Pemilu 2024

Dua Organisasi Mahasiswa Resmi Jadi Pemantau Pemilu di Tala

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) resmi jadi pemantau Pemilu 2024 di Kabupaten Tanahlaut

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Irfani Rahman
BPOST GROUP/ROY
KETUA Bawaslu Tala Gunawan Rahayu menyampaikan sambutannya pada Rakor Pengawasan Pemilu Partisipatif Pada Tahapan Masa Kampanye Tahun 2024, Senin (18/12). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pengawasan pemilu menjadi bagian penting pada pesta demokrasi. Karena itu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), juga berupaya memperkuat pengawasan dengan merangkul berbagai pihak.

Data dihimpun pada Bawaslu Tala, Selasa (19/12/2023), setidaknya saat ini telah terdapat dua organisasi yang resmi menjadi pemantau pemilu 2024. Keduanya adalah organisasi kemahasiswaan yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Ketua Bawaslu Tala Gunawan Rahayu mengatakan selain itu juga dimungkinkan ada organisasi lainnya yang akan menjadi pemantau pemilu di Tala. Pasalnya di Bawaslu RI telah tercatat sekitar 31 organisasi yang telah lapor/terdaftar sebagai pemantau pemilu 2024.

"Mungkin dalam beberapa waktu ke depan, mereka akan lapor kepada kami. Terhadap organisasi yang telah terdaftar di Bawaslu RI maka jaringannya di daerah hanya tinggal lapor saja ke Bawaslu di daerah," jelas Gunawan.

Baca juga: Prabowo Dijadwalkan Kampanye di Kalsel Akhir Januari 2024, Sulaiman Umar: Menang 1 Putaran

Baca juga: Lowongan Kerja di Indofood, Untuk Lulusan S1 Berikut Posisi Dicari dan Syarat Kualifikasinya

Sementara hingga saat ini, lanjutnya, baru dua organisasi yang telah lapor yaitu PMII dan HMI. Kedua organisasi kemahasiswaan ini akan membantu melakukan pengawasan pemilu pada tahapan tertentu sesuai program masing-masing.

Pihaknya tidak bisa meminta mereka melakukan pengawasan secara menyeluruh karena menyangkut penganggaran. Pasalnya, Bawaslu tak menyediakan anggaran untuk pemantau pemilu. Mereka bekerja secara mandiri.

Dikatakannya, kedua organisasi kemahasiswaan tersebut melakukan pengawasan mulai tahapan kampanye, rekapitulasi hasil dan penetapan hasil pemilu.

Ketika mereka mendapati pelanggaran kepemiluan, sebut Gunawan, maka akan lapor ke Bawaslu.Bisa juga ke panwascam dan pengawas kelurahan/desa.

Lebih lanjut Gunawan mengatakan pihaknya masih membuka pintu bagi organisasi/lembaga yang ingin kut menjadi pemantau pemilu serentak 2024 hingga sepekan sebelum pencoblosan (14 Februari 2024).

Jika organisasi/lembaga tersebut dari pusat, jelas Gunawan, maka mendaftar ke Bawaslu RI guna dilakukan verifikasi. 

Sedangkan jika organisasi/lembaga lokal, maka mendaftar ke Bawaslu di daerah yakni provinsi dan kabupaten/kota untuk dilakukan verifikasi.

Bawaslu Tala juga merangkul seluruh elemen masyarakat Tala untuk turut peduli dan ikut melakukan pengawasan pemilu.

Pada Senin kemarin Bawaslu Tala menggelar Rapat Koordinasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Pada Tahapan Masa Kampanye Tahun 2024 bertempat di kafe ternama di Jalan A Syairani, Pelaihari.

Pesertanya meliputi Pimpinan Kwarcab Gerakan Pramuka, Polres, Satpol PP, Bakesbangpol, FKUB, GMPP, KNPI, HMI, PMII, GP Ansor, IMM, dan jurnalis Tala.

Narasumber yang dihadirkan yakni Fendi Haryadi (komisioner KPU Tala), dan dua anggota Bawaslu Tala yaitu Zainal Abidin dan Rusmansyah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved