kadispersip Kalsel dan Direktur RS Sambang Lihum (tengah) usai kegiatan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan kembali gencar melakukan monitor dan evaluasi (monev) penerapan aplikasi Srikandi di setiap satuan kerja perangkat daerah lingkup Pemprov Kalsel.

Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), serta amanat Presiden pada Hari Kearsipan ke-50 di 2021, untuk mewujudkan percepatan transformasi digital di bidang kearsipan.

Sejak kemarin hingga beberapa hari ke depan, pihak Dispersip membagi 5 tim, yang terdiri dari arsiparis dan tenaga Teknologi Informasi Aplikasi Srikandi,

Adapun pihaknya telah mendatangi Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Sekretariat DPRD Kalsel, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah.

Baca juga: Kedok Penjual Kalender untuk Ponpes Terbongkar, Uangnya untuk Judi dan Sempat Beraksi di Banjarmasin

Baca juga: Satpol PP Banjarmasin Gelar Forum Discussion Group Membahas Pengawasan Terhadap Kepatuhan Perda

“Hari ini tadi saya ikut serta melakukan monev ke RSJ Sambang Lihum, untuk menjalin silaturahmi juga dalam rangka sinergi berbagai program,” ungkap Kepala Dispersip Kalsel Nurliani Dardie, usai kegiatan, Rabu (22/11/23).

Pada kunjungan tersebut, pihaknya diterima langsung Direktur dan Wakil Direktur Rumah Sakit, serta Kepala Bagian Umum beserta jajaran, hingga pengelola arsip dan pengelola akun Srikandi.

“Walau kita mendapat Penghargaan Penerapan Aplikasi Srikandi dari Arsip Nasional RI yang diterima Gubernur Kalsel, itu tidak membuat kami puas, kami terus lakukan pendampingan agar benar-benar diterapkan dengan baik,” tambah Nurliani.

Sementara itu, Direktur RSJ Sambang Lihum Anna Martiana Afida, menyambut baik monev ini, guna digitalisasi arsip dapat terlaksana optimal di RSJ Sambang Lihum.

“Sehingga kedepan tidak ada lagi arsip kita pakai kertas, kalau ada kendala kita selesaikan segera,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel Diyah Anur Yani, yang menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pembinaan dan evaluasi yang dilakukan, khususnya terkait penerapan aplikasi Srikandi dan arsip aktif.

Baca juga: Satu Kelurahan akan Ada Satu Satpol PP, Percontohan Banjarmasin Timur dan Tengah

Foto bersama Kadispersip Kalsel dan Direktur RS Sambang Lihum (tengah) usai kegiatan
Foto bersama Kadispersip Kalsel dan Direktur RS Sambang Lihum (tengah) usai kegiatan (Dispersip Kalsel)

 

“Kami sangat mendukung upaya untuk menerapkan aplikasi Srikandi dan juga ketaatan arsip melalui arsip aktif, karena kami memang belum maksimal melaksanakannya, masih ada ketidaktahuan kami dalam mengoperasikan sistem serta tata cara pengarsipan yang benar,” bebernya.

Ia mengaku monitor ini dapat mendorong untuk lebih aktif memaksimalkan pengelolaan kearsipan.

“Karena juga masih ada beberapa kendala terkait SDM, sarana prasarana,” pungkasnya. (AOL),

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved