Berita Tapin

Peringatan HUT PGRI ke-78, Guru di Piani Kabupaten Tapin Harapkan Perbaikan Infrastruktur Jalan

Jalan rusak harus dilintasi para guru yang bertugas di lereng Pegunungan Meratus, Kabupaten Tapin, Kalsel.

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI
Tarian Babangsai ditampilkan pada Peringatan HUT PGRI ke-78 di Lapangan Sirang Pitu, Desa Miawa, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (25/11/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Tidak hanya pelosok dan minim jaringan internet, keluhan jalan yang belum maksimal juga jadi tantangan para guru yang mengajar di kawasan Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Seperti yang diceritakan Ahmad Yani, guru kelas VI SDN Batu Ampar, jalanan yang rusak dan belum beraspal adalah kendala tersendiri baginya di sekolah yang berada di lereng Pegunungan Meratus tersebut. 

Selama mengajar kurang lebih 25 tahun, dia selalu melewati jalan yang sama, menempuh sekitar 20 km dari Kota Rantau. 

"Memang jalan sangat kita harapkan mulus, sehingga mempermudah. Meskipun jarak tempuh cukup jauh," ucapnya saat ditemui di sela kegiatan memperingati HUT PGRI ke-78 di Desa Miawa. 

Dikatakan Yani, per hari harus mengeluarkan setidaknya Rp 20 ribu untuk membeli bahan bahar sepeda motor. 

Baca juga: Gaji Rp 200 Ribuan Per Bulan, Guru di Pegunungan Meratus Kabupaten Tapin Harapkan Kesejahteraan

Baca juga: Guru Kelas Jauh di Kabupaten Kotabaru Kalsel Mendapat Uang Tunjangan Daerah Terpencil

Setiap hari pula harus berjibaku melewati beberapa ruas jalan yang masih berbatu dan berlubang untuk sampai di sekolah. 

"Dari dulu, tidak hanya saya, kawan-kawan juga sering jatuh dari sepeda motor saat melewati jalan rusak," cerita Yani

Disebutkannya, gara-gara hal seperti itu, kadang ada yang mengurungkan untuk melanjutkan perjalanan ke sekolah dan ada pula yang sampai di sekolah dengan kondisi kotor bekas terjatuh. 

Sementara itu, diungkapkan Abdul Muin, pemerhati pendidikan di Tapin, hingga saat ini perkembangan pendidikan di Bumi Ruhui Rahayu menurutnya berjalan baik. 

Namun di samping itu, juga tetap perlu perhatian. Terutama sekolah-sekolah yang berada di Desa Terpencil. 

Baca juga: Penjelasan Polisi atas Kebakaran di Pasar Taibah Kota Martapura Kalsel

"Mungkin yang masih perlu dibenahi adalah sarana-sarana atau bangunan, terutama yang di kawasan terpencil," beber mantan Kepala SMP Muhammadiyah Rantau ini.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved